Liputan6.com, Jakarta - Kepala Satuan Tugas Humas (Kasatgas Humas) Operasi Damai Cartenz Kombes Bayu Suseno menduga kelompok kriminal bersenjata (KKB) pelaku penembakan pilot asal Selandia Baru, Glen Malcom Coning merupakan KKB pimpinan Egianus Kogoya.
“Kemungkinan begitu (anggota KKB pimpinan Egianus Kogoya pelaku penembakan),” kata Bayu saat dikonfirmasi, Rabu (7/ 8/2024).
KKB Egianus Kogoya saat ini masih menyandera pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Mehrtens.
Advertisement
“Karena TKP dekat sama Kabupaten Nduga,” tuturnya.
Oleh sebab itu, Bayu memastikan pihaknya akan sangat berhati-hati dalam mencari pelaku penembakan untuk memastikan keselamatan Pilot Susi Air.
“Upaya (khusus pembebasan) tetap soft approach. Kalau represif, nanti pilot Philip bisa dieksekusi juga,” tuturnya.
Pasca Pembunuhan Pilot Selandia Baru oleh KKB, 13 Warga Dievakuasi dari Distrik Alama
Satgas Operasi Damai Cartenz 2024 bersama tim gabungan TNI-Polri dari Timika turut mengevakuasi sebanyak 13 masyarakat yang terdiri dari tenaga kesehatan atau nakes, guru, dan anak-anak usai peristiwa tragis yang menimpa pilot helikopter milik PT Intan Angkasa Air Service, Glen Malcolm Conning.
Diketahui, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua melakukan penyanderaan dan pembunuhan terhadap pilot berkebangsaan Selandia Baru itu pada Senin, 5 Agustus 2024 sekitar pukul 10.00 WIT.
Kepala Operasi Damai Cartenz 2024 Brigjen Faizal Ramadhani menyatakan, pihaknya telah berhasil mengevakuasi 13 orang dari Distrik Alama pasca penyerangan tersebut.
“Evakuasi dilakukan pada Selasa, 6 Agustus 2024 menggunakan tiga helikopter Bell yang tiba di landasan Aero Modeling Lanud Yohanis Kapiyau Mimika pada pukul 15.00 WIT,” tutur Faizal dalam siaran persnya, Selasa (6/8/2024).
Petugas sendiri telah bergerak menuju lokasi kejadian untuk melakukan penyisiran. Jenazah pilot Glen Malcolm Conning juga telah dievakuasi ke Timika menggunakan helikopter jenis Karacal milik Lanud Timika pada pukul 10.00 WIT dan selesai pukul 13.00 WIT.
Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz 2024 Kombes Bayu Suseno menambahkan, 13 orang yang dievakuasi terdiri dari delapan tenaga kesehatan, dua guru, dan tiga anak-anak. Mereka menjadi saksi atas kekejaman KKB Papua terhadap pilot Glen Malcolm Conning.
"Ke-13 masyarakat yang berhasil dievakuasi dari Distrik Alama ini telah tiba dengan selamat di Mimika. Mereka juga akan membantu penyelidikan lebih lanjut terkait peristiwa tragis ini," jelas Bayu.
Advertisement
Dibunuh Usai Disandera
Sebelumnya, Kepala Operasi Damai Cartenz 2024, Brigjen Faizal Ramadhani membenarkan tewasnya pilot Helikopter PT. Intan Angkasa Air Service, Glen Malcolm Conning (50). Menurut Brigjen Faizal, warga negara asal Selandia Baru itu dibunuh oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) setelah mengalami penyanderaan.
"Benar telah terjadi penyanderaan dan pembunuhan yang dilakukan oleh KKB terhadap Mr. Glen Malcolm Conning yang merupakan pilot Helikopter milik PT. Intan Angkasa Air Service," kata Brigjen Faizal seperti dikutip dari siaran pers, Senin (5/8/2024).
Brigjen Faizal menambahkan, KKB tidak hanya menyandera dan membunuh tetapi juga membakar Helikopter Jenis IWN, MD.500 ER PK yang dikemudikan korban. Pembakaran itu dilakukan di Distrik Alama, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah pada Hari Senin 5 Agsutus 2024 sekitar pukul 10.00 WIT.
"Kejadian tersebut terjadi saat helicopter tiba di Distrik Alama Kabupaten Mimika dengan membawa 4 penumpang yaitu 2 orang dewasa tenaga kesehatan, 1 bayi dan 1 anak-anak. Mereka berasal dari Bandara Moses Kilangin Timika tujuan Distrik Alama" jelas jenderal bintang satu ini.
Sementara itu, Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz-2024, Kombes Bayu Suseno menjelaskan, informasi awal terkait insiden diterima oleh saksi berinisial D. Saksi menjelasakan, pada saat Helikopter tiba di Distrik Alama, para penumpang dan pilot langsung dihadang oleh KKB dan saat itu juga pilot Mr. Glen Malcolm Conning langsung dibunuh oleh KKB.
"Kronologis kejadian berawal ketika helikopter tiba di lokasi sekitar pukul 09.30 WIT. Setelah tiba di Distrik Alama, mereka dicegat oleh sekelompok orang (KKB) menggunakan senjata api, kemudian pilot dan penumpang diturunkan dari Helikopter dan dikumpulkan di lapangan tepatnya sekitar Lokasi helicopter mendarat," ungkap Kombes Bayu.
"Setelah itu KKB langsung melakukan pembunuhan (penembakan) terhadap pilot. Jenazah Pilot dibawa ke helicopter kemudian dibakar bersamaan dengan Helikopter," sambung dia.
Penumpang Lain Selamat
Terhadap penumpang lain, Kombes Bayu memastikan mereka dalam keadaan selamat. Mereka tidak dihabisi karena diketahui adalah warga setempat.
"Ya benar, seluruh penumpang selamat, karena mereka merupakan warga setempat yaitu, distrik Alama, Kabupaten Mimika" jelas Kombes Bayu.
Kombes Bayu memastikan, tindakan tegas untuk menyeret pelaku ke ranah hukum sudah dilakukan Ops Damai Cartenz-2024 bersama TNI-Polri serta jajaran Polres Mimika. Tim dikerahkan m melakukan upaya pengejaran terhadap KKB yang melakukan aksi penyanderaan dan penembakan terhadap pilot.
"Kami akan terus melakukan upaya penegakan hukum terhadap KKB yang melakukan gangguan kamtibmas di wilayah hukum Polda Papua" dia menandasi.
Reporter: Bachtiarudin Alam/Merdeka
Advertisement