Sukses

Tim Sinkronisasi Prabowo-Gibran Disebut Sedang Kaji Usulan Pembentukan Kemenko Perempuan

Saras menjelaskan, hadirnya Kemenko Perempuan bertujuan memberi keberpihakan lebih terhadap perempuan yang saat ini dirasa masih belum setara.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Presidium Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI), Saniatul Lativa mengatakan, pemerintahan Prabowo-Gibran dinilai perlu membentuk Kementerian Koordinator (Kemenko) Perempuan. Menurut Sania, hal tersebut sebagai bentuk kesepakatan hasil rapat kerja nasional (rakernas) KPPI di Jakarta beberapa waktu lalu.

Sania beralasan, pembentukan kementerian koordinator bertujuan agar adanya kesetaraan perempuan dalam hal politik. Sebab selama ini, dia meyakini masih ada ketimpangan gender untuk mengawal arus kebijakan nasional.

"Hari ini, selama 2 hari ya kita melaksanakan Rakernas di tahun 2024 membahas isu-isu penting, yang pertama adalah tentang sistem demokrasi di mana sistem demokrasi kita untuk keberpihakan terhadap perempuan, itu masih sangat jauh nah untuk itu, pengawalan kebijakan pengarusutamaan gender," ujar Sania seperti dikutip dari siaran pers, Kamis (8/8/2024).

Dalam kesempatan yang sama, Presidium KPPI lainnya, Rahayu Saraswati mengaku, usulan terkait sudah disuarakan ke Tim Sinkronisasi Prabowo-Gibran. Dia meyakini, usulan tengah dikaji dan harapannya bisa teruwujud.

"Ini sudah diskusi lebih dalam, terutama strategi, pertama, tadi yang saya sampaikan, bahwa kita akan menyampaikan aspirasi dan terus digodok dengan tim pakar Prabowo-Gibran. Sehingga, aspirasi perempuan bisa lebih didengar,” kata Saras . 

Saras menjelaskan, hadirnya Kemenko Perempuan bertujuan memberi keberpihakan lebih terhadap perempuan yang saat ini dirasa masih belum setara. Dia yakin, jika usulannya terwujud maka pemerintah bisa lebih memperhatikan kelompok perempuan.

"Keberpihakan terhadap perempuan itu sangat dibutuhkan. Kami titipkan kepada Bapak Presiden yang terpilih Bapak Prabowo Subianto," kata Saras. 

2 dari 4 halaman

Wacana Tambah Kