Sukses

ATVI Siapkan Inovasi Pembelajaran di Tingkat Perguruan Tinggi

Direktur ATVI Totok Amin Soefijanto menyampaikan, pihaknya menyoroti penerapan ujian akhir sebagai syarat kelulusan mahasiswa selama menggeluti pendidikan di kampus.

Liputan6.com, Jakarta - Akademi Televisi Indonesia (ATVI) menyiapkan inovasi terbaru dalam dunia pembelajaran di tingkat perguruan tinggi. Hal itu pun mencakup manajemen pendidikan hingga hingga pembiayaan para mahasiswa.

Direktur ATVI Totok Amin Soefijanto menyampaikan, pihaknya menyoroti penerapan ujian akhir sebagai syarat kelulusan mahasiswa selama menggeluti pendidikan di kampus.

"Jadi kami nanti tidak akan menerapkan ujian tengah semester. Dalam evaluasi kami lebih banyak melibatkan karya. Apa yang dihasilkan tidak harus karya dalam bentuk selesai, tapi bisa juga karya akhir selesai, atau proses, atau pun efisiensi," tutur Totok di Kantor KLY Office, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (7/8/2024).

"Nah output itulah yang menjadi tolak ukur keberhasilan pembelajaran semester atau kelulusan. Evaluasinya juga tidak pula itu menjadi akhir, tapi akan diperhatikan terus perkembangan anak itu," sambungnya.

Menurutnya, pengawasan perkembangan melekat terhadap mahasiswa dimulai dari kelas, dengan membatasi jumlah pembelajar di dalamnya.

"Karena itu kelas kami itu maksimal ada 30 mahasiswa, tidak boleh lebih karena dosen tidak akan bisa memantau anak jika lebih. 30 itu sebetulnya masih cukup banyak, idealnya 15. Untuk saat ini kita coba 30 dulu, nanti dengan kemampuan finansial kami, kami bisa menurunkan jumlah mahasiswa di kelas itu," jelas dia.

Selain itu, ATVI juga tengah berupaya membentuk lembaga pengumpul dana yang dapat menerima donor dari berbagai pihak. Dengan begitu, diharapkan uang kuliah para mahasiswa yang belajar di sana dapat ditekan sekecil mungkin dan membuat mereka lebih fokus dalam belajar ketimbang memikirkan biaya.

"Nah kalau dari segi manajemen kami akan membuat uang kuliah mahasiswa terjangkau. Kami akan membuat funding dari berbagai donor yang bisa membantu mahasiswa kita kuliah tanpa biaya yang tinggi," ungkapnya.

"Contoh di Universitas Harvard itu mahasiswanya hanya bayar 50 persen dari biaya kuliah. 50 persennya lagi dari funding itu, ATVI akan menerapkan itu. Jadi kalau UKT, ya di ATVI UKT-nya insyaallah akan turun terus," Totok menandaskan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Totok Amin Soefijanto Jadi Direktur Baru ATVI

Sebelumnya, Akademi Televisi Indonesia (ATVI) saat ini sedang bertransformasi menjadi Insitut Media Digital Emtek (IMDE), program perguruan tinggi swasta yang mengkhususkan pendidikan tinggi dalam bidang penyiaran, bisnis digital, dan media.

Akademi Televisi Indonesia (ATVI) mengumumkan direktur baru yakni Totok Amin Soefijanto Ed.D, pada Senin (15/7/2024). Acara ini berlangsung digedung ATVI yang dihadiri oleh seluruh jajaran.

Dengan adanya acara ini menandakan dimulainya era baru kepemimpinan di ATVI dengan fokus tema: Adatif, Kreatif, dan Kompetitif.

Memiliki rekam jejak digital yang kuat, Totok Amin Soefijanto pernah menjabat sebagai Deputi Rektor Bidang Akademik, Riset, dan Kemahasiswaan di Universitas Paramadina serta Senior Policy Advisor Gubernur Provinsi DKI Jakarta.

Gelar Sarjana Teknologi Pertanian dari IPB. Gelar Master of Arts di bidang Komunikasi/IMC diperoleh dari Emerson College, dan pendidikan S3 di Doctor of Education, Curriculum & Teaching yang diselesaikan di Boston University.

Totok memiliki pengalaman menjadi wartawan selama 11 tahun sebelum melanjutkan studi di Amerika Serikat.

Visi yang dimiliki Totok sejalan dengan misi yang dimiliki oleh ATVI menjadi pendidikan tinggi terdepan dalam bidang pertelevisian, bisnis digital, dan media di Indonesia.

"Saya merasa terhormat dan antusias untuk memulai perjalanan baru ini bersama ATVI," ujar Bapak Totok Amin Soefijanto.

"Saya berkomitmen untuk memimpin ATVI dalam beradaptasi dengan perubahan industri yang pesat, mendorong kreativitas dan inovasi di antara para mahasiswa dan staf, dan membangun kolaborasi yang kuat dengan pemangku kepentingan," sambungnya.

3 dari 3 halaman

ATVI Dorong Pemikiran Kritis Mahasiswa

Tema yang dipilih yakni "Adaptif, Kreatif, dan Kolaboratif" dipilih untuk mencerminkan fokus ATVI untuk mempersiapkan para mahasiswanya menghadapi masa depan industri media yang tentunya terus berkembang.

Totok Amin Soefijanto juga mengatakan bahwa teknologi akan terus berubah, tidak lagi seperti pasar namun seluruhnya akan digantikan dengan dengan teknologi.

"Impresi yang saya dapatkan, bahwa sebenarnya inilah teknologi yang sudah berubah, tidak lagi padat karya seperti pasar, tetapi sudah digantikan oleh teknologi," ucap Bapak Totok.

Tentunya, ATVI akan terus berinovasi dalam kurikulum dan program studinya, mendorong kreativitas dan pemikiran kritis para mahasiswa.

Ketua I Yayasan Indosiar Suryani Zaini meyakini, Totok akan terus berkembang untuk mencapai ketinggian yang baru bagi ATVI.

"Kami yakin bahwa di bawah kepemimpinan Bapak Totok Amin Soefijanto, ATVI akan berkembang untuk mencapai ketinggian baru," tuturnya.

"Beliau memiliki pengalaman visi, pengalaman, dan komitmen yang tepat untuk memimpin ATVI dalam mewujudkan misinya," tutup Suryani Zaini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini