Liputan6.com, Jakarta - Kelompok Hizbullah dan Israel saling serang secara militer. Eskalasi konflik Israel versus Hizbullah dalam sebulan terakhir dikhawatirkan memicu perang terbuka di kawasan Timur Tengah.
Seperti dilansir BBC, beberapa negara Timur Tengah mengeluarkan peringatan pada Minggu 28 Juli 2024 tentang eskalasi yang berpotensi berbahaya antara Israel dan Hizbullah. Terutama setelah serangan roket dari kelompok bermarkas di Lebanon tersebut ke Majdal Shams di dataran tinggi Golan yang diduduki Israel menewaskan sedikitnya 12 orang.
Baca Juga
Kementerian luar negeri Mesir memperingatkan agar tidak membuka front perang baru di Lebanon setelah serangan Majdal Shams, dengan menekankan risiko konflik regional yang lebih luas. Kementerian itu menggarisbawahi pentingnya mendukung Lebanon, rakyatnya, dan lembaga-lembaganya untuk mencegah konflik lebih lanjut.
Advertisement
Adapun juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani memperingatkan Israel agar tidak melakukan "petualangan" baru terhadap Lebanon dengan "dalih" serangan roket.
Nasser Kanaani mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Israel berusaha mengalihkan opini publik global dan perhatian dari "kejahatan yang meluas" terhadap warga Palestina dengan menggunakan "skenario yang dibuat-buat."
Di lain pihak, Israel mengaitkan serangan roket di Majdal Shams dengan Hizbullah dan bersumpah akan membalas dendam terhadap kelompok Hizbullah. Namun, kelompok militan yang didukung Iran itu membantah terlibat dalam insiden tersebut.
Menteri Luar Negeri Lebanon Abdallah Bou Habib menyerukan penyelidikan internasional, dengan menyarankan pertemuan di bawah United Nations Interim Force in Lebanon atau UNIFIL (Pasukan Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon) untuk memeriksa serangan tersebut.
Selain itu, sumber militer di Lebanon melaporkan pada Minggu 28 Juli 2024, serangan udara Israel terhadap 6 kota dan desa pada malam hari. Serangan Israel menghancurkan 6 rumah dan merusak 30 lainnya.
Di sisi lain, seperti dilansir AFP, Amerika Serikat (AS) mengeluarkan travel advisory atau peringatan perjalanan bagi warganya di Lebanon pada hari 28 Juli 2024. Terutama menurut Kedutaan Besar AS di Beirut, peringatan dikeluarkan di tengah meningkatnya ketegangan regional yang telah mengganggu jadwal penerbangan.
Kekhawatiran akan perang terbuka di Lebanon seperti pada 2006, meningkat dalam beberapa pekan terakhir pascabentrokan keras Israel vs Hizbullah. Kedua belah pihak kerap terlibat pertempuran lintas batas sejak Israel melancarkan serangan di Gaza, tempat Hamas, sekutu Hizbullah beroperasi.
Ada sederet insiden terkini saling serang melibatkan Israel dan kelompok Hizbullah. Apa saja? Bagaimana perbandingan kekuatan militer Israel vs Hizbullah? Simak dalam rangkaian Infografis berikut ini:
Infografis Eskalasi Konflik Israel Vs Hizbullah, Bakal Picu Perang Terbuka?
Advertisement