Sukses

Nurul Ghufron Daftar Jadi Capim KPK, Novel Baswedan: Mau Berbuat Kerusakan Seperti Apa Lagi?

Mantan penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan, menyoroti langkah Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron yang kembali mendaftarkan diri sebagai calon pimpinan (capim) KPK periode 2024-2029.

Liputan6.com, Jakarta Mantan penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan, menyoroti langkah Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron yang kembali mendaftarkan diri sebagai calon pimpinan (capim) KPK periode 2024-2029.

Padahal, di satu sisi, Ghufron sempat bermasalah dengan anggota dewan pengawas (dewas) KPK hingga menguat laporan ke Bareskrim Mabes Polri dengan dugaan pencemaran nama baik.

"Gufron rasanya sudah cukuplah merusak KPK. Kita harapkan orang-orang baik, berintegritas dan punya keberanian memberantas korupsi untuk perbaiki KPK," kata Novel saat dihubungi merdeka.com, Senin (15/7/2024).

Menurut Novel, kasus Ghufron yang bersitegang dengan dewas KPK sudah terbilang parah dan sudah sepantasnya mendapatkan sanksi yang berat.

Hanya saja, kata Novel, Ghufron malah mengajukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). Alhasil, Ghufron pun lolos dari sanksi dewas KPK.

"Menjadi pertanyaan adalah, pihak eksternal siapa yang membantu Gufron untuk itu semua? Integritas dan keteladanan apa yang bisa Gufron tunjukkan?" ucap Novel.

"Lalu, mau menjadi pimpinan KPK lagi. Mau berbuat kerusakan seperti apa lagi," sambung Novel.

Novel kemudian membeberkan rekam jejak keburukan Ghufron selama berada di institusi KPK. Salah satunya turut serta untuk tidak meloloskan 75 pegawai pada Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) yang masih dipimpin oleh Firli Bahuri.

"Dia berperan membantu Firli ketika kekuasaan Firli sebagai ketua KPK masih kuat. Termasuk perannya untuk menyingkirkan kawan-kawan dengan TWK," beber dia.

Imbas dari TWK itu juga terhadap pegawai antirasuah yang saat ini masih bertahan mempengaruhi dalam memberantas kasus rasuah.

"Value baik KPK diubah dan ditekan sehingga pegawai KPK kehilangan motivasi untuk berani bekerja dengan baik dalam memberantas korupsi," kata Novel.

2 dari 3 halaman

Nurul Ghufron Resmi Calonkan Diri sebagai Capim KPK 2024-2029

Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menyatakan diri Kembali maju sebagai calon pimpinan (capim) KPK periode 2024-2029. Dia pun berharap agar bisa menduduki lagi jajaran pimpinan KPK untuk kedua kalinya.

"Dengan mengucap bismillahirrohmanirrohim, saya mendaftarkan diri untuk menjadi capim KPK untuk periode 2024-2029. Berharap ridho dan perlindungan Allah SWT semoga terpilih pimpinan yang terbaik untuk pemberantasan di Indonesia," kata Ghufron melalui keterangan, Senin (15/7/2024).

Ghufron berpesan kepada masyarakat agar turut serta juga mendaftarkan diri sebagai bagian dari capim dan dewas KPK. Sebab, menurut dia, semakin banyak calon yang mendaftar, maka peluang untuk terpilih capim yang terbaik semakin terbuka lebar.

"Tunjukkan komitmen dan dedikasi dalam pemberantasan korupsi dengan menjadi calon pimpinan KPK. Korupsi tak akan habis tanpa turun gelanggang melakukan pemberantasan, salah satunya dengan menjadi pimpinan KPK," ucap Nurul Ghufron.

3 dari 3 halaman

468 Orang Daftar sebagai Capim dan Dewas KPK Periode 2024-2029

Sebanyak 468 orang mendaftar sebagai calon pimpinan (capim) dan dewan pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2024-2029 per Senin (15/7/2024). Adapun pendaftaran capim dan dewas KPK akan ditutup pada Senin, pukul 23.59 WIB.

"Kami menyampaikan update calon pimpinan dan dewas KPK per 15 juli 2024 pukul 20.15 WIB. Jumlah registrasi akun sebanyak 844 orang. Dan yang telah melakukan pendaftaran, dengan menyertakan dokumen sebanyak 468 orang," jelas Wakil Ketua Pansel Capim dan Dewas KPK Arief Satria kepada wartawan, Senin (15/7/2024).

Dia menyampaikan sebanyak 280 orang mendaftar sebagai capim KPK. Sementara itu, jumlah pendaftar calon dewas KPK sebanyak 188 orang.

"Jumlah pendaftar capim KPK 280 orang. Laki-laki 261 orang, perempuan 19. Jumlah pendaftar calon dewas KPK sebanyak 188 orang. Dengan komposisi 167 orang laki-laki dan 21 perempuan," kata Arief.

Menurut Arief, pendaftar capim dan dewas KPK berasal dari berbagai latar belakang profesi. Mulai dari akademisi, aparat penegak hukum, lembaga negara, hingga masyarakat sipil.

"Latar belakang pendaftar antara lain, dari ASN, akademisi, aparat penegak hukum, lembaga negara, swasta, praktisi dan juga dari civil society organization," tutur Arief.

"Dan pendaftaran akan ditutup pada hari (Senin) ini pukul 23.59 WIB," sambung Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) itu.

 

Reporter: Rahmat Baihaqi

Sumber: Merdeka.com