Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengggelar kegiatan Literasi Digital bertema "Pentingnya Personal Branding di Era Digital". Kegiatan tersebut dilangsungkan terhadap para santri di Pondok Pesantren Misbahul Huda Al Amiriyah, Tegal, Rabu (24/7/2024).
“Kegiatan ini merupakan bagian dari program nasional Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya literasi digital,” tulis Koordinator Acara Literasi Digital, Akbar Andreas dalam siaran persnya, Sabtu (27/7/2024).
Baca Juga
Akbar mengungkap, lebih dari 2500 santri Pondok Pesantren Misbahul Huda Al Amiriyah hadir dalam kegiatan tersebut. Harapannya, dengan kegiatan literasi tersebut para santri bisa mempelajari tentang Personal Branding atau strategi untuk membentuk citra diri.
Advertisement
“Sehingga masyarakat atau orang lain dapat menilainya dari prestasi dan pencapaian yang dimiliki,” harap Akbar.
Sebagai informasi, kegiatan dibuka secara resmi oleh Nur Hayati selaku Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Tegal. Dalam sambutannya, Nur menyambut baik kerjasama kolaboratif antara Pemerintah, Private Sector dan Organisasi masyarakat sipil, yang berinisiasi menggerakkan potensi sumberdaya digital kabupaten tegal.
“Tegal yang dikenal sebagai Japan van Java, Tegal harus bangkit kembali dan mampu menjinakkan berbagai peluang diera digital dan mampu mempromosikan potensi ekonomi tegal agar mendunia,” harap Nur.
“Kami yakin dengan fasilitasi Kementerian Komunikasi dan Informasi dapat mengakselerasi kemajuan kabupaten tegal,” yakin dia.
Dihadiri Sejumlah Tokoh
Diketahui, kegiatan literasi juga dihadiri oleh pimpinan Nusantara Cultural Center KH Imam Pituduh, Pengasuh Pondok Pesantren Misbahul Huda Al Amiriyah Kambangan KH. Samsul Arifin, M.Pd.I, Miss Hijab Pendidikan Indonesia Fidya Laela Sarie, serta DR. Anton Susanto, SE MTI, Kepala BPSDM Kementerian Komunikasi dan Informasi Yogjakarta.
Dalam kegiatan ini para santri turut berperan aktif di dunia literasi digital, dengan tetap berorientasi pada tradisi khas orang-orang Pesantren yang memegang teguh, nilai-nilai toleransi dalam bersosialisasi di era literasi digital yang disesuaikan dengan perkembangan zaman.
Advertisement