Sukses

Cuaca Hari Ini Kamis 8 Agustus 2024: Langit Siang Nanti di Jakarta Cerah Berawan

Pagi hari di Jakarta, Kamis (8/8/2024) diprakirakan seluruhnya berawan, kecuali Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu berawan tebal. Begitulah prediksi cuaca hari ini.

Liputan6.com, Jakarta - Pagi hari di Jakarta, Kamis (8/8/2024), diprakirakan seluruhnya berawan, kecuali Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu berawan tebal. Begitulah prediksi cuaca hari ini.

Untuk siang nanti, cuaca Jakarta keseluruhannya diprakirakan cerah berawan tanpa terkecuali, seperti yang dilaporkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Sedikit berbeda di malam hari nanti, cuaca Jakarta sebagiannya diprediksi cerah dan cerah berawan, kecuali Jakarta Selatan hujan dengan intensitas ringan.

Wilayah penyangganya yaitu Bekasi, Jawa Barat diprakirakan BMKG langit pagi hingga siang berawan dan malam nanti cerah. Lalu di Depok, Jawa Barat pada sepanjang hari ini diprediksi cerah berawan.

Sedangkan di Kota Bogor, Jawa Barat diprakirakan cuaca pagi ini cerah, siang berawan, dan malam hari nanti cerah berawan.

Sementara itu di Kota Tangerang, Banten pada pagi dan malam nanti diprediksi berawan, namun siang hari cerah berawan.

Berikut informasi prakiraan cuaca Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG www.bmkg.go.id:

 Kota  Pagi  Siang   Malam 
 Jakarta Barat  Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Jakarta Pusat   Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Jakarta Selatan   Berawan  Cerah Berawan  Hujan Ringan
 Jakarta Timur   Berawan  Cerah Berawan  Cerah
 Jakarta Utara   Berawan Tebal  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Kepulauan Seribu   Berawan Tebal  Cerah Berawan  Cerah
 Bekasi   Berawan  Berawan  Cerah
 Depok   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Kota Bogor   Cerah   Berawan  Cerah Berawan
 Tangerang  Berawan  Cerah Berawan  Berawan
2 dari 3 halaman

BMKG: Pola Hujan di IKN Terjadi Sepanjang Tahun, Perlu Modifikasi Cuaca

Sebelumnya, Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto menyebut bahwa pola hujan di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara memiliki karakteristik hujan dengan intensitas >150 mm/bulan yang terjadi sepanjang tahun.

Hal ini berdasarkan data normal curah hujan selama 30 tahun (1991-2020). Karena itu, untuk mendukung pembangunan infrastruktur di IKN, perlu dilakukan modifikasi cuaca.

"Sementara disebut musim kemarau apabila jumlah curah hujan dalam satu dasarian kurang dari 50 milimeter dan diikuti oleh dua dasarian berikutnya. Nah, karena di IKN hujan terjadi sepanjang tahun makanya operasi modifikasi cuaca ini perlu digelar untuk mendukung percepatan pembangunan seluruh proyek," kata Guswanto dikutip dari situs www.bmkg.go.id, Senin, 5 Agustus 2024.

Guswanto mengatakan, selama satu pekan ke depan, potensi pertumbuhan awan hujan di sebagian besar wilayah Kalimantan Timur masih cukup tinggi.

"Dengan begitu diprediksi, wilayah tersebut berpotensi diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga sedang," terang Guswanto.

Di sisi lain, kata Guswanto, saat ini wilayah Indonesia khususnya bagian selatan masih berada pada periode musim kemarau, bahkan beberapa wilayah di Indonesia bagian selatan sudah memasuki puncak musim kemarau.

3 dari 3 halaman

Tujuan Modifikasi Cuaca

Sementara itu, Plt Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG, Tri Handoko Seto mengatakan, pihaknya telah menggelar operasi modifikasi cuaca di kawasan IKN sejak Juli 2024 dan dilakukan nonstop 24 jam.

Menurut Seto, modifikasi cuaca bertujuan agar potensi hujan di kawasan IKN yang meliputi Kawasan Inti Pusat Pemerintahan, Kawasan Inti, dan Kawasan Penyangga dapat dikurangi.

"Ada tiga pesawat, yaitu 1 unit Casa 212 - 200 milik TNI Angkatan Udara dan 2 unit Cessna Caravan 208B milik PT Smart Cakrawala Aviation yang digunakan untuk mencegat awan hujan masuk di kawasan IKN yang diterbangkan dari Samarinda dan Balikpapan," kata Seto.

Ia menjelaskan, BMKG selaku pelaksana OMC berperan menentukan awan dan titik koordinat untuk penyemaian awan dengan bahan semai NaCl maupun CaO.

Lalu, setelahnya bahan semai tersebut akan diangkut dengan menggunakan pesawat milik TNI AU dan PT Smart Cakrawala Aviation untuk ditabur secara manual di atas awan target.

Penyemaian awan atau cloud seeding tersebut dilakukan di awan-awan hujan cumulus. Bahan semai disemai bertujuan untuk mempercepat proses hujan agar segera terjadi sebelum memasuki wilayah IKN Nusantara, Kalimantan Timur.

Dijelaskan Seto, bahwa sebenarnya saat ini sebagian besar wilayah Indonesia tengah memasuki musim kemarau, namun kawasan IKN cukup unik karena merupakan daerah yang mengalami hujan sepanjang tahun. Sehingga, wilayah IKN normal disebut mengalami kemarau basah.