Liputan6.com, Jakarta - Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah akan menggelar pengajian kebangsaan dengan tema "Menjaga Nalar, Merawat Demokrasi" hari ini, Rabu (31/7/2024) di Pusat Dakwah Muhammadiyah Jakarta. Kegiatan ini diinisiasi Bidang Hikmah dan Kebijakan Publik Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah yang diketuai oleh Anderyan Noor.
Acara ini menghadirkan sejumlah pembicara berkompeten, yaitu Wakil Ketua DPD RI Sultan Bachtiar Najamudin, Ketua Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dzul Fikar Ahmad Tawalla, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah KH Saad Ibrahim, dan Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Maman Abdurahman.
Baca Juga
Ketua Bidang Hikmah dan Kebijakan Publik Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Anderyan Noor yang akrab di sapa Bung Andre menyampaikan poin-poin penting yang akan disampaikan pada pengajian kebangsaan tersebut.
Advertisement
"Pengajian kebangsaan ini sebagai wahana pengayaan gagasan keilmuan khususnya dalam merawat nalar dan menjalankan demokrasi yang sehat," kata dia dikutip Rabu (31/7/2024).
Dia menjelaskan tentang beberapa fokus materi yang akan disampaikan. Seperti, Sultan Bachtiar Najamudin diharapkan mengangkat pentingnya menjaga nalar kritis dalam era demokrasi yang dinamis. Menyoroti peran aktif generasi muda dalam mempertahankan kualitas demokrasi dan menghindari terjebak dalam manipulasi informasi.
Selanjutnya, Dzul Fikar Ahmad Tawalla diharapkan menyampaikan tentang Pemuda Muhammadiyah memiliki komitmen untuk terus mendorong dialog konstruktif dan intelektual yang mendukung kemajuan bangsa. Mengingatkan pentingnya pendidikan politik yang sehat dan pengembangan kapasitas intelektual pemuda.
"Selanjutnya KH. Saad Ibrahim diharapkan menegaskan bahwa Muhammadiyah memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga dan merawat demokrasi melalui pemahaman yang mendalam dan tindakan yang bijaksana. Mengajak semua pihak untuk aktif terlibat dalam proses demokrasi secara konstruktif," ujar dia.
Â
Edukasi Masyarakat Perkuat Demokrasi
Sementara itu, Maman Abdurahman diharapkan memberikan wawasan mengenai tantangan dan peluang dalam pengembangan kebijakan publik yang mendukung demokrasi yang sehat. Mendorong partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan untuk memastikan kebijakan yang dihasilkan sesuai dengan aspirasi rakyat.
"Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat, khususnya pemuda, mengenai pentingnya berpikir kritis dan terlibat aktif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Melalui diskusi dan refleksi yang mendalam, diharapkan peserta dapat memperoleh wawasan yang bermanfaat untuk memperkuat demokrasi di Indonesia," dia menandaskan.
Advertisement