Sukses

Kemendagri Minta Pemda Tegas dan Mahir Kendalikan Inflasi

Pelaksana Tugas (Plt.) Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri, Tomsi Tohir meminta pemerintah daerah (Pemda) tegas dan mahir mengendalikan inflasi.

Liputan6.com, Jakarta Pelaksana Tugas (Plt.) Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri, Tomsi Tohir meminta pemerintah daerah (Pemda) tegas dan mahir mengendalikan inflasi. Hal itu ia ungkapkan dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah yang ke-84 secara hybrid dari Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP), Kantor Pusat Kemendagri, Jakarta, Senin (29/7/2024).

“Pada kesempatan pagi hari ini, ini yang ke-84 kali kita mengadakan rapat yang terus-menerus setiap minggu, oleh sebab itu, tentunya harapannya sudah banyak yang kita lakukan dan melaksanakan perubahan dan program jangka panjang hampir dua tahun,” ujarnya.

Tomsi menekankan agar Pemda tidak bersikap sebagaimana pemadam kebakaran yang bertindak hanya sesaat dalam mengendalikan inflasi. Dirinya pun menyebut, upaya itu perlu dilakukan dengan penuh perencanaan.

Di sisi lain, Tomsi mengingatkan Pemda agar tidak jatuh ke lubang yang sama dalam pengendalian inflasi. Menurutnya, pola-pola grafik inflasi selama 5 tahun telah bisa dianalisis dan grafiknya cenderung sama setiap tahun.

“Tidak henti-hentinya saya mengingatkan kembali bahwa kita selalu memiliki grafik yang sama setiap tahun dan saya pelajari semua berkaitan dengan beras, bawang, cabai, lima tahun ke belakang, itu kurang lebih di bulan-bulan itu turun dan utamanya yang naik,” ucapnya.

2 dari 2 halaman

Lakukan Evaluasi

Terkait dengan distribusi komoditas, Tomsi masih melihat terdapat berbagai gangguan dan ketidaklancaran. Dirinya pun meminta Pemda melakukan evaluasi di daerah masing-masing.

"Bila terdapat petugas yang bertanggung jawab tidak cakap, saya meminta agar diganti atau dilakukan penyegaran dengan lebih dulu mengusulkan pada pimpinan," ujarnya.

Tomsi juga menilai, perencanaan dalam pengadaan barang impor sangat penting. Menurutnya, timeline distribusi yang tepat waktu perlu diperhatikan, sehingga tidak dipermainkan oleh para distributor nakal.

“Saat kita butuhkan barang itu berkurang atau kosong itu sama saja mereka-mereka mempermainkan kita, jadi ketegasan ini perlu, hukuman bagi mereka juga perlu, supaya ini yang ke-84 kali harusnya kita sudah mahir,” ucapnya.

 

(*)

Video Terkini