Liputan6.com, Jakarta - Ratusan warga masyarakat menyemut di Alun-Alun Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu (20/7/2024) pagi. Kehadiran mereka diketahui khusus menghadiri acara yang digelar Kantor Perwakilan BKKBN Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Kepala BKKBN RI, dokter Hasto mengatakan pada hari itu, BKKBN DIY punya gawe akbar yaitu menandai puncak peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31 Tahun 2024 Tingkat Provinsi DIY. Maka dari itu, tak heran banyak warga yang datang bersama keluarganya.
Namun Hasto memastikan, acara tersebut tidak sebatas seremoni. Ada sejumlah catatan darinya kepada kelompok keluarga berencana di wilayah tersebut. Salah satunya, soal pemberian air susu ibu (ASI) yang harus dilakukan selama dua tahun, di mana enam bulan pertama pemberian tidak boleh ditambahkan makanan pendamping ASI.
Advertisement
“Saya menaruh harap agar keluarga Indonesia menjadi keluarga yang tenteram, mandiri dan bahagia. Untuk itu jangan sampai uring-uringan dalam keluarga," kata Hasto sebelum melepas kegiatan jalan sehat, seperti dikutip dari siaran pers diterima, Minggu (21/7/2024).
Sebagai mantan Bupati Kulon Progo dua periode. Hasto mengaku kenal betul karakter warga setempat. Maka dari itu, dia mewanti agar setiap keluarga berencana di tempat tersebut hidup rukun. Termasuk kelompok remajanya yang diminta menghindari pergaulan bebas.
Sementara itu, Pj. Bupati Kulon Progo, Srie Nurkyatsiwi berterimakasih kepada masyarakatnya sebab pembangunan kabupten Kulon Progo menjadi baik. Meski diakui masih mempunyai persoalan stunting.
“Semoga momentum peringatan Harganas tahun ini menandai tekad keluarga-keluarga di Kulon Progo untuk membangun keluarga yang bahagia, saling menghormati, saling menghargai, dan membangun komunikasi dalam keluarga,” dia menandasi.
Warga Teredukasi Soal Keluarga Berencana
Yuni Rahmatika, warga setempat yang ikut giat tersebut bersama suami dan anaknya mengaku gembira. Sebab kegiatan tersebut menambah edukasinya soal keluarga berencana. Khususnya terkait Hari Keluarga Nasional.
"Saya baru pertama kali ikut kegiatan yang diadakan BKKBN ini dan juga baru tahu kalau Indonesia selalu memperingati Hari Keluarga Nasional setiap tahun sejak 31 tahun lalu," tutur wanita yang bekerja sebagai staf Tata Usaha SMAN 2 Wates ini.
Selain Yuni, testimoni juga disampaikan Wening dan Dewa, sepasang suami istri yang mendaoat edukasi baru soal program KB. Dia yakin, dengan bekal ilmu yang mumpuni mak program tersebut menjadi awal dari hadirnya keluarga yang sejahtera.
“Target kami, cukup dua anak saja. Selisih jarak kelahiran anak saya tiga tahun. Umur anak pertama lima tahun," ujar Wening.
Advertisement