Sukses

Kemenag Pastikan Jemaah Haji yang Masih Dirawat di RS Saudi Tetap Jadi Tanggung Jawab Pemerintah Indonesia 

Sejumlah jemaah haji Indonesia yang sakit saat ini masih dirawat di beberapa Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS). Kemenag memastikan, jemaah yang masih dirawat di RS Saudi tetap akan menjadi tanggung jawab pemerintah Indonesia, meski para petugas sudah kembali ke Tanah Air.

Liputan6.com, Jakarta - Selama 55 hari operasional penyelenggaraan haji di Makkah atau sejak 20 Mei hingga 13 Juli 2024, Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah telah melayani 2.771 jemaah haji dengan berbagai kondisi kesehatan, baik rawat jalan maupun rawat inap.

Adapun sebanyak 1.308 jemaah haji di antaranya dirujuk ke Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) untuk penanganan lebih lanjut.

"Meskipun telah menutup layanan operasionalnya, KKHI masih menyiagakan ruang IGD sebagai tempat transit bagi pasien setelah menjalani perawatan di RSAS hingga 23 Juli 2024," kata Anggota Media Center Kementerian Agama (Kemenag) Widi Dwinanda dikutip dari siaran pers, Sabtu (20/5/2024).

Dia mengatakan, KKHI Makkah telah menyiapkan tim advance untuk menjalankan program visitasi bagi jemaah haji yang masih dirawat di RSAS hingga tanggal yang sama.

"Pemantauan dan visitasi jemaah yang masih dirawat di RSAS akan terus dilakukan sampai semua petugas kembali ke Tanah Air," ujarnya.

Widi menuturkan, jika masih ada jemaah haji yang dirawat di RSAS sampai semua petugas kesehatan kembali ke Tanah Air, hal itu akan dilaporkan kepada Kantor Urusan Haji (KUH) Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah.

Selanjutnya, laporan diserahterimakan kepada KJRI di Jeddah untuk melakukan pemantauan jemaah haji Indonesia yang masih dirawat di RS Arab Saudi.

"Semua jemaah haji yang masih dirawat di RSAS tetap menjadi tanggung jawab Pemerintah Indonesia hingga jemaah dapat kembali ke Indonesia," kata Widi menegaskan.

 

2 dari 3 halaman

Tanazul dan Evakuasi 164 Jemaah

Lebih lanjut, dia menyampaikan, KKHI Makkah telah melakukan Tanazul dan Evakuasi sebanyak 164 jemaah. Rinciannya, sebanyak 12 jemaah dievakuasi ke Bandara Jeddah, 4 jemaah ke Bandara Madinah, dan 77 jemaah dievakuasi ke KKHI Madinah.

"Selain itu, sebanyak tiga jemaah di Tanazul akhir dan sebanyak 68 jemaah di Tanazul awal," ucap dia.

Selain KKHI Makkah, operasional pelayanan kesehatan di 11 sektor oleh Tim Emergency Medical Sector (TEMS) dan pelayanan kesehatan di kelompok terbang (kloter) oleh Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) juga telah berakhir.

"Pelayanan kesehatan di sektor telah melakukan deteksi dini kepada 30.751 jemaah, emergency response terhadap 1.013 jemaah, melakukan rujukan ke KKHI Makkah sebanyak 178 pasien," tutur Widi.

"Untuk pelayanan kesehatan di kloter dilakukan oleh 1.643 orang Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI), terdiri dari 550 dokter dan 1.093 perawat) yang berasal. Mereka tergabung dalam 550 kloter," sambungnya.

 

3 dari 3 halaman

202.245 Jemaah Haji Dipulangkan ke Tanah Air

Secara keseluruhan, kata Widi, tenaga kesehatan di kloter telah melakukan pelayanan kesehatan rawat jalan kepada 132.946 jemaah, serta telah merujuk sebanyak 35 jemaah kepada klinik sektor, 461 jemaah ke KKHI Makkah, dan 398 jemaah ke RSAS.

Sementara itu, saat ini operasional pemulangan jemaah haji ke Tanah Air masih berlangsung secara bertahap.

Hingga 19 Juli 2024 pukul 21.00 Waktu Arab Saudi atau 20 Juli 2024 pukul 01.00 Waktu Indonesia Barat (WIB), jemaah haji dan petugas yang telah diterbangkan ke Tanah Air berjumlah 202.245 orang. Mereka tergabung dalam 516 kelompok terbang (kloter).

Hari ini, Sabtu 20 Juli 2024 terdapat 14 kelompok terbang, dengan jumlah jemaah haji sebanyak 5.509 orang.