Liputan6.com, Jakarta Sejumlah massa aksi yang menamakan diri Aliansi Santri Gus Dur, mendatangi Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama di Jalan Kramat Raya Jakarta Pusat, Jumat 2 Agustus 2024. Salah satu tuntutan mereka adalah meminta Ketum dan Sekjen PBNU mundur dari organisasi tersebut.
Terkait hal tersebut, Ketua PCNU Indramayu, M Mustofa, angkat bicara. Ia dengan tegas membantah keterlibatan pihaknya dalam aksi tersebut.
"Aksi unjuk rasa tersebut sama sekali tidak dilakukan serta tidak melibatkan PCNU Kabupaten Indramayu, baik secara pribadi pengurus maupun secara kelembagaan," kata dia seperti dikutip Minggu (4/8/2024).
Advertisement
Mustofa justru menyebut, Muhamad Sholihin selaku Koordinator Aksi tersebut merupakan kader PKB.
"Saudara Muhammad Sholihin adalah pengurus DPW PKB Provinsi Jawa Barat, mantan Ketua DPC PKB Kabupaten Indramayu, mantan calon DPR RI 2024-2029 dari PKB yang tidak terpilih," ungkap dia.
Mustofa dengan tegas menegaskan komitmen PCNU Indramayu untuk selalu patuh pada arahan PBNU.
"PCNU Kabupaten Indramayu selalu Sami'na Wa Atho'na dengan kebijakan arahan PBNU," tutupnya.
Sebelumnya, sejumlah massa aksi yang menamakan diri Aliansi Santri Gus Dur, mendatangi Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jalan Kramat Raya Jakarta Pusat, Jumat (2/8/2024). Massa yang ditaksir berjumlah puluhan orang tersebut berkumpul sekira pukul 15.00 WIB dengan mengenakan kaos hitam bergambar Gus Dur.
“Kami bukan mau demo, kami mau silaturahmi ke rumah kami, kantor PBNU adalah rumah kami,” ujar Muhamad Sholihin selaku Koordinator Aksi di lokasi, Jumat (2/8/2024).
Aliansi Santri Gus Dur Demo Kepemimpinan Gus Yahya di Kantor PBNU
Sholihin mengaku aksi silaturahminya membawa sejumlah aspirasi, khususnya soal kepemimpinan Yahya Cholil Staquf dan Saefullah Yusuf yang dinilai sudah melenceng dari kodrat NU. Sehingga, perlu adanya koreksi untuk meminta keduanya mundur.
“Kami meminta Ketum dan Sekjen PBNU mundur dan PBNU segera melaksanakan Mukamar Luar Biasa Nahdlatul Ulama (MLB NU),” ujar Sholihin.
Sholihin juga menyampaikan, PBNU harus menindak tegas oknum pengurus yang diduga membelokkan Sejarah NU.
Selain itu, lanjut Sholihin, massa aksi juga mendorong agar PBNU bisa mendukung Pansus Haji yang saat ini digulirkan oleh DPR RI terhadap Kementerian Agama. Harapannya, agar ada upaya pernaikan dan Pembenahan Haji di lndonesia.
“Kami meminta keadilan dan tidak ada diskriminalisasi atas tindakan semu,” Sholihin menandasi.
Advertisement
Orasi
Sebagai informasi, aksi massa di dekat Kantor PBNU itu bejalan singkat. Massa hanya berorasi secara bergantian sebelum akhirnya membubarkan diri.
Namun karena adanya konsentrasi massa, arus lalu lintas sempat padat dan membuat macet pengendara yang hendak mengarah ke Salemba Raya.
Terkait pengamanan, terlihat sejunlah personel kepolisian dibantu dengan Barisan Anshor Serba Guna (Banser) di gerbang gedung Kantor PBNU.
Sumber: Merdeka.com/Achmad Fikri Fakih Haq
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence