Sukses

Yasonna Jelaskan Pertimbangan Pemerintah Beri Golden Visa untuk Shin Tae-yong

Yasonna menjelaskan, ada seleksi khusus untuk pemberian Golden Visa itu, seperti melihat kredibilitas dan rekam jejak. Menurutnya, pemerintah tidak sembarangan memberikan Golden Visa.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Hukum dan HAM (MenkumHAM) Yasonna Laoly angkat suara soal pemberian Golden Visa WNA kepada pelatih Indonesia, Shin Tae-yong. Ia menyebut pertimbangan Shin Tae-yong diberikan visa eksklusif itu karena banyak berjasa untuk Indonesia.

"Kan global talent dia. Mempunyai talent yang kalau dia no question lah, kan sudah banyak berjasa. Dia termasuk global talent, STY," kata Yasonna di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Kamis (25/7/2024).

Yasonna menjelaskan, ada seleksi khusus untuk pemberian Golden Visa itu, seperti melihat kredibilitas dan rekam jejak. Menurutnya, pemerintah tidak sembarangan memberikan Golden Visa.

"Kalau perusahaan misalnya kita cek ini di negara sudah masuk di sini, rekam jejak usahanya bagaimana, investasinya ada tidak? Plan of investation itu gimana? Kan begitu," ujarnya.

"Jangan sembarangan ngasih dan di bisnis-bisnis yang tentunya tidak boleh melanggar hukum," kata Yasonna.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

300 WNA Daftar Golden Visa

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengungkap, bahwa sudah ada 300 Warga Negara Asing (WNA) yang mendaftar Golden Visa. Selain Shin Tae-yong, ada nama beken lainnya yang ternyata sudah mendapatkan Golden Visa.

Dirjen Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Silmy Karim mengatakan, nama lainnya itu seperti CEO dari OpenAI sekaligus pencetus ChatGPT Samuel Altman.

"Global Talent itu yang pertama founder-nya chatGPT (Samuel Altman) itu kan di bidang IT, kemudian tadi Shin Tae-yong dalam hal olahraga," kata Silmy Karim di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta, Kamis (25/7/2024).

"Kemudian juga ada pemenang Nobel Ekonomi itu di bidang ekonomi, lalu untuk yang lain salah satunya adalah dari Boeing, itu kan industri pesawat, terus kemudian ada juga industri di bidang hilirisasi, smelter dan juga masih banyak yang lainnya," sambungnya.

 

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini