Sukses

Saksi Ungkap Eks Gubernur Malut Habiskan Rp 3 M untuk Pesan Wanita, Sekali Kencan Rp 10 - 50 Juta

Eliya mengaku, perannya layaknya mucikari yang mengantarkan cewek pesanan ke hotel tempat Abdul Gani berada, seperti di Jakarta dan Ternate.

Liputan6.com, Jakarta - Sidang dugaan rasuah terkait Mantan Gubernur Maluku Utara (Malut) Abdul Gani Kasuba kembali digelar di Pengadilan Negeri Ternate pada Kamis (18/7/2024). Kali ini, Jaksa penuntut umum (JPU) KPK menghadirkan anggota DPRD Kabupaten Halmahera Selatan, Eliya Gabrina Bachmid. Dia dihadirkan sebagai saksi untuk terdakwa Ramadhan Ibrahim yang berstatus mantan ajudan dari Abdul Gani.

Kepada hakim, perempuan ini membeberkan kesaksian hubungannya dengan Abdul Gani terkait proyek Pemprov Maluku Utara yang ‘dimainkan’ bersama. Ada sebuah fakta terungkap, yakni soal ‘hobi jajan cewek’ dari Abdul Gani yang melibatkan Eliya sebagai penyuplai.

Mengutip Kantor Berita Antara, seperti dikutip Minggu (21/7/2024), suplai diberikan Eliya atas dasar permintaan Abdul Gani. Harapannya, agar pencairan proyek yang ‘dimainkan’ bersama Abdul Gani berjalan lancar.

"Saya bawa perempuan-perempuan tersebut ke Om Haji (panggilan Eliya ke Abdul Gani) agar supaya memudahkan pencairan proyek," kata Eliya di persidangan yang dipimpin majelis hakim yang diketuai Haryanta dengan hakim anggota Kadar Noh dan R Moh Jacob Widodo.

Eliya mengaku, perannya layaknya mucikari yang mengantarkan cewek pesanan ke hotel tempat Abdul Gani berada, seperti di Jakarta dan Ternate. Setelah diantar, Eliya pun bertugas menunggu cewek tersebut menunaikan ‘tugas’ dari Abul Gani yang berkisar antara 1 hingga 2 jam. Usai tuntas, Eliya kembali bertugas mengantarkan cewek panggilan tersebut pulang.

"Di kamar itu berdua Om Haji (AGK) dengan perempuan selama satu sampai dua jam. Saya tunggu di luar. Jadi tidak tahu apa yang dibuat di dalam kamar," jelas wanita berhijab ini.

Soal jumlah, Eliya menyebut sudah sangat sering dilakukan Abdul Gani. Taksirannya mencapai puluhan dengan nominal Rp 10 juta hingga Rp 50 juta per sekali kencan. 

"Nilainya bervariasi. Mulai dari Rp10 juta sampai Rp50 juta. Jadi ada perempuan yang dikasih Rp10 juta dan seterusnya sampai Rp50 juta," tutur Eliya.

Eliya menyebut, total dana yang digelontorkan untuk membayar nafsu Abdul Gani mencapai Rp 3 miliar. Dana itu berasal dari tiga rekening pribadinya yang sengaja dibuka atas permintaan Abdul Gani.

Sebab dana tersebut bersumber dari Abdul Gani sendiri yang prosesnya disamarkan melalui ajudannya, selain Ramadhan Ibrahim ada juga yang bernama Deden. Namun Eliya mengaku hanya sekali bertemu Ramadhan Ibrahim pasca mengantarkan cewek yang dipesan Abdul Gani.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kode Abdul Gani ‘Minta Wanita’

Eliya mengaku, ada dua kode khusus yang biasa digunakan saat hendak mengirim pesanan cewek ke Abdul Gani. Pertama, ‘Ayu’ dan kedua ‘Cinta’. Jika sudah direspons, Eliya langsung menuju titik yang diberikan Abdul Gani. Bahkan ada pada satu hari, permintaan Abdul Gani untuk dibawakan cewek oleh Eliya mencapai tiga kali.

Saat disinggung siapa saja identitas cewek pesanan Abdul Gani, Eliya mengaku sudah tidak tahu. Dia beralasan, kontak mereka berada di ponsenya yang hilang sekitar Januari 2024 setelah pulang umrah.

Nominal Rasuah Abdul Gani

Abdul Gani diyakini telah didakwa melakukan tindak pidana korupsi dengan penerimaan suap senilai Rp5 Miliar dan USD60 ribu disertai penerimaan gratifikasi senilai Rp99,8 Miliar dan USD30 ribu.

Jaksa pun mendakwa Abdul Gani Kasuba karena melanggar, pertama, Pasal 12 huruf a atau huruf b; dan kedua, Pasal 11 juncto Pasal 18; ketiga, Pasal 12B Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 65 ayat (1) dan Pasal 55 ayat (1) KUHP.

Abdul Gani adalah politisi asal Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Sedangkan Eliya adalah politisi asal Partai Gerindra. Keduanya diketahui masih memiliki hubungan kekerabatan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.