Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Soilsaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep kembali melanjutkan safari politiknya, Senin (22/7/2024). Kali ini, Partai NasDem menjadi tujuan dari kunjungan putra bungsu presiden Jokowi tersebut.
Namun ada yang berbeda dari penampilannya Kaesang kali ini. Jika sebelumnya Kaesang menggunakan stelan pakaian semi-formal, kali ini Kaesang tiba dengan setelan jas.
Baca Juga
Saat ditanya awak media, Kaesang mengaku hanya sedang ingin dan hendak menyesuaikan gaya berpakaian rapi dari Surya Paloh.
Advertisement
“Kebetulan saya ini selama ini melihat Ketua NasDem selalu menggunakan jas, jadi alangkah baiknya saya menggunakan jas juga,” kata Kaesang di NasDem Tower Jakarta, Senin (22/7/2024).
Kaesang juga mengungkap, pertemuan dengan Surya Paloh merupakan bentuk silaturahmi dan ucapan selamat ulang tahun yang tertunda.
“Obrolan kami tadi adalah mengucapkan selamat ultah kepada beliau yg kmrn baru ultah minggu lalu (16 Juli) kami baru bisa sampaikan hari ini,” Kaesang menandasi.
Sebelumnya diberitakan, Ketua DPP Partai NasDem Roberth Rouw mengatakan hasil pertemuan partainya dengan PSI adalah dukungan penuh kepada Kaesang jika hendak maju di Pilkada Jawa Tengah.
Menurut Surya Paloh, Kaesang adalah sosok potensial yang memiliki kemampuan menjadi kepala daerah.
“Jadi masalah Pilkada Jateng memang tadi ketua umum saya sudah sampaikan bahwa beliau sangat respect kalau Mas Kaesang maju di Jawa Tengah,” kata Roberth di tempat yang sama.
“Nasdem akan memberikan dukungan penuh kepada beliau, karena melihat posisi Mas Kaesang punya potensi sangat besar untuk Jawa Tengah,” imbuh Roberth.
Kaesang Pangarep Disebut Lebih Cocok Maju di Pilkada Jakarta, Dipandang Bergengsi
Ketua Umum Partai Solidaritas (PSI) Kaesang Pangarep masih menunggu dan mengevaluasi untuk memilih maju di Pilkada Jakarta atau ke Jawa Tengah di 2024.
Terkait hal ini, pengamat politik Adi Prayitno memandang, Kaesang cocok maju di Pilkada Jakarta. Menurut dia, laga tersebut lebih bergengsi daripada maju di Pilkada Jateng.
Terlebih, menurut Adi, Kaesang bisa meminta saran kepada ayahnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang mempunyai pengalaman di Pilkada Jakarta.
"Kalau saya bisa mengusulkan, Kaesang lebih baik maju calon gubernur di Jakarta karena jauh lebih bergengsi dan lebih praktis, apalagi Pak Jokowi pernah menjadi Gubernur, jadi bisa berbagi pengalaman bagaimana cara membangun Jakarta," kata Adi, Jumat (19/7/2024).
Sementara soal sosoknya yang diwacakan berduet dengan Jusuf Hamka, menurut dia, masih bisa dikejar soal elektabilitas. Namun, Adi menyakini Kesang-Jusuf Hamka bisa menginbangi kandidat lain.
"Itu teknis (elektabilitas Jusuf Hamka). Yang jelas, nama kaesang disebut potensial calon gubernur Jakarta oleh Golkar, Kaesang bisa memberikan perlawanan kepada Anies," kata dia.
Sebelumnya, Partai Golkar memberikan surat instruksi untuk Jusuf Hamka alias Babah Alun untuk maju sebagai bakal calon gubernur atau bakal calon wakil gubernur Jakarta di Pilkada Jakarta 2024.
Jusuf Hamka mengaku kaget kala diberikan surat instruksi nomor SI-76-Golkar-7-2024 yang ditandatangani oleh Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus.
"Tanggapan saya yang pertama, innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Pasti dari Allah kembali kepada Allah. Itu aja dah enggak ada apa-apa, ini pekerjaan berat. Kalau Allah berkehendak, yang berat bisa jadi ringan, tapi kalau Allah tidak berkehendak yang ringan pun jadi berat. Itu aja," ucap Jusuf Hamka kepada wartawan, Kamis (18/7/2024).
Advertisement
Calon Pendamping Jusuf Hamka
Jusuf Hamka kemudian bicara soal sosok calon gubernur maupun calon wakil gubernur yang menjadi pendampingnya di Pilkada Jakarta 2024.
Dalam hal ini, Jusuf Hamka mengibaratkan dirinya bak kunci inggris. Artinya, terbuka dengan siapa pun yang akan menjadi pendampingannya nanti.
"Kalau calon wakil gubernur kan sudah bilang, dari Pak Ketua Umum kepingin saya dengan Mas Kaesang. Tapi kalau saya menempatkan diri saya, saya ini kayaknya mungkin temen-temen mesti tahu enggak, kunci inggris. Kunci inggris tahu gak? Sama apa saja bisa pas," ucap Jusuf Hamka.
"Saya bisa jadi wakilnya Mas Kaesang, saya bisa wakilnya Pak Ahok, saya bisa wakilnya Pak Anies, siapa saja gitu. Bahkan, kalau Pak Ridwan Kamil juga mau, saya bisa menyesuaikan diri. Saya enggak ada masalah," dia menambahkan.
Lebih lanjut, Jusuf Hamka menyampaikan, bila ditugaskan sebagai bakal calon gubernur, ada sejumlah nama yang dinilai berkompeten bersanding dengannya sebagai cawagub. Ada nama Budi Djiwandono, Budiman Sudjatmiko, Maruarar Sirait.
"Kalaupun ditugaskan sebagai calon gubernur, ada beberapa nama yang menurut saya yang bisa menemani saya, yaitu saudara Budi Djiwandono, Budiman Sudjatmiko, atau Maruarar Sirait, itu juga cukup baik," ucap Jusuf Hamka.
Nama Lain
Sementara itu, Jusuf Hamka juga menyebut dua nama dari kalangan agamis yaitu Waketum PBNU, KH Sayyid Muhammad Hilal Al Aidid dan Ustaz Das'ad Latif.
"Tapi kalau ada 2 tokoh agamis yang menurut sayam kalau saya didampingi jauh lebih bagus. Satu, wakil Ketua Umum PBNU KH Sayyid Muhammad Hilal Al Aidid Hilal. Kebenaran memang guru saya, dan saya juga bendahara di NU," ucap Jusuf Hamka.
"Dan satu lagi, sahabat baik saya yang tentunya seorang kiai yang nasionalis, yaitu Ustaz Dasa'ad Latif. Itu pasti kita duet, yang satu mengingatkan saya, yang satu saya kerja. Jadi saya harus diingatkan," dia menandaskan.
Advertisement