Liputan6.com, Jakarta - Mantan Presiden Donald Trump dilarikan ke luar panggung usai mengalami insiden penembakan pada saat kampanye Pilpres AS di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat (AS) pada Sabtu 13 Juli 2024 waktu setempat.
Donald Trump telah keluar dari Rumah Sakit pada hari yang sama dan bahkan hari ini, Senin (15/7/2024), ia berangkat ke Konvensi Nasional Partai Republik di Milwaukee.
Baca Juga
Namun, sejumlah pihak, baik dari dalam maupun luar negeri merespons insiden penembakan Donald Trump tersebut. Tak terkecuali sang istri, Melania Trump.
Advertisement
Melania Trump mengungkapkan, insiden itu menyadarkannya bahwa hidup keluarganya nyaris hancur bila peluru sampai menewaskan Trump. Ia bersyukur agen Dinas Rahasia dan aparat kepolisian bertindak sigap sehingga suaminya bisa selamat.
Melania juga turut bersimpati pada keluarga dari korban tewas dalam insiden yang terjadi saat kampanye Presiden AS tersebut.
"Ketika saya menyaksikan peluru keras menghantam suami saya, Donald, saya menyadari bahwa hidup saya, dan hidup Barron, berada di ambang perubahan yang menghancurkan," ujar Melania dalam pernyataan yang diunggah di akun Instagramnya, dikutip dari People, Senin (15/7/2024).
Kemudian, rival Trump, Joe Biden juga merilis pernyataan usai penembakan Donald Trump saat melakukan kampanye di Pennsylvania. Ia mengaku bersyukur mendengar kabar bahwa Trump baik-baik saja, dikutip dari BBC, Minggu 14 Juli 2024.
"Saya telah diberi tahu tentang insiden penembakan Donald Trump di Pennsylvania. Saya bersyukur mendengar bahwa ia dalam kondisi aman dan baik-baik saja," kata Joe Biden.
"Saya berdoa untuknya dan keluarganya serta semua orang yang hadir di rapat kampanye itu, sambil menunggu informasi lebih lanjut. Jill dan saya berterima kasih kepada Secret Service karena telah menyelamatkannya," jelas dia.
Selain itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga turut buka suara mengenai penembakan terhadap Mantan Presiden Donald Trump saat melakukan kampanye Pilpres AS. Jokowi mengaku terkejut dan sedih dengan kejadian penembakan Donald Trump tersebut.
"Saya terkejut dan sedih atas kejadian penembakan terhadap mantan Presiden Donald Trump hari ini," tulis Jokowi di akun X nya, seperti dikutip, Minggu 14 Juli 2024.
Berikut sederet respons berbagai pihak usai insiden penembakan Donald Trump saat kampanye Pilpres AS di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat (AS) pada Sabtu 13 Juli 2024 waktu setempat dihimpun Liputan6.com:
1. CEO Perusahaan AS Kecam Kekerasan
Sejumlah pemimpin bisnis mengecam terhadap kekerasan politik setelah mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump hadapi upaya penembakan oleh seorang penembak yang melepaskan tembakan selama kampanye di dekat Butler, Pennsylvania.
Mengutip Yahoo Finance, Senin (15/7/2024), salah satu penonton meninggal dan Donald Trump terluka saat telinganya terkena sebelum dibawa pergi oleh Secret Service.
Saya berdoa agar (mantan) Presiden AS Donald Trump segera pulih. Saya sangat mengutuk kekerasan ini,” ujar CEO Apple Tim Cook.
Hal senada disampaikan CEO Amazon Andy Jassy.
"Ini mengerikan sekali," ujar Andy Jassy.
Pendiri Amazon, Jeff Bezos menuturkan, mantan Presiden AS Donald Trump menunjukkan keberanian yang luar biasa di bawah serangan itu.
Dukungan juga terlihat dari dunia politik dan bisnis termasuk beberapa orang yang pernah berselisih dengan Donald Trump selama bertahun-tahun.
"Berdoa agar Presiden Trump cepat sembuh," ujar CEO Meta Mark Zuckerberg.
"Kekerasan politik melemahkan demokrasi dan harus selalu dikutuk," ia menambahkan.
Pernyataan senada juga terlihat dari CEO perusahaan AS lainnya yaitu Microsoft, Airbnb, hingga Alphabet dan lainnya.
"Malam yang sangat sulit bagi bangsa kita," CEO Intel Pat Gelsinger menambahkan.
Akhirnya juga sejumlah dukungan politik baru terhadap mantan presiden AS tersebut dalam kampanyenya melawan Presiden AS Joe Biden.
