Liputan6.com, Jakarta - Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Depok mengakui terdapat dua mobil damkar yang mengalami kerusakan. Mobil yang mengalami kerusakan masuk dalam kategori perawatan dan menunggu sparepart.
Kepala DPKP Kota Depok, Adnan Mahyudin mengatakan, DPKP Kota Depok memiliki 29 unit mobil pemadam untuk menunjang pelaksanaan operasional. Sebanyak 27 kendaraan merupakan mobil yang dibuat pada 2008 sampai 2016 dan dua unit mobil lainnya rakitan 2019.
Baca Juga
“Kami mengakui bahwa ada dua mobil yang mengalami kerusakan dan sedang menunggu sparepart,” ujar Adnan kepada Liputan6.com, Sabtu (20/7/2024).
Advertisement
Adnan menjelaskan, mobil milik DPKP Kota Depok merupakan kendaraan karoseri sehingga berbeda dengan mobil pada umumnya. Untuk perbaikannya pun harus sesuai dengan rakitan karoseri sehingga tidak dapat melakukan perbaikan secepat mungkin.
“Jadi barangnya kita memesan dulu, jadi harus menunggu rentan waktu yang tidak sebentar,” jelas Adnan.
DPKP Kota Depok melakukan perawatan secara berkala pada mobil Damkar dibawah penanganan bidang sarana dan prasarana. Perawatan tersebut meliputi, mesin, oli, dan sejumlah alat pendukung pada mobil Damkar.
“Perawatan tidak hanya kopling, rem tangan, mesin, rotator, tapi kami juga ada mesin PTO untuk mengambil air di belakang mobil,” ucap Adnan.
Adnan mengungkapkan, DPKP Kota Depok untuk anggaran pemeliharan tahun anggaran 2024 sebesar Rp700 juta untuk 29 mobil. Apabila dikalkulasikan secara rata-rata, setiap mobil mendapatkan anggaran sebesar Rp22 juta setiap unitnya.
“Kita punya lima UPT, dua Pos, dan satu Mako, setiap UPT kita siapkan tiga unit mobil pemadam kebakaran dan satu unit mobil komando double cabin,” ungkap Adnan.
Setiap UPT DPKP Kota Depok telah disiagakan tiga unit mobil pemadam, apabila satu unit mengalami gangguan, terdapat unit lainnya yang dapat difungsikan. Selain itu, apabila terjadi kebakaran, pada pelaksanaannya setiap UPT akan membantu melakukan pemadaman.
“Apabila satu UPT perlu backup atau bantuan, ada UPT lain yang siap membantu dari Mako bisa, Pos Wali bisa, ada Pos Merdeka sehingga tidak ada kesulitan dalam pelayanan, apabila mobil tidak bisa dipakai dalam pemeliharaan,” terang Adnan.
Alat Operasional Rusak
Saat disinggung soal pengadaan alat operasional lainnya yang rusak, Adnan menuturkan telah melakukan pendataan dan telah melakukan rencana pembelanjaan. Mengingat pembelanjaan menggunakan uang negara, maka pada prosesnya harus mengikuti prosedur yang telah ditetapkan Pemerintah Pusat.
“Kami sudah menganggarkan di 2025, kami tidak mungkin membeli, memelihara sesuatu bila tidak ada anggarannya, harus sesuai aturan,” tutur Adnan.
Adnan meminta masyarakat tidak cemas terhadap kendaraan mobil DPKP Kota Depok yang rusak, menurutnya pada pelaksanaan di lapangan tidak mengalami kendala. Hal itu dibuktikan dengan indeks kepuasan masyarakat terhadap DPKP Kota Depok mencapai 85,60.
“Respons time kami menurut Permendagri selama 15 menit, sekarang sudah mencapai 12,3 menit. DPKP Kota Depok termasuk dinilai positif oleh masyarakat karena respon timenya bagus,” kata Adnan.
Advertisement
Viral
Sebelumnya, Anggota DPKP Kota Depok, Sandi Butar Butar merekam video berdurasi dua menit sembilan detik disebutnya merupakan ‘room tour’ di kantor UPT DPKP Cimanggis dan Tapos. Pada video tersebut sandi memperlihatkan sejumlah peralatan pendukung DPKP Kota Depok yang mengalami kerusakan.
“Selamat datang room tour di kantor pemadam kebakaran Kota Depok,” ujar Sandi, Jumat (19/7/2024).
Sandi menjelaskan, salah satu alat pendukung yang mengalami kerusakan yakni chainsaw atau gergaji mesin yang digunakan untuk memangkas pohon. Menurutnya, gergaji tersebut mengalami kerusakan dan tidak kunjung mendapatkan perbaikan.
“Saya mohon maaf sekali, setiap ada telepon di UPT kami dan UPT-UPT lainnya mengenai pohon tumbang. Bukan kami tidak mau mengerjakan, tapi chainsaw kami rusak,” jelas Sandi.
Sandi mengaku, sudah membuat nota dinas sejak beberapa bulan lalu namun belum mendapatkan respons dari pejabat DPKP Kota Depok. Tidak hanya menunjukan chainsaw, Sandi turut memberitahukan kondisi mobil pemadam yang mengalami kerusakan.
“Untuk warga Kota Depok apabila pemadam lagi ada di jalan, mohon jangan di belakang atau di depan, karena rem tangannya bol, dobol atau tidak berfungsi, mati,” ucap Sandi.
Atas tidak berfungsinya rem tangan mobil pemadam, membuat pengemudi merasa cemas apabila melintas jalan raya, khususnya konstruksi jalan menanjak atau menurun. Kerusakan mobil pemadam tidak hanya terjadi di UPT Cimanggis, namun UPT lainnya mengalami hal yang sama.
“Tanyakan saja ke operator di UPT-UPT lainnya, ini sebagian tidak berfungsi rem tangannya, jadi kalau operator, sopir Damkar itu saat di tanjakan segini saja, rasanya dag dig dug pengen copot, takut mundur mobilnya,” ungkap Sandi.