Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra tak menganggap pusing melihat elektabilitas Anies Baswedan unggul di Pilkada Jakarta. Sebab, lembaga survei belum merekam semua suara masyarakat.
"Hari ini survei bagaimanapun menjadi salah satu metode yang kita perlukan untuk memahami dan mengetahui situasi di masyarakat. Tetapi tetap saja itu belum bisa merekam semua," kata Herzaky, kepada wartawan, di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Selasa (16/7/2024).
Baca Juga
Tak hanya itu, pasangan pun sangat mempengaruhi elektabilitas seseorang. Karena, sosok cawagub juga akan menjadu faktor penting.
Advertisement
"Hari ini tidak bisa hanya bicara mengenai cagub. Tapi kita juga bicara mengenai pasangannya, cawagub. Bagaimana pendukung cagub dan pendukung cawagub benar ternyata saling mendukung bukan malah saling meniadakan," jelas dia.
Herzaky mengingatkan, tak ada seorang pun yang bisa maju di Pilkada tanpa mesin politik. Dia pun mencontohkan bagaimana Prabowo Subianto mulanya elektabilitas selalu rendah.
Namun, setelah Koalisi Indonesia Maju (KIM) terbentuk dengan solid, Prabowo mampu memenangkan kontestasi Pilpres.
"Bagaimana mesin politik itu bisa bergerak dengan optimal, ini jadi penting juga, bagaimana pun tidak ada tokoh yang bisa maju sendirian tanpa mesin politik untuk bisa memenangkan," imbuh dia.
Nama Anies Masih yang Tertinggi
Litbang Kompas mempublikasi temuan anyarnya, terkait pemilihan gubernur Jakarta 2024. Hasilnya, nama petahana Anies Baswedan masih berada di urutan paling atas dengan raiahan elektabilitas 29,8 persen.
“Survei elektabilitas calon gubernur rujukan publik Jakarta, Anies Baswedan 29,8%, urutan kedua Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok 20%,” tulis Litbang Kompas seperti dikutip Selasa (16/7/2024).
Diketahui ada nama-nama lain yang dirujuk oleh publik Jakarta untuk menjadi gubernur. Namun nama-nama tersebut angkanya terpaut jauh dari Anies maupun Ahok yang sudah berada dua digit.
Mereka adalah mantan gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan raihan 8,5% dan Menteri BUMN Erick Thohir dengan capaian 2,3%. Sisanya ada sejumlah nama yang elektabilitasnya masih di angka 1% seperti Menteri Sosial Tri Rismaharini, Pj Gubernur Jakarta Heru Budi Hartono, Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep, Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa dan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang meraih 1,3%.
Meski demikian, pada survei ini masih ada 30% responden yang mengaku tidak tahu atau memilih untuk tidak menjawab saat disodorkan nama-nama tersebut.
Advertisement
Potensi Keterpilihan Anies Paling Tinggi
Litbang Kompas menambahkan, responden juga turut ditanya soal potensi keterpilihan dan penolakan pada sosok-sosok yang disebutkan namanya tersebut. Hasilnya, 39% mengaku pasti memilih Anies Baswedan, kemudian 34,5% meyakini pasti akan memilih Ahok. Selanjutnya, 24% responden juga mengaku akan memilih Ridwan Kamil.
Lalu, terkait Erick Thohir, haya 16% responden yang mengaku pasti akan memilih ketua umum PSSI tersebut.
Sementara itu, keyakinan responden pasti akan memilih Sri Mulyani berada di angka 10,3%, jumlah itu lebih tinggi sedikit dari Kaesang yang hanya mendapatkan keyakinan pasti dari responden sebesar 9,8%.
Namun ketika disandingkan dengan Andika Perkasa, angka keyakinan responden memilih Kaesang lebih tinggi. Andika hanya mendapatkan 7,8%, Sri Mulyani 6,5% dan Heru Budi 2,8%