Liputan6.com, Jakarta - Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi, menjelaskan bahwa Wakil Ketua Majelis Syuro (PKS) Sohibul Iman belum cukup untuk mendongkrak suara Anies Baswedan di Pilkada Jakarta.
Diketahui, PKS mengusulkan agar Anies berpasangan dengan Sohibul di Pilkada Jakarta 2024.
Baca Juga
Tercatat, dari hasil survei Indikator Politik jika Anies dipasangkan dengan Sohibul hanya memperoleh 43,1 persen.
Advertisement
"Anies Baswedan-Sohibul Iman, PKS berkoar-koar tentang hebatnya Sohibul Iman, tapi apa mau dikata Sohibul Iman anda bergabung sama Anies ternyata hari ini survei kali ini belum cukup memberi bukti empirik, bahwa Sohibul Iman bisa menambah elektoral Mas Anies," kata Burhanuddin, saat paparan secara daring, Kamis (25/7/2024).
Burhanuddin menjelaskan, Sohibul belum cukup berkontribusi lantaran suaranya dengan Anies saling tumpang tindih. Sehingga, jika Sohibul menjadi pasangan Anies tidak akan mendongkrak elektoral Anies.
"Karena basis Sohibul Imam dari PKS dan Mas Anies overlap, enggak cukup banyak punya kontribusi," imbuh dia.
Dewan Pimpinan Tingkat Pusat (DPTP) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) secara resmi mengumumkan pengusungan Anies Rasyid Baswedan sebagai bakal calon gubernur dan Mohamad Sohibul Iman sebagai bakal calon wakil gubernur dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta tahun 2024.
Keputusan ini diumumkan oleh Presiden PKS, Ahmad Syaikhu, dalam acara pembukaan Sekolah Kepemimpinan Partai pada Selasa, 25 Juni 2024.
Pengusungan Anies Baswedan dan Sohibul Iman sebagai pasangan calon gubernur dan wakil gubernur merupakan hasil dari pertimbangan matang yang melibatkan berbagai elemen masyarakat.
PKS Usung Anies Baswedan dan Sohibul Iman
"Struktur DPW PKS DKI Jakarta sebelumnya telah mengusulkan beberapa nama bakal calon Gubernur DKI Jakarta ke DPP PKS, termasuk di antaranya Bapak Anies Rasyid Baswedan dan Bapak Mohamad Sohibul Iman," ujar Syaikhu.
Nama-nama tersebut kemudian dibahas dalam Rapat Dewan Pimpinan Tingkat Pusat (DPTP) dengan mempertimbangkan rekam jejak, pengalaman kepemimpinan, kredibilitas, dan kapasitas calon, serta peluang menang yang besar
PKS menyadari bahwa mereka tidak dapat mengusung calon sendiri karena jumlah kursi yang dimiliki belum memenuhi syarat. Oleh karena itu, PKS telah menjalin komunikasi politik dengan partai-partai lain, termasuk Partai NasDem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
"PKS telah membangun komunikasi dengan Partai NasDem dan alhamdulillah mendapatkan sinyal positif untuk membangun kerjasama di Pilkada DKI Jakarta," kata Syaikhu.
Selain itu, rencana pertemuan dengan PKB juga sudah dirancang dan akan dilaksanakan dalam waktu dekat.
Advertisement
Yakin Berpeluang Besar Menang di Jakarta
PKS optimis bahwa pasangan Anies Baswedan dan Sohibul Iman memiliki peluang besar untuk memenangkan Pilkada Jakarta 2024.
"Kami optimis, insya Allah sosok Bapak Anies Rasyid Baswedan dan Bapak Mohamad Sohibul Iman adalah kandidat yang memiliki peluang menang besar," pungkas Syaikhu.
PKS juga berharap bahwa dengan dukungan dari berbagai pihak, pasangan ini dapat membawa perubahan positif bagi Jakarta.
Dengan pengusungan ini, PKS menunjukkan komitmennya untuk menghadirkan pemimpin yang berintegritas dan berkompeten dalam memimpin Jakarta menuju masa depan yang lebih baik.
Sementara itu, Partai NasDem menyambut baik keputusan PKS dan memberikan ucapan selamat atas pengusungan Anies Baswedan dan Sohibul Iman.
"Selamat buat PKS," kata Plt Sekjen NasDem, Hermawi Taslim. Meskipun NasDem belum memberikan jawaban pasti apakah akan mengusung kader sendiri atau bergabung dengan pasangan Anies-Sohibul, mereka menyatakan bahwa proses pembahasan masih berlangsung.
Reporter: Alma Fikhasari
Sumber: Merdeka.com