"Saya sepenuhnya mendukung presiden Trump dan berharap dia segera pulih hanya 30 menit setelah penembakan," ujar CEO Tesla Elon Musk.
Elon Musk juga dinilai mendukung J.D Vance sebagai calon Wakil Presiden Trump dan memberikan serangkaian komentar termasuk kecaman terhadap the Secret Service.
Dukungan formal Elon Musk bukan sebuah kejutan. Ia telah lama memuji Donald Trump dan kritik Joe Biden. Menurut laporan Wall Street Journal baru-baru ini, ia bahkan berbicara dengan Trump mengenai berbagai masalah beberapa kali dalam sebulan.
Advertisement
2. Pernyataan Emosional Melania Trump
Melania Trump mengeluarkan pernyataan emosional pada Minggu pagi, 14 Juli 2024, waktu Amerika, menanggapi insiden penembakan Donald Trump di Pennsylvania.
Ia mengungkapkan bahwa insiden itu menyadarkannya bahwa hidup keluarganya nyaris hancur bila peluru sampai menewaskan Trump.
Ia bersyukur agen Dinas Rahasia dan aparat kepolisian bertindak sigap sehingga suaminya bisa selamat. Ia juga turut bersimpati pada keluarga dari korban tewas dalam insiden yang terjadi saat kampanye Presiden AS.
"Ketika saya menyaksikan peluru keras menghantam suami saya, Donald, saya menyadari bahwa hidup saya, dan hidup Barron, berada di ambang perubahan yang menghancurkan," kata Melania dalam pernyataan yang diunggah di akun Instagramnya, dikutip dari People, Senin (15/7/2024).
Ia menyebut penembak Donald Trump yang diidentifikasi sebagai remaja berusia 20 tahun bernama Thomas Matthew Crooks sebagai monster. Menurutnya, penembak itu hanya melihat Trump sebagai mesin politik yang tidak manusiawi, padahal kepribadian Trump tidaklah demikian.
"Aspek inti kehidupan suami saya -sisi kemanusiaannya- terkubur di bawah mesin politik. Donald, pria yang murah hati dan penuh perhatian yang selalu bersama saya melalui saat-saat terbaik dan terburuk," sambung Melania.
Menyadari dampak politik praktis pada keluarga dan masyarakat AS secara keseluruhan, Melania mengingatkan bahwa politik hanyalah salah satu sarana untuk mengangkat masyarakat. Ia menekankan bahwa perbedaan pendapat, kebijakan, dan permainan politik lebih rendah daripada cinta.
"Konsep politik itu sederhana jika dibandingkan dengan kita, manusia. Kita semua manusia, dan pada dasarnya, secara insting, kita ingin membantu satu sama lain," ucap Melania.
Melania juga menyebut bahwa cinta, kasih sayang, kebaikan, dan empati adalah suatu kebutuhan. Ia pun meminta semua warga Amerika bersatu.
"Mari kita ingat bahwa ketika tiba saatnya untuk melihat melampaui kiri dan kanan, melampaui merah dan biru, kita semua berasal dari keluarga dengan semangat untuk berjuang demi kehidupan yang lebih baik bersama-sama, selagi kita berada di sini, di dunia ini," ucapnya.
"Pagi ini, bangkitlah mengatasi kebencian, fitnah, dan ide-ide sederhana yang memicu kekerasan," sambung dia.
Ia menegaskan bahwa keluarga adalah yang utama dan cinta melampaui segalanya. Ia mengimbau semua orang untuk bersama-sama berjuang mewujudkan dunia yang dilandasi cinta dan rasa hormat.
"Terima kasih untuk semua yang mengingat bahwa setiap politikus adalah seorang laki-laki atau perempuan dengan keluarga yang mencintainya," pungkas mantan model tersebut.
3. Joe Biden Mengaku Bersyukur Donald Trump Selamat dari Insiden Penembakan
Presiden Amerika Serikat Joe Biden merilis pernyataan usai penembakan Donald Trump saat melakukan kampanye di Pennsylvania. Ia mengaku bersyukur mendengar kabar bahwa Trump baik-baik saja, dikutip dari BBC, Minggu 14 Juli 2024.
"Saya telah diberi tahu tentang insiden penembakan Donald Trump di Pennsylvania. Saya bersyukur mendengar bahwa ia dalam kondisi aman dan baik-baik saja," kata Joe Biden.
"Saya berdoa untuknya dan keluarganya serta semua orang yang hadir di rapat kampanye itu, sambil menunggu informasi lebih lanjut. Jill dan saya berterima kasih kepada Secret Service karena telah menyelamatkannya."
"Tidak ada tempat untuk kekerasan semacam ini di Amerika Serikat. Kita harus bersatu sebagai satu bangsa untuk mengutuknya."
Joe Biden juga mengatakan bahwa ia berharap dapat berbicara dengan Donald Trump nanti malam, seraya menambahkan bahwa ia telah diberi pengarahan menyeluruh tentang apa yang terjadi.
"Saya telah mencoba menghubungi Donald Trump. Kini ia masih bersama dokternya," kata Joe Biden.
"Kita tidak dapat membiarkan hal ini terjadi. Kita tidak dapat memaafkan insiden ini," tambahnya.
Joe Biden mengatakan terlalu dini untuk memastikan secara resmi bahwa penembakan Donald Trump saat dirinya berpidato di Negara Bagian Pennsylvania pada Sabtu 13 Juli 2024 adalah upaya pembunuhan.
"Saya tidak tahu banyak. Saya punya pendapat, tetapi saya tidak punya fakta apa pun. Jadi, saya ingin memastikan kami mengantongi semua faktanya sebelum saya berkomentar," kata Joe Biden.
Dia mengatakan hal itu saat melakukan konferensi pers pada Sabtu waktu setempat ketika ditanya apakah penembakan tersebut merupakan upaya pembunuhan terhadap Trump.
Biden mengaku dirinya berharap bisa berbicara dengan Donald Trump dengan segera, dilansir dari Antara, Minggu 14 Juli 2024.
Advertisement
4. Partai Republik Tuding Joe Biden Jadi Dalang Penembakan Donald Trump
Sejumlah anggota parlemen Partai Republik menuduh Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden terlibat dalam percobaan pembunuhan terhadap rivalnya dalam pemilu AS 2024, Donald Trump.
Anggota parlemen itu menuding bahwa penembakan terhadap Trump dalam kampanye di Butler, Pennsylvania, merupakan bagian dari retorika Biden dan Partai Demokrat.
Mereka merujuk pada ucapan Biden saat melakukan panggilan telepon pribadi dengan para donor minggu lalu.
Menurut Politico, dalam sambungan telepon tersebut, Biden mengatakan, "Saya punya satu pekerjaan, dan itu adalah mengalahkan Donald Trump. Saya sangat yakin bahwa saya adalah orang terbaik yang bisa melakukan itu. Jadi, kita sudah selesai membicarakan perdebatannya. Ini saatnya menempatkan Trump tepat sasaran."
Dilansir BBC, Senin (15/7/2024), ucapan Biden yang mengatakan "Trump tepat sasaran" sebelum insiden itu membuat sejumlah anggota Partai Republik membebankan penembakan itu terhadap Biden.
"Joe Biden mengirimkan perintah," kata anggota DPR dari Partai Republik Georgia, Mike Collins, dalam unggahannya di X.
Ketika Biden mengeluarkan seruan damai pasca insiden, Collins menulis: "mereka berusaha menetralisir ancaman tersebut."
Senator Marsha Blackburn, seorang anggota Partai Republik dari Tennessee, juga merujuk pada komentar "tepat sasaran" yang diucapkan Biden.
"Baru beberapa hari yang lalu, Biden mengatakan 'saatnya menempatkan Trump tepat sasaran'. Hari ini, terjadi upaya pembunuhan terhadap Presiden Trump," tulisnya di X pada Sabtu malam.
Blackburn juga mengkritik Biden karena tidak segera mengeluarkan pernyataan dalam satu jam pertama setelah penembakan. Ia mengatakan penundaan itu tidak dapat diterima.
"Pergi ke Ruang Oval dan sampaikan pidato kepada rakyat Amerika. Kami tidak menyelesaikan perbedaan kami dengan kekerasan," katanya.
Anggota Komite Kehakiman DPR dari Partai Republik juga menggunakan media sosial untuk memberikan tanggapan atas pernyataan "tepat sasaran" yang dikeluarkan Biden. Dalam unggahannya, ia bahkan menanyakan kepada wartawan apakah mereka berencana menyelidiki komentar Biden kepada para donor.
Anggota parlemen lainnya, anggota Kongres Lauren Boebert, seorang anggota Partai Republik dari Colorado, mengatakan kepada 9News pada Sabtu malam bahwa dia yakin "sebagian besar retorika dari sayap kiri telah meningkat hingga saat ini."
"Presiden Trump benar-benar menjadi sasaran setelah presiden yang saat ini duduk sebagai Presiden AS, menyerukan agar dia menjadi sasaran.
Ketika ditanya apakah menurutnya Biden bertanggung jawab atas percobaan pembunuhan tersebut, dia menjawab: "Saya yakin Joe Biden bertanggung jawab atas penembakan hari ini."
5. Jusuf Kalla Sebut Insiden Penembakan Donald Trump Peringatan Keras Bagi AS
Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla alias JK mengaku terkejut atas insiden penembakan terhadap calon presiden Amerika Serikat, Donald Trump saat berkampanye di Pennsylvania.
"Pertama tentu kita terkejut, bahwa di Amerika sendiri rakyatnya juga menembak calon presidennya Donald Trump," tutur Jusuf Kalla di kediamannya, Jakarta, Minggu 14 Juli 2024.
Selain prihatin, JK turut menyampaikan rasa syukur lantaran Trump masih selamat dan hanya terkena di bagian telinga.
“Kita juga mendoakan agar Trump selamat," jelas dia.
Menurut JK, peristiwa penembakan tersebut menjadi peringatan keras bagi Amerika Serikat. Pasalnya, di negara adidaya tersebut kekerasan masih tetap berjalan.
Dia sendiri enggan berspekulasi alasan dari insiden penembakan terhadap Donald Trump. Terlebih, pelaku penembakan telah ditembak mati oleh petugas keamanan Amerika.
"Belum tahu juga. Ini masih tanda tanya. misinya apa dan keinginannya apa. Tapi tentu keinginannya membunuh Trump dan ini pasti orang yang anti Trump," JK menandaskan.
Advertisement
6. Respons DPR dan Istana
Komisi I DPR RI mengecam penembakan terhadap Donald Trump saat melakukan kampanye sebagai calon presiden di Butler, Pennsylvania.
"Saya mengecam dan mengutuk keras kejadian penembakan mantan presiden as serta calon presiden as dari partai republik, Donald Trump," kata Ketua Komisi I Meutya Hafid dalam keterangannya, Minggu 14 Juli 2024.
Menurut Meutya, kekerasan politik dalam bentuk apapun tidak memiliki tempat di masyarakat.
"Kita harus berani melawan segala bentuk kekerasan yang mengancam demokrasi," kata dia.
Meutya menegaskan, kejadian ini menjadi momen untuk mengingatkan semua pihak terus menghormati sistem demokrasi dan adanya perbedaan pendapat.
"Kami turut berbelasungkawa dan menyampaikan rasa duka mendalam terhadap para korban, dan berharap Donald Trump serta korban lainnya segera pulih," pungkas Meutya.
Selain itu, Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana, menyatakan keamanan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi prioritas tertinggi bagi Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).
Hal ini disampaikan Ari merespons peristiwa penembakan terhadap mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat menyampaikan pidato kampanye di Pennsylvania, Amerika Serikat, Sabtu 13 Juli 2024 waktu setempat.
"Keamanan Presiden senantiasa menjadi prioritas tertinggi dari Paspampres yang didukung penuh aparat keamanan lainnya," kata Ari dilansir Antara.
Ari menyatakan keamanan super ketat bukan saja dilakukan setelah peristiwa penembakan Donald Trump. Kata Ari, Paspampres selalu bertindak waspada dengan tetap memberikan ruang fleksibilitas kepada Presiden Jokowi.
"Tetap memberikan ruang fleksibilitas bagi Presiden Jokowi untuk berinteraksi dengan rakyat. Namun, keamanannya terjaga," tambah Ari.
7. Presiden Jokowi Turut Sedih dan Segala Bentuk Kekerasan Tak Dapat Dibenarkan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) buka suara mengenai penembakan terhadap Mantan Presiden Donald Trump saat melakukan kampanye Pemilihan Presiden Amerika Serikat (kampanye Pilpres AS) di Butler, Pennsylvania, Sabtu 13 Juli 2024 waktu setempat.
Jokowi mengaku terkejut dan sedih dengan kejadian penembakan Donald Trump tersebut.
"Saya terkejut dan sedih atas kejadian penembakan terhadap mantan Presiden Donald Trump hari ini," tulis Jokowi di akun X nya, seperti dikutip, Minggu 14 Juli 2024.
Kepala negara menegaskan bahwa kekerasan tidak dibenarkan dalam kehidupan demokrasi di seluruh dunia.
"Segala bentuk kekerasan tidak dapat dibenarkan di dalam kehidupan berdemokrasi di seluruh dunia," ujarnya.
Mantan Gubernur Jakarta ini mendoakan kesembuhan bagi Donald Trump dan para korban pascainsiden penembakan.
"Doa saya bagi kesembuhannya dan semua orang yang menjadi korban pada insiden ini," tutup Jokowi.
Advertisement