Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep tiba-tiba menyatakan dirinya berani melawan siapapun di Pilkada Jakarta, termasuk Ridwan Kamil yang sudah hampir pasti akan diusung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Menanggapi sikap politik Kaesang ini, Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno mengingatkan bahwa PSI merupakan bagian dari KIM. Sehingga tidak menutup kemungkinan partai koalisi ini juga mempertimbangkan Kaesang untuk Pilkada Jakarta.Â
Baca Juga
"Jika ada usulan untuk mendorong Mas Kaesang, saya kira akan sangat layak untuk dipertimbangkan. Ini juga tentu akan menjadi pertimbangan kita semua ketika nama-nama itu dimasukkan, diajukan, dan kemudian satu per satu kemudian dibahas oleh para ketua umum di dalam KIM," kata Eddy kepada Liputan6.com di Jakarta, Rabu, (7/8/2024).
Advertisement
Eddy mengatakan meski KIM sudah mantap mengusung Ridwan Kamil, namun dalam politik semua kemungkinan bisa terjadi.Â
"Namanya politik ya, apapun bisa terjadi," kata Eddy.
Lalu bagaimana peluang Kaesang menang di Pilkada Jakarta?
Direktur Eksekutif Ethical Politics Hasyibulloh Mulyawan menilai sangat berat Kaesang untuk memenangkan Pilkada Jakarta jika melawan Ridwan Kamil dan Anies Baswedan.
"Namun tetap masih memiliki kemungkinan menang apabila pertarungan dalam pemilu terjadi antara Anies dan RK di Jakarta dengan saling serang dan Kaesang sebagai calon gubernur bisa memanfaatkan ini untuk penetrasi ke masyarakat Jakarta untuk mendulang simpati warga Jakarta," kata Hasyibulloh kepada Liputan6.com di Jakarta, Rabu, (7/8/2024).
Hasyibulloh mengatakan dirinya juga melihat bahwa wacana RK maju Pilkada Jakarta bisa jadi merupakan salah satu strategi untuk memecah suara Anies yang kuat di Jakarta. Sehingga dapat dimanfaatkan Kaesang untuk merebut hati masyarakat Jakarta.
"Asal Mas Kaesang terus turun ke bawah dan mensosialisasikan program-programnya tersebut," kata dia.
Berbeda dengan Hasyibulloh, Pengamat Politik Dedi Kurnia Syah justru menilai Kaesang memiliki peluang besar menang di Pilkada Jakarta. Sebab, Kaesang memiliki privilege sebagai putra dari Presiden Jokowi.Â
"Kaesang jika dibandingkan dengan kandidat manapun, peluang menangnya memang yang tertinggi, tentu bukan dalam arti kontestasi yang terbuka, melainkan karena ia Putra Jokowi, jangankan untuk menang yang hanya soal keterpilihan, halangan berupa konstitusi sekalipun dengan mudah bisa ia lewati," kata Dedi kepada Liputan6.com.
Dedi pun mengatakan Kaesang tak memerlukan strategi khusus untuk mengalahkan Ridwan Kamil dan Anies Baswedan. Ia hanya perlu meminya restu Jokowi.Â
"Sebagai presiden tentu Jokowi punya kekuasaan untuk membuka jalan seluas-luasnya. Jokowilah yang akan mengatur strategi, ini sudah terjadi pada Bobby di kontestasi kota, dan Gibran di kontestasi pilpres, maka situasi yang serupa bisa saja dialami Kaesang," ujar Dedi.
Sementara Analis Politik Arifki Chaniago menilai ada kemungkinan sebenarnya Kaesang mengincar Pilkada Jakarta 2029. Sementara Pilkada Jakarta 2024 ini akan dimanfaatkan Kaesang untuk mencari panggung politik.Â
"Mungkin ia mengincar 2029, tapi dalam momentum ini panggung politik penting bagi Kaesang untuk didapat lebih awal. Makannya potensi-potensi ini penting untuk menambah portopolio menjadi peserta di politik. Makannya memakai pilkada 2024 ini," kata Arifki kepada Liputan6.com.
Sehingga, kata dia, sangat mungkin Kaesang membuat poros sendiri untuk melawan Ridwan Kamil dan Anies Baswedan.Â
"Meskipun peluangnya nggak selalu unggul, tapi paling tidak bagi Kaesang ini menjadi panggung politik sebagai calon gubernur. Jadi menjadi bargaining dia berhadapan dengan RK dan Anies menjadi posisioning politik agar dia tetap diperbincangkan menjadi calon gubernur," tandasnya.
Â
Peta Politik Bakal Berubah Jika Kaesang Maju Pilkada Jakarta?
Direktur Eksekutif Ethical Politics Hasyibulloh Mulyawan menilai ada beberapa kemungkinan yang terjadi apabila Kaesang maju dalam Pilkada Jakarta. Skema pertama akan terbentuk 3 poros diantaran Anies, Ridwan Kamil dan Kaesang Pangarep.
"Saya liat skema ini dimungkinkan RK sebagai tameng politik untuk memecah suara dan mencegah serangan langsung dari Anies ke Kaesang," kata dia.
Kemudian skema kedua, terjadi dua poros apabila PKB yang mendukung Anies bergabung dengan KIM dan menjadi KIM plus.
"Sehingga mau tidak mau PKS harus berkoalisi dengan PDIP untuk memenuhi kuota kursi untuk syarat memajukan calon gubernur dan wakil gubernur, sehingga pasangan hanya dua yaitu Anies dan Kaesang sedangkan RK sebagai wakil ataupun sebaliknya," ujar Hasyibulloh.
Sementara Pengamat Politik Dedi Kurnia Syah mengatakan peta politik tidak akan berubah meski Kaesang maju Pilkada Jakarta. "Tidak akan mempengaruhi, Kaesang bisa saja masuk melalui KIM, mendampingi Ridwan Kamil," tandasnya.
Â
Siap Lawan Ridwan Kamil dan Anies Baswedan
Sebelumnya, Kaesang Pangarep mengaku siap melawan Anies Baswedan dan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024. Dia pun menyatakan keberaniannya, apabila mendapat restu dari masyarakat.
"Ya kalau untuk di Jakarta, kita tunggu. Kalau saya pribadi, diminta oleh masyarakat untuk maju ke pilkada melawan Pak Anies saya berani, melawan Pak Ridwan Kamil juga saya berani," kata Kaesang di Senayan Park, Jakarta Pusat, Senin malam 5 Agustus 2024.
Kaesang menambahkan, dia tidak heran saat nama Ridwan Kamil untuk Pilgub Jakarta. Dia menilai, Ridwan Kamil memiliki rekam jejak yang baik sebagai wali kota Bandung dan Gubernur Jawa Barat.
"Saya rasa juga Pak Ridwan Kamil cukup punya kapasitas untuk menjadi gubernur Jakarta selanjutnya," tutur Kaesang.
Sementara Sekjen PSI Raja Juli Antoni mengaku sebagai bagian dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), partainya siap ikut komando. Dia pun enggan menanggapi pernyataan Kaesang yang mengaku berani lawan Ridwan Kamil yang notabene adalah calon gubernur yang kabarnya akan diusung oleh KIM di Pilgub Jakarta.
"Ya tunggu dulu perkembangannya. Sekali lagi ditegaskan sikap PSI secara umum akan mengikuti garis dari KIM," kata Raja Juli.
Dia memastikan, sampai hari ini belum ada keputusan definitif dari PSI soal ke mana arah dari sang ketua umum di Pilkada 2024. Namun dia berharap, apa pun hasil finalnya adalah sebuah kesepakatan bersama antara PSI dan KIM.
"Apapun keputusannya, mudah-mudahan diputuskan secara kolektif. Kalaupun ada beda-beda, ya di sana sini, ya itu bagian dari demokrasi. Tapi pada intinya, Mas Kaesang nanti mau di Jakarta, Jateng, kita minta itu merupakan keputusan bersama dari KIM," Raja Juli menandaskan.
Â
Advertisement
Bagaimana Sentimen Warga Jakarta Terhadap Kaesang, Ridwan Kamil dan Anies Baswedan?
PoliEco Digital Insights Institute (PEDAS) melakukan survei terhadap eksposur beberapa nama terkait Pilkada Jakarta 2024. Berdasarkan ​survei digital dalam Pilkada Jakarta, nama Ridwan Kamil, Anies Baswedan dan Kaesang Pangarep memperoleh eksposur yang dominan.Â
Direktur PEDAS Anthony Leong mengatakan bahwa Anies Baswedan memiliki eksposur paling dominan dengan jumlah 74.186 berkat deklarasinya sebagai calon gubernur DKI Jakarta.
Sedangkan Kaesang menduduki peringkat kedua dengan eksposur sebanyak 33.584 yang didorong oleh aktivitas blusukan di berbagai wilayah Jakarta.
Ridwan Kamil atau yang akrab disapa Kang Emil mendapatkan eksposur sebesar 19.636 terkait pemberitaan tentang kemungkinan dirinya masuk dalam kontestasi Pilgub Jakarta, meski Golkar lebih mengarahkan Ridwan maju di Pilgub Jabar karena elektabilitasnya masih rendah di Jakarta.
Terkait sentimen analisis, Anies Baswedan memperoleh 51.854 sentimen positif, 9.317 sentimen negatif dan 13.015 sentimen netral dari total 74.186 eksposur.
Kaesang mendapat 17.941 sentimen positif, 10.292 sentimen negatif dan 5.351 sentimen netral dari total 33.584 eksposur. Sedangkan Ridwan Kamil mendapat 13.587 sentimen positif, 3.127 sentimen negatif dan 2.922 sentimen netral dari total 19.636 eksposur.
Anthony menjelaskan, beberapa isu positif mendongkrak eksposur Anies Baswedan. Isu tersebut tentang Anies yang serius mempertimbangkan kembali menjadi calon Gubernur DKI Jakarta dalam Pilkada 2024 dan mendapat dukungan dari DPW PKS DKI Jakarta sebagai calon gubernur.
Meski begitu, ada juga isu negatif yang muncul, seperti KPU DKI memastikan duet Anies-Ahok di Pilkada 2024 tidak bisa terwujud serta pandangan pengamat yang menyebut wacana Anies-Kaesang hanya gimmick dari PSI.
Infografis Elektabilitas Kaesang di Pilkada Jakarta dan Pilgub Jateng 2024
Advertisement