Liputan6.com, Jakarta Kotak kosong menjadi salah satu wacana yang mencuat dalam konstelasi politik hari ini di sejumlah daerah, seperti Sumatra Utara dan Jakarta. Hal itu bisa terjadi ketika ada koalisi atau poros yang cukup kuat sehingga sulit bagi penantang mendapatkan tiket untuk maju dalam kontestasi Pemilihan Kepala Derah (Pilkada) 2024.
Melihat kondisi tersebut, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan, Said Abdullah berkelakar soal wacana yang mencuat terkait kotak kosong.
Baca Juga
"Lawan kotak kosong? Kotak kosong kan tidak punya salah, kenapa dia harus dilawan," ujarnya.
Advertisement
Said Abdullah berharap, kondisi kontestasi Pilkada melawan kotak kosong tidak terjadi karena tidak sesuai dengan cita-cita demokrasi. Baginya, banyak kandidat yang maju semakin baik untuk alam demokrasi karena masyarakat leluasa menentukan pilihan siapa yang layak menjadi pemimpin di daerahnya.
Di sisi lain, Ia menyebut bahwa PDIP berusaha untuk terlibat dalam mengusung calon kepala daerah di semua Pilkada baik tingkat provinsi maupun kabupaten kota. Said Abdullah mengatakan, hal itu merupakan tugas partai politik, yajni mengusung serta merekomendasikan calon.
"Insya Allah PDIP berusaha mengusung calon terbaik untuk masyarakat," sebut Said.
Tidak Ada Kotak Kosong
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto memastikan, Pemilihan Gubernur (Pilgub) di Jakarta tidak akan melawan kotak kosong.
Sebab, partai berlambang banteng moncong putih saat ini terus berkomunikasi dengan partai politik lainnya untuk membangun kerja sama politik.
Hal itu disampaikan Hasto terkait Golkar dan Gerindra yang mendukung Deddy Mulyadi di Jawa Barat dan muncul kembali wacana Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus di Jakarta.
“PDI Perjuangan terus membangun komunikasi politik dengan partai-partai sehingga nantinya di Jakarta tidak akan ada kotak kosong,” kata Hasto di Halaman Masjid At Taufiq, depan Sekolah Partai DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, Sabtu (3/8) malam.
Hasto pun mengingatkan, suara rakyat harus dicerminkan di dalam kontestasi yang sehat.
Apalagi, Jakarta disebutnya memiliki peran yang penting dan strategis sebagai simbol peradaban di Indonesia.
“Kesemrawutan Jakarta juga mencerminkan bagaimana semrawutnya persoalan-persoalan di bidang hukum misalnya, maka Jakarta harus menyajikan suatu kontestasi kepemimpinan yang baik,” ujarnya.
Terkait dengan kotak kosong di Jakarta, Hasto pun memastikan hal itu juga tidak akan terjadi di Sumatera Utara dan Jawa Timur.
“Ya sama untuk di Sumatra Utara, di Jawa Timur, untuk Pilgub tidak akan ada kotak kosong,” pungkasnya.
(*)
Advertisement