Liputan6.com, Jayapura Suara Anak Membangun Bangsa adalah tema yang diusung di Puncak Hari Anak Nasional Tahun 2024 yang digelar di Istora Papua Bangkit, Kota Jayapura, Papua, Selasa (23/7). Kegiatan itu dihadiri Presiden Joko Widodo, Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Ibu Wakil Presiden Wury Ma’ruf Amin, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian, serta jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju (KIM) lainnya.
Dalam laporannya, Ketua Umum Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE KIM) Tri Tito Karnavian menjelaskan, tema tersebut dipilih sebagai bentuk penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak anak sebagai generasi penerus bangsa. Pada kesempatan tersebut juga disampaikan Suara Anak Indonesia oleh 38 perwakilan anak dari Forum Anak Indonesia.
Baca Juga
Lebih lanjut, Tri mengatakan, Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 44 Tahun 1984 menetapkan bahwa tanggal 23 Juli sebagai Hari Anak Nasional. Alasannya, karena anak merupakan aset berharga untuk negara dan akan menjadi penerus bangsa.
Advertisement
"Atas dasar Keppres tersebut, maka pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menyiapkan slogan utama Hari Anak Nasional adalah ‘Anak Terlindungi, Indonesia Maju’," ujar Tri.
Dia menegaskan, sebagai organisasi sosial di bawah binaan Ibu Negara Iriana, OASE KIM mendukung penuh terselenggaranya acara Hari Anak Nasional ke-40 Tahun 2024 yang berlangsung di Provinsi Papua.
"Kami bekerja sama dengan berbagai instansi, baik di tingkat pusat, provinsi se-Indonesia, serta Kota dan Kabupaten Jayapura untuk merayakan hari spesial ini," kata Tri.
Selain itu, dia juga mengungkapkan, puncak Hari Anak Nasional 2024 dihadiri oleh sekitar 6.500 anak PAUD, SD, SMP, SMA dari Provinsi Papua. Selain itu turut hadir perwakilan anak-anak dari seluruh provinsi yang didampingi oleh para Istri Gubernur se-Indonesia.
Berbagai penampilan juga disuguhkan untuk memeriahkan gelaran tersebut, seperti penampilan anak-anak berbakat matematika, baris berbaris, marching band, menyanyi, dan desain kostum kreatif. Kemudian dilanjutkan dengan pemberian beasiswa Program Indonesia Pintar serta penghargaan kepada anak berprestasi. Tak hanya itu, 2.600 anak juga akan menari kolosal tarian pergaulan tanah Papua dalam rangka menciptakan Rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).
"Akhirnya sebagai puncak acara kita akan menyaksikan 2.600 anak-anak menari kolosal tarian pergaulan tanah Papua dalam rangka menciptakan Rekor MURI: anak-anak menari terbanyak yang diiringi musik dan lagu medley Papua," ujarnya.
(*)