Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi terus memperkuat ekosistem inovasi desa. Salah satunya dengan menggelar pameran Teknologi Tepat Guna (TTG) Nusantara 2024 yang akan diselenggarakan di Lombok, Nusa Tenggara Barat, dari tanggal 14-17 Juli 2024.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar dijadwalkan akan membuka acara puncak Teknologi Tepat Guna (TTG) Nusantara 2024, Senin (15/7/2024). Saat itu akan diserahkan anugerah teknologi tepat guna unggulan dan inovatif, anugerah kepada pembina dan pendukung teknologi tepat guna, desa-desa pemenang Lomba SDGs Desa, juga kepala daerah yang berhasil membawa desa-desa menjadi berstatus berkembang, maju, dan mandiri.
“Tahun ini kategori lomba Inovasi Teknologi Tepat Guna diikuti peserta dari 20 provinsi. Kategori Teknologi Tepat Guna Unggulan diisi peserta dari 17 provinsi. Adapun kategori Pos Pelayanan Teknologi diikuti 14 provinsi, Informasi lebih lanjut dapat diakses di situs resmi acara, https://www.gttgnxxv.com” ujar Kepala Badan Pengembangan dan Informasi (BPI) Kemendes PDTT, Ivanovich Agusta, Minggu (14/7/2024).
Advertisement
Sementara itu, Kepala Pusat Pengembangan Daya Saing BPI Kemendes PDTT, Yusra, menjelaskan lomba dan pameran Teknologi Tepat Guna (TTG) adalah kegiatan tahunan yang bertujuan memperkuat ekosistem inovasi di desa. Ajang ini bukan hanya sekadar kompetisi, tetapi juga menjadi wadah bagi para inovator desa untuk menampilkan dan mengembangkan ide-ide kreatif mereka.
Yusra menambahkan lomba TTG 2024 dirancang secara khusus untuk memacu lahirnya teknologi-teknologi baru yang lebih inovatif dan aplikatif. Dengan adanya sistem kompetisi yang ketat, para peserta diharapkan dapat menghasilkan solusi teknologi tepat guna yang dapat memberikan dampak positif bagi pembangunan dan kemajuan desa-desa di Indonesia.
Tidak hanya itu, Lanjut Yusra, melalui pameran ini para inovator juga memiliki kesempatan untuk memperkenalkan karya mereka kepada publik dan berbagai pemangku kepentingan, membuka peluang kolaborasi dan pengembangan lebih lanjut. Dengan demikian, acara ini diharapkan dapat menjadi katalisator bagi kemajuan teknologi dan inovasi di desa-desa seluruh Indonesia.
"Pada akhirnya, kami ingin dari kegiatan ini dapat mendorong semangat inovasi di kalangan masyarakat desa dan menciptakan ekosistem yang mendukung perkembangan teknologi tepat guna," jelasnya.
Yusra juga menjelaskan bahwa acara puncak TTG 2024 akan semakin meriah dengan digelarnya 2nd International Conference on Sustainable Rural Development (ICSRD). Konferensi internasional ini tidak hanya sekadar forum akademis, tetapi juga menjadi ajang bertukar gagasan dan pengalaman antarnegara dalam pengembangan pedesaan berkelanjutan. Tiga makalah terbaik akan dipresentasikan dalam konferensi ini, memberikan wawasan berharga mengenai inovasi dan strategi pembangunan desa.
Konferensi akan menghadirkan akademisi internasional terkemuka, seperti Prof. Henny Osbahr dari University of Reading, Inggris, yang dikenal atas penelitiannya tentang ketahanan pangan dan perubahan iklim. Dr. Elif Baykal dari Istanbul Medipol University, Turki, akan berbicara mengenai pengembangan masyarakat dan inovasi sosial, sementara Hurain Jannat, PhD, dari Center on Integrated Rural Development, akan membahas integrasi teknologi tepat guna dalam pembangunan desa.
“Para kepala desa yang memenangkan Lomba SDGs Desa juga akan berbagi pengalaman mereka dalam acara ini, memberikan inspirasi dan praktik terbaik yang dapat diterapkan di desa-desa lainnya,” tambahnya.
Sinergitas Kebijakan
Yusra menambahkan, sinergitas kebijakan antara pemerintah pusat dan daerah juga menjadi isu penting yang akan dibahas dalam forum TTG 2024. Diskusi mendalam mengenai isu ini akan diadakan dengan melibatkan berbagai kementerian terkait, termasuk Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), dan Kemendes PDTT.
“Kemendagri akan membahas revisi Undang-Undang Desa yang diharapkan dapat memberikan kerangka hukum yang lebih kuat dan relevan untuk mendukung pembangunan desa. Sementara itu, Kemenkeu akan menjelaskan proses transfer tambahan dana desa tahun 2024, yang bertujuan untuk memperkuat kapasitas finansial desa dalam melaksanakan program-program pembangunan desa,” urai Yusra.
Dengan demikian forum ini, kata Yusra, tidak hanya akan membahas kebijakan secara teoritis, tetapi juga akan mengeksplorasi implementasi praktis yang dapat diterapkan di lapangan. Melalui diskusi ini, Ia meyakini akan tercipta kolaborasi yang lebih erat antara pemerintah pusat dan daerah, sehingga mampu memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat desa
Advertisement
Jadi Forum Strategis Perkuat Sinergitaas Kebijakan
Yusra juga berharap, acara TTG 2024 ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi dan pameran teknologi tepat guna saja, tetapi juga sebagai forum strategis untuk memperkuat sinergi kebijakan antara berbagai tingkat pemerintahan untuk pembangunan desa.
"Kami ingin melalui acara ini, semangat inovasi dapat menyebar luas dan memberikan kontribusi signifikan bagi pembangunan desa yang berkelanjutan," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Nusa Tenggara Barat, Aulia Ahmad Nur Aulia, menjelaskan sebagai tuan rumah, Pemda NTB telah menyiapkan rangkaian acara Gelar Teknologi Tepat Guna Nusantara ke 25. Pra acara dimulai dengan jalan sehat pada hari Minggu pagi (14/7), sedangkan pada malam hari diselenggarakan jamuan Gala Dinner.
“Rangkaian acara TTG kami susun sedemikian rupa sehingga ada gabungan kegiatan outdoor maupun indoor,” katanya.
Aulia menambahkan rangkaian acara Gelar Teknologi Tepat Guna Nusantara ke-25 akan ditutup pada Rabu, 17 Juli. Dalam acara tersebut akan disampaikan pengumuman juara umum dan lokasi pergelaran tahun 2025.