Liputan6.com, Jakarta - Kebijakan ganjil genap di Jakarta telah menjadi salah satu langkah strategis yang diterapkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama stakeholder terkait untuk mengurangi kemacetan dan polusi udara.
Namun, pada hari Minggu (21/7/2024), kebijakan ganjil genap Jakarta tidak akan diberlakukan. Keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk kebutuhan masyarakat untuk beraktivitas lebih leluasa pada akhir pekan.
Baca Juga
Pemprov DKI Jakarta memahami bahwa akhir pekan merupakan waktu yang penting bagi masyarakat untuk beristirahat, beraktivitas bersama keluarga, atau melakukan kegiatan rekreasi.
Advertisement
Dengan meniadakan kebijakan ganjil genap pada hari Minggu, diharapkan masyarakat dapat lebih leluasa dalam berkendara dan mengakses berbagai destinasi di Jakarta tanpa khawatir melanggar aturan lalu lintas.
Selain itu, peniadaan kebijakan ganjil genap pada akhir pekan juga diharapkan dapat mendukung sektor pariwisata dan ekonomi lokal.
Dengan kebebasan berkendara, diharapkan lebih banyak masyarakat yang berkunjung ke pusat-pusat perbelanjaan, tempat wisata, dan restoran, sehingga dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian Jakarta.
Kebijakan ganjil genap di Jakarta guna mengatur kendaraan bermotor roda empat hanya boleh melintas di ruas-ruas jalan tertentu berdasarkan nomor akhir plat kendaraan.
Kendaraan dengan nomor plat ganjil hanya boleh melintas pada tanggal ganjil, sementara kendaraan dengan nomor plat genap hanya boleh melintas pada tanggal genap. Pengecualian berlaku untuk beberapa jenis kendaraan, seperti ambulans, kendaraan dinas, dan kendaraan listrik.
Seperti yang telah kita ketahui sebelumnya, ganjil genap di Jakarta ini hanya berlaku pada hari kerja, yaitu Senin hingga Jumat dan tidak diberlakukan pada hari Sabtu, Minggu, serta hari libur nasional.
Namun, saat berlaku, jadwal penerapan ganjil genap dibagi menjadi dua sesi yaitu pagi dan sore hingga malam hari. Sesi pertama tersebut dimulai pada pukul 06.00 WIB hingga 10.00 WIB, sedangkan sesi kedua berlaku pada pukul 16.00 WIB hingga 21.00 WIB.
Kebijakan ganjil genap di Jakarta mengatur bahwa kendaraan bermotor hanya boleh melintas di ruas jalan tertentu sesuai dengan nomor akhir pada pelat kendaraan.
Kendaraan dengan nomor pelat ganjil hanya boleh melintas pada tanggal ganjil, sedangkan kendaraan dengan nomor pelat genap hanya boleh melintas pada tanggal genap.
Terkait perluasan kawasan ganjil genap di Jakarta diatur dalam Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 88 tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Nomor 155 Tahun 2018 Tentang Pembatasan Lalu Lintas dengan sistem ganjil genap.
Langkah tersebut juga sejalan dengan instruksi dari pihak terkait yaitu Instruksi Mendagri Nomor 26 tahun 2022, Surat Edaran (SE) Menteri Perhubungan Nomor 46 tahun 2022, dan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 88 Tahun 2019.
Kemudian, tujuan utama kebijakan ini adalah mengatur lalu lintas, mengurangi kemacetan, serta polusi udara di kota ini, didukung dengan penerapan sanksi tilang di seluruh titik ganjil genap sejak Juni 2022.
Tips Menghindari Pelanggaran Ganjil Genap di Jakarta
Berikut tips menghindari pelanggaran ganjil genap di Jakarta:
- Periksa Kalender: Selalu pastikan tanggal sebelum berkendara untuk mengetahui apakah kendaraan Anda sesuai dengan aturan ganjil atau genap.
- Gunakan Transportasi Umum: Manfaatkan transportasi umum untuk menghindari pelanggaran dan mendukung pengurangan kemacetan.
- Aplikasi Navigasi: Gunakan aplikasi navigasi yang menyediakan informasi terkini mengenai aturan ganjil genap untuk membantu perencanaan rute perjalanan Anda.
Dengan memahami aturan dan titik berlakunya sistem ganjil genap, diharapkan pengendara dapat lebih disiplin dan membantu mengurangi kemacetan di Jakarta. Tetap patuhi peraturan lalu lintas demi kenyamanan bersama.
Advertisement
26 Titik Ganjil Genap Jakarta
Berikut lokasi 26 ruas ganjil genap di Jakarta:
1. Jalan Pintu Besar
2. Jalan Gajah Mada
3. Jalan Hayam Wuruk
4. Jalan Majapahit
5. Jalan Medan Merdeka Barat
6. Jalan MH Thamrin
7. Jalan Jenderal Sudirman
8. Jalan Sisingamangaraja
9. Jalan Panglima Polim
10. Jalan Fatmawati
11. Jalan Suryopranoto
12. Jalan Balikpapan
13. Jalan Kyai Caringin
14. Jalan Tomang Raya
15. Jalan Jenderal S Parman
16. Jalan Gatot Subroto
17. Jalan MT Haryono
18. Jalan HR Rasuna Said
19. Jalan D.I Pandjaitan
20. Jalan Jenderal A. Yani
21. Jalan Pramuka
22. Jalan Salemba Raya sisi Barat
23. Jalan Salemba Raya sisi Timur mulai dari Simpang Jalan Paseban Raya sampai Jalan Diponegoro
24. Jalan Kramat Raya
25. Jalan Stasiun Senen
26. Jalan Gunung Sahari
Pengecualian Ganjil Genap di Jakarta
Ada ketentuan pengecualian bagi kendaraan bermotor yang diperbolehkan memasuki kawasan ganjil genap Jakarta.
1. Kendaraan bertanda khusus yang membawa masyarakat disabilitas
2. Kendaraan ambulans
3. Kendaraan pemadam kebakaran
4. Kendaraan angkutan umum (pelat kuning)
5. Kendaraan yang digerakkan dengan motor listrik
6. Sepeda motor
7. Kendaraan angkutan barang khusus bahan bakar minyak dan gas
8. Kendaraan pimpinan lembaga tinggi negara RI
9. Kendaraan dinas operasional berpelat merah, TNI dan Polri
10. Kendaraan pimpinan dan pejabat negara asing serta lembaga internasional yang menjadi tamu negara
11. Kendaraan untuk memberikan pertolongan pada kecelakaan lalu lintas
12. Kendaraan untuk kepentingan tertentu menurut pertimbangan petugas Polri seperti kendaraan pengangkut uang
13. Kendaraan petugas kesehatan penanganan Covid-19, selama masa penanggulangan bencana yang diakibatkan oleh penyebaran Covid-19.
14. Kendaraan mobilisasi pasien Covid-19
15. Kendaraan mobilisasi vaksin Covid-19
16. Kendaraan pengangkut tabung oksigen
17. Kendaraan angkutan barang pengangkut logistik
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence
Advertisement