Liputan6.com, Jakarta Polres Metro Depok bersama Polda Metro Sumatra Utara telah melakukan autopsi terhadap korban sedot lemak klinik WSJ, Ella Nanda Sari. Proses autopsi dilakukan di pemakaman umum Kelurahan Alur Dua Baru, Sei Lepan, Langkat, Sumatera Utara.
Kapolres Metro Depok, Kombes Arya Perdana, mengatakan Polres Metro Depok bekerjasama dengan Polda Sumatera Utara telah melakukan autopsi terhadap korban sedot lemak. Namun hasil dari autopsi tersebut berada pada tim Forensik Polda Sumatera Utara.
"Sementara hasil masih dipegang dokternya Forensik Polda Sumatera Utara, nanti akan disampaikan kalau sudah selesai, dianalisa," ujar Arya kepada Liputan6.com, Senin malam (5/8/2024).
Advertisement
Arya menjelaskan, tim Polres Metro Depok sudah berada di lokasi sejak pukul 10.00 WIB. Namun autopsi yang dilakukan Forensik Polda Sumatera Utara terhadap jenazah korban, dilaksanakan pada pukul 11.00 WIB sampai 16.00 WIB.
"Prosesnya berjalan lancar. Kalau tadi sempat diisukan keluarga tidak menerima itu, semua sudah kita selesaikan. Artinya seluruh keluarga menerima, sudah tidak keberatan untuk dilakukan autopsi, jadi semua berjalan dengan lancar," jelas Arya.
Pada pelaksanaan autopsi, tim dokter akan menganalisis penyebab kematian korban apakah akibat sedot lemak atau faktor lain. Hasil dari autopsi akan disampaikan tim dokter forensik. Polres Metro Depok sedang menunggu hasil dari autopsi untuk menindaklanjuti praktik sedot lemak WSJ Clinic.
"Jadi kita menunggu dari hasil autopsi. Terkait berapa lama hasilnya, saya tidak tahu persis ya, biarkan dokter yang menganalisa," ucap Arya.
Baca juga:Â Wanita Muda Tewas Diduga Usai Sedot Lemak di Klinik Kecantikan Depok
Polisi Segera Tetapkan Tersangka Kasus Kematian Akibat Sedot Lemak di Depok
Polres Metro Depok akan menindaklanjuti dugaan tindak pidana pada WSJ Clinic sambil menunggu hasil autopsi. Hasil dari otopsi apabila mengarah pada penguatan kematian korban saat proses sedot lemak, Polres Metro Depok akan segera menetapkan tersangka.
"Akan kita tindak lanjuti setelah kita mendapatkan hasil autopsi kita akan buktikan, tapi dugaan ke arah sana sudah ada," ujar Arya.
Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Metro Depok, Kompol Suardi Jumaing, mengatakan Polres Metro Depok telah meningkatkan penanganan perkara sedot lemak ke tahap penyidikan. Polres Metro Depok telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di klinik tersebut.
"Berdasarkan hasil olahan TKP, kami lanjut melakukan penggeledahan dan penyitaan barang bukti yang ada ada kaitanya dengan dugaan peristiwa pidana malapraktik," ujar Suardi, Kamis (1/8/2024).
Suardi menjelaskan, barang bukti yang disita Polres Metro Depok, yakni alat yang digunakan untuk penanganan sedot lemak. Selain itu terdapat pelang bertuliskan klinik Pratama, turut dilakukan penyitaan.
"Kita amankan serta peralatan-peralatan yang dipakai untuk melakukan operasi bedah sedot lemak," jelas Suardi.
Polres Metro Depok sedang meminta permohonan dari Rumah Sakit Polri untuk melakukan ekshumasi. Nantinya, RS Polri dapat berkoordinasi dengan rumah sakit Bhayangkara di Sumatera Utara.
"Mungkin dari rumah sakit Polri nanti akan koordinasi juga dengan Rumah Sakit Bhayangkara yang ada di Sumatera Utara, untuk membantu kita melakukan kegiatan ekshumasi," ucap Suardi.
Advertisement
Dokter yang Tangani Sedot Lemak di Klinik WSJ Depok Bukan Spesialis, Tak Punya Izin Praktik
Sebelumnya, Polres Metro Depok telah meminta klarifikasi sebanyak 10 orang saksi untuk mengusut dugaan meninggalnya selebgram Ella Nanda Sari usai menjalani sedot lemak di klinik kecantikan WSJ Beauty, Depok.
Kapolres Metro Depok, Kombes Arya Perdana membenarkan telah meminta klarifikasi sebanyak 10 orang saksi. Saksi tersebut meliputi dokter yang menangani dan dokter yang mendampingi di klinik kecantikan WSJ Beauty.
"Dokter yang menerima korban di rumah sakit setelah dilarikan dari klinik, kami minta klarifikasi," ujar Arya, Selasa, (30/7/2024).
Arya menjelaskan, hasil dari klarifikasi 10 saksi terungkap fakta, dokter yang melakukan penanganan buka dokter spesialis. Diketahui, dokter yang melakukan penanganan sedot lemak merupakan dokter umum.
"Hasilnya adalah memang dokter yang bersangkutan bukan dokter spesialis, tapi merupakan dokter umum, dari hasil keterangannya tidak memiliki izin praktik, mengeklaim pernah mengikuti pelatihan sedot lemak," jelas Arya.
Begitupun terkait perizinan pada klinik WSJ Beauty, yakni hanya hanya memiliki izin pratama. Adapun pada perizinan, klinik tersebut hanya mengantongi izin Klinik Pratama yang peruntukannya untuk tindakan medis dasar.
"Klinik Pratama ini hanya bisa melakukan tindakan medis dasar, jadi bukan tindakan medis tingkat lanjutan," terang Arya.
Arya mengungkapkan, Polres Metro Depok akan meminta klarifikasi Dinas Kesehatan Kota Depok. Begitupun dengan saksi lainnya, Polres Metro Depok akan mendalami keterangan pemilik klinik WSJ berinisial W.
"Akan kita dalami kembali," tegas Arya.