Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menyatakan, hasil Mukernas memutuskan Muktamar PKB 2024 akan digelar pada akhir tahun 2024 mendatang.
“Mukernas memutuskan menggelar Muktamar PKB yang ke-6 pada akhir tahun setelah pelaksanaan Pilkada Serentak 2024,” kata Jazilul di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (24/7/2024).
Baca Juga
Adapun tema Muktamar kali ini adalah 'Semangat Muda, Modern, Peduli dan Melayani'.
Advertisement
Saat ditanya apakah muktamar kali ini beragendakan pemilihan Ketua Umum, Jazilul menyatakan pembahasan teknis belum sampai ke sana.
“Nanti panitia teknis, jadi hari ini atau Mukernas baru mengusulkan panitia muktamar nanti materinya setelah ini akan disusun terkait sidang-sidang yg nanti akan dilakukan di muktamar,” kata Jazilul.
Meski demikian, Jazilul mengakui akan ada pembahasan pengurus DPP yang akan datang. “Biasanya ada sidang komisi dan pleno, menyangkut komisi program kerja, komisi terkait rohanisasi dan AD/ARR dan komisi serta pleno terkait dengan struktur pengurus DPP yang akan datang,” kata Jazilul.
Soal PKB Gabung Pemerintah Prabowo-Gibran, Cak Imin: Bakal Dibahas di Mukernas
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menggelar acara Hari Ulang Tahun (Harlah) di Balai Sidang Jakarta (JCC), Jakarta, Selasa (23/7/2024).
Dalam kesempatan itu ketua PKB Muhaimin Iskandar mengatakan bahwa musyawarah kerja nasional (mukernas) partainya akan membahas sikap bergabung dengan pemerintahan 2024—2029 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
"Itu termasuk akan dibahas," kata pria yang akrab disapa Cak Imin saat memberikan keterangan.
Cak Imin menjelaskan bahwa Mukernas PKB akan membahas agenda internal dan eksternal partai.
"Eksternal itu antara lain bagaimana cara kerja legislatif dan eksekutif agar relevansi mengatasi persoalan masyarakat," kata Muhaimin.
Hal tersebut, lanjut Muhaimin, bisa diimplementasikan di dalam undang-undang, peraturan daerah, dan peraturan-peraturan yang diproduksi oleh legislatif.
Diungkapkan pula bahwa perekonomian nasional turut dibahas dalam mukernas partainya. Menurut dia, perekonomian nasional saat ini bergantung pada impor.
"Saya berharap mukernas ini merumuskan supaya kami titipkan terhadap pemerintahan yang baru agar frame ekonominya berdasarkan ekonomi Pancasila," katanya.
Ia mengatakan bahwa mukernas turut mengevaluasi terjadinya politik uang di Tanah Air.
"Selain sistem pemerintahan dan tata negara, serta pembangunan, ada politik, dan politik itu agenda yang agak mendesak adalah pembenahan sistem politik. Tentu nanti akan kami diskusikan bagaimana Undang-Undang Pemilu, Undang-Undang Partai, semua undang-undang kami rekomendasikan untuk dievaluasi," ujarnya.
Advertisement
Persamaan dengan NasDem
Sementara itu, Ketua Umum (Ketum) Partai NasDem Surya Paloh memberikan testimoni di Hari Lahir (Harlah) ke-26 Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Pada kesempatan tersebut, Paloh memuji kepemimpinan Ketum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
"Saya memiliki subjektivitas tersendiri kepada Gus Muhaimin ini karena memang hubungan sudah berjalan puluhan tahun. Jadi melihat progres perjalanan, tahapan demi tahapan yang dilalui malam hari ini saya harus katakan Gus Muhaimin sudah jauh melampaui kemajuan apa yang saya capai," kata Surya Paloh.
Menurut dia, PKB dan NasDem memiliki persamaan, terutama soal perolehan kursi pada Pemilihan Umum (Pemilu). Artinya, kata dia, PKB dan NasDem tidak boleh berpisah.
"Pemilu yang lalu cuma lebih satu kursi sama sama ada kenaikan. Pemilu kali ini juga satu kursi. Ini menandakan NasDem dan PKB tidak boleh berpisah ke manapun juga," ucap Paloh.