Sukses

Mahfud Md Blak-blakan Soal Polemik Sosok T yang Diungkap Kepala BP2MI, Ternyata Ada 5 Nama

Mahfu Md mengatakan, Kepala BP2MI Benny Rhamdani ternyata tidak hanya mengungkap satu nama yang diduga terkait TPPO dan pengendalian judi online, tapi lima nama. Namun dari lima nama yang ia terima, Mahfud mengaku tidak ada sosok mister T yang saat ini jadi sorotan.

Liputan6.com, Jakarta Mantan Menteri Koordinato bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md buka suara terkait polemik sosok inisial T yang diungkap Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani sebagai sosok pengendali judi online.

Mahfud membenarkan bahwa Benny Rhamdani mengungkapkan beberapa nama saat rapat bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan sejumlah jajaran menteri. Namun Mahfud menyebut, nama tersebut dalam konteks tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

"Saya sendiri diberi lima nama, Pak Benny waktu itu menyebut banyak nama. Di rapat itu, ada saya, Pak, Muhadjir, ada panglima," kata Mahfud, seperti dikutip dari siniar 'TERUS TERANG MAHFUD MD - EPISODE 11 - SIAPA MR. T? SINDIKAT JUDI ONLINE & PERDAGANGAN ORANG' di kanal Youtube Mahfud MD Official, Rabu (31/7/2024).

"Tentang TPPO, karena memang ada beberapa orang dicurigai, tapi memang tidak ditangkap-tangkap bahkan sindikatnya terbaca," ujar dia.

Mahfud menyebut, karena TPPO dianggap sudah mengkhawatirkan akhirnya digelar rapat dan diambil sebuah keputusan salah satunya merombak sususan Satuan Tugas TPPO, dengan menunjuk Kapolri Listyo Sigit sebagai ketua harian.

"Sehingga pada waktu itu rapat kabinet memutuskan yaudah dirombak aja agar tindakan lebih cepat yang mimpin nanti ketua hariannya Pak Kapolri menggantikan Bu Bintang (Menteri PPPA). Mulai bulan Juni sejak rapat kabinet dilakukan penangkapan-penangkapan lebih dari 500 setiap bulannya," ungkap Mahfud.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Akui Ada Kaitan Kejahatan TPPO dan Judi Online

Lebih lanjut, Mahfud menjelaskan, memang ada kaitan antara kasus TPPO dengan pengendalian judi online, yakni mayoritas orang yang dijual ke luar negeri dipekerjakan sebagai operator bisnis judi online.

Dan pada saat itu, Kepala BP2MI pun menyebutkan tidak hanya satu nama, melainkan lima nama.

"TPPO itu kemudian dari orang yang dikirim ke luar negeri banyak, itu kan banyak ditemukan bekerja menjadi operator judi pasti ada aktornya juga di Indonesia TPPO itu. Saya sendiri diberi lima nama Pak Benny waktu itu menyebut banyak nama," jelasnya.

Akan tetapi, lima nama yang disetorkan kepada dirinya di luar dari inisial T yang saat ini tengah menjadi perbincangan publik.

"Di luar (inisial T), namanya itu diberikan ke saya ini Pak di Batam," papar Mahfud.

"Memang waktu itu pak Benny dalam konteks TPPO menyebut beberapa nama termasuk beberapa inisial," sambungnya.

 

3 dari 4 halaman

Mahfud Duga Sosok T Disampaikan Tertutup ke Jokowi

Dia menduga, inisial T disampaikan secara khusus kepada Presiden Jokowi oleh Benny usai rapat berlangsung.

Sebab, saat Mahfud meminta Benny untuk datang ke kantornya usai rapat Benny tak langsung datang ke kantor dirinya.

"Nah tetapi mungkin juga saya tidak tahu sesudah rapat itu Pak Benny laporan ke presiden sendiri tentang nama itu disamping nama-nama banyak itu," ucap dia.

"Jadi saya berbisik sesudah mau pulang, Mas Benny nanti mampir kantor saya ini perlu langkah serius. Siap Pak Menko. Saya kira dia di belakang saya dari istana langsung ikut ke kantor saya mobilnya gitu. Tapi saya nunggu sampai satu jam enggak ada. Satu jam baru datang dia, Pak Menko maaf ya saya tadi masih bicara tertutup dengan presiden. Mungkin di situ nama lengkapnya," tambah Mahfud.

 

4 dari 4 halaman

Mahfud Tak Hafal Nama-Nama yang Disebutkan

Kendati demikian, Mahfud menegaskan bahwa dirinya tidak hafal nama-nama yang disebutkan oleh Benny kala itu. Sebab, nama yang disetorkan sangat banyak termasuk lima nama yang diberikan kepada dirinya.

"Tapi waktu di rapat itu, itu bukan tugas saya. Yang diberikan lima nama itu. Saya betul-betul tidak ingat inisialnya karena banyak nama," tutur dia.

"Mr T itu saya ndak inget persis karena waktu itu namanya banyak. Ketika disampaikan dalam rapat itu memang nyebut nama-nama banyak termasuk yang diberikan ke saya nama-nama itu," imbuhnya.

 

Reporter: Alma Fikhasari

Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.