Sukses

Said Abdullah Harap IAIN Madura Segera Menjadi UIN Madura

Said Abdullah mendorong pendidikan tinggi di bawah Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan harus lebih inklusif.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR Said Abdullah berharap, pemerintah daerah, pemerintah pusat dan dua Kementerian yang mengurusi pendidikan memberikan afirmasi perluasan akses pendidikan tinggi di Madura. Salah satu dengan mengembangkan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura yang berada di Pamekasan menjadi Universitas Islam Negeri.

"Perubahan ini akan mendorong kebutuhan SDM bidang STEM (science, technology, engineering, dan mathematics), namun tetap berpegang pada nilai nilai agama dan budaya, " kata Said Abdullah dalam keterangannya yang diterima pada Minggu (28/7/2024).

Dia mengaku akan memberikan dukungan penuh, khususnya dalam kewenangan anggaran yang dimiliki oleh anggota DPR. Apalagi Pemerintah Kabupaten Pamekasan telah memberikan dukungan bagi kebutuhan lahan untuk pengembangan sarana dan prasarana pendidikan tinggi.

Dia juga mendorong pendidikan tinggi di bawah Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan harus lebih inklusif. Perguruan perguruan tinggi negeri berkelas A harus tersebar di seluruh pelosok tanah air, khususnya di daerah daerah luar Jawa.

Kemudian, akses masuk perguruan tinggi negeri harus mengedepankan anak anak dengan prestasi akademi yang baik, apalagi jika berasal dari latar belakang rumah tangga miskin.

"Sehingga tidak ada lagi anak anak pintar akademik dan bertalenta pada bidang bidang tertentu terhambat masuk perguruan tinggi negeri karena persoalan biaya. Justru rumah tangga miskin harus kita afirmasi agar generasi penerusnya bisa mendapatkan peluang kesejahteraan lebih besar," kata dia.

 

 

2 dari 2 halaman

Tingkatkan Kualitas Pendidikan

Said mengatakan, untuk menopang Visi Indonesia Emas 2045, prioritas pendidikan tinggi harus berfokus pada keahlian di bidang STEM (science, technology, engineering, dan mathematics). Hal itu untuk mengantisipasi kebutuhan dan disrupsi pasar tenaga kerja di tengah perkembangan invetasi dan teknologi di masa depan.

"Kita memiliki visi penting bagi arah perjalanan bangsa. Pemerintah mencanangkan pada tahun 2045 kita menjelma menjadi high income country, dengan target pendapatan perkapita mencapai 23.000 USD dari posisi saat ini sekitar 4000 an USD. Untuk menopang jalan Visi Indonesia Emas 2045, agenda penting yang harus kita kawal secara disiplin yakni meningkatkan kualitas pendidikan anak anak Indonesia," kata dia.

Untuk mencapai visi tersebut, target pada sektor pendidikan harus bisa diraih, antara lain Angka Partisipasi Kuliah (APK) pada perguruan tinggi mencapai 60 persen, dan angkatan kerja lulusan perguruan tinggi mencapai 90 persen.

Saat ini, kata dia, APK pada perguruan tinggi masih 30 an persen, sementara angkatan kerja didominasi lulusan SMP ke bawah, jumlahnya mencapai lebih dari 50 persen.

"Gap ketertinggalan ini harus kita kejar. Kebijakan pendidikan, terutama yang dijalankan oleh Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan harus lebih progresif mendorong anak anak kita menempuh jenjang di pendidikan tinggi," tandas Said.

Â