Sukses

Kader PDIP di Subang Mundur Massal, Hasto: Itu Buatan di Belakanganya Ada Sponsor

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto menilai, kejadian itu merupakan buatan saja yang memiliki sponsor kuat.

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah kader dan simpatisan PDIP di Subang, Jawa Barat, mundur massal. Hal ini ditandai mengembalikan Kartu Tanda Anggota (KTA).

Terkait hal itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto menilai, kejadian itu merupakan buatan saja yang memiliki sponsor kuat.

"Itu buatan, yang di belakangnya itu biasanya punya sponsor yang kuat, punya tambang, nah itu yang melakukan gerakan-gerakan, itu upaya untuk menggembosi PDI tapi ini kan PDI ini partai pejuang, kita ini partai yang teruji," kata Hasto di Halaman Masjid At Taufiq, depan Sekolah Partai DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, Sabtu (3/8) malam.

Meski begitu, Politikus asal Yogyakarta ini memastikan tidak akan mempengaruhi soliditas partai berlambang banteng moncong putih tersebut.

Apalagi, ia menilai, segala sesuatu yang berlandaskan atau berkekuatan dengan uang di belakangnya. Maka tidak akan langgeng.

"Tidak (mempengaruhi soliditas), ketika politik hanya digerakkan oleh kekuatan uang di belakangnya, maka itu tidak akan langgeng, yang langgeng adalah didukung oleh kekuatan arus bawah itu PDI Perjuangan," pungkasnya.

2 dari 3 halaman

Niko Rinaldo Pamit dari PDIP

Sekretaris DPC PDIP Subang, Niko Rinaldo, melangsungkan aksi pamitan ke partai yang telah membesarkan namanya tersebut. Aksi pamitan tersebut dikonsolidasikan bersama 1.000 simpatisannya yang turut mengikuti jejaknya.

"Hari ini bersama 1.000 orang yang berasal dari PAC, Ranting dan Anak Ranting PDI Perjuangan (Legonkulon, Cikaum, Pagaden Barat, Cibogo, Sukasari, Pamanukan, Pusakajaya, Subang, Pagaden, Cipendeuy dan Purwadadi) saya nyatakan pamit dari PDI Perjuangan,” kata Niko dalam aksi yang digelarnya di sekretariat DPC PDIP Kabupaten Subang, Jalan K.S Tubun No.14a, Cigadung, seperti dikutip dari siaran pers, Jumat (2/8/2024).

Niko beralasan, keputusannya untuk pamit karena mengikuti langkah politik Maruarar Sirait yang mengawal kepemimpinan Prabowo dan Gibran. Dia ingin, selanjutnya bisa maksimal dalam membantu kerja-kerja presiden dan wakil presiden terpilih 2024-2029.

“Saya ingin berdampak maksimal untuk kepentingan masyarakat Kabupaten Subang," jelas Niko.

Niko menilai, Maruarar Sirait adalah mentor politiknya dan menjadi sosok yang selalu memberikan dukungan dengan menanamkan nilai bagi seorang politisi yang baik dan benar.

“Bagaimana berpolitik; satunya perkataan dan perbuatan,” salut Niko.

Lebih lanjut, Niko memastikan dirinya akan melangkah bersama pemerintah dan melanjutkan pembangunan yang dibuat oleh Presiden Jokowi. Semua dilakukan demi kemajuan proyek berskala strategis nasional yang ada di Kabupaten Subang.

“Era kepemimpinan Presiden Jokowi banyak kebijakan yang dirasakan sangat pro terhadap rakyat, khususnya di Subang, Pelabuhan Internasional Patimban, Bendungan Sadawarna dan Sodetan Tarum Timur adalah kebijakan konkrit pak Jokowi untuk kemajuan dan kesejahteraan rakyat Subang, untuk saat ini dan masa akan datang," harap tokoh muda asal Subang Utara ini.

Niko Rinaldo tidak lupa melayangkan permohonan maaf dan meminta doa restu atas keputusannya ini. Ia pun akan mengambil jalan perjuangannya kembali sebagai bentuk pencarian keadilan.

“Saya meminta maaf sebagai manusia biasa saya pernah khilaf dan memiliki keterbatasan, rekan-rekan semua juga sudah menyimak perjalanan politik saya, khususnya terkait raihan hasil pileg 2024,“ ujar dia.

3 dari 3 halaman

Apresiasi

Terakhir, sebagai pribadi yang sudah mengabdi di partai, Niko pun memberikan apresiasi juga rasa hormat kepada kolega dan para senior seniornya di PDIP.

“Terimakasih banyak kepada PDI Perjuangan yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk berkiprah di partai ini, tokoh dan senior partai yang telah membimbing; Mas Ono Surono Ketua DPD Partai, Kang Maman Yudia, Kang Beni Rudiono, Kang H. Kosim, Kang Oing Abdurohim, Ibu Hj, Eni Garyani sahabat-sahabat seperjuangan pengurus DPC, PAC, Ranting dan anak ranting yang telah sama sama berjuang dalam suka maupun duka,” pamit Niko.