Liputan6.com, Jakarta - Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono akan menertibkan angkutan kota (angkot) yang tidak layak atau angkot ‘kaleng kerupuk’ di Depok. Pemerintah Kota Depok akan meremajakan angkot yang tidak layak dengan angkot berpendingin udara atau ber AC.
Imam Budi Hartono mengatakan, Pemerintah Kota Depok telah meluncurkan angkot ber AC atau Micro Trans Depok yang dinilai lebih aman, nyaman, praktis, ekonomis, pengemudi sudah terdidik dan tidak mengejar setoran. Pemerintah Kota Depok akan menertibkan angkot tidak layak jalan, dan surat kendaraan maupun izin trayek tidak lengkap.
Baca Juga
“Kita akan tertibkan agar angkot bodong, angkot kaleng kerupuk udah ga ada lagi di Depok,” ujar Imam, Rabu (24/7/2024).
Advertisement
Imam menjelaskan, para pemilik angkot dapat bergabung dengan Organda untuk memperluas jaringan Micro Trans Depok. Rencananya Pemerintah Kota Depok akan meremajakan angkot yang beredar di Kota Depok untuk kenyamanan masyarakat.
“Insya Allah supir yang digaji 3,5 juta, maka para pemilik angkot kalau ingin bergabung ke Organda silahkan, kita perbaiki semua angkot yang ada di Depok dengan berbagai jalur,” jelas Imam.
Micro Trans Depok
Pemerintah Kota Depok untuk sementara meluncurkan Micro Trans Depok dengan trayek Terminal Terpadu Depok menuju Terminal Jatijajar. Sistem pembayaran menggunakan e-money atau kartu digital dengan tarif Rp7 ribu untuk satu kali tujuan.
“Kalau untuk sekarang kita berlakukan Rp1 ribu selama satu minggu kedepan,” ucap Imam.
Imam mengungkapkan, keberadaan Mikro Trans Depok dipercaya dapat mengurai kemacetan dikarenakan titik pemberhentian disesuaikan dengan halte. Pada tingkat kemananannya, Mikro Trans Depok telah dilengkapi CCTV sehingga kaca film pada angkot yang berbentuk mobil pribadi menambah keamanan dan kenyamanan penumpang.
“Iya, ada cctv nya, serasa naik mobil pribadi,” ungkap Imam.
Advertisement
Macet Parah
Sementara, salah seorang warga, Rafi meminta Dinas Perhubungan dan Satlantas Polres Metro Depok menertibkan angkot yang berhenti tidak pada tempatnya. Rafi mencontohkan, di sekitar akses Stasiun Citayam banyak angkot berhenti dan mengambil penumpang menimbulkan kemacetan.
“Stasiun Citayam, kalau sore sampai malam kondisinya parah, angkot ngetem sembarangan, petugas di sana ga ada yang menertibkan,” ujar Rafi.
Tidak hanya itu, lanjut Rafi, banyak mobil angkot jurusan Depok-Bojonggede yang sudah tidak layak jalan, mulai dari bodi mobil yang rusak hingga plat nomor kendaraan sudah kadaluarsa. Dinas Perhubungan dan Satlantas Polres Metro Depok bertindak tegas menertibkan angkot tersebut.
“Belum lagi attitude supirnya yang tidak baik dan di bawah umur,” pungkas Rafi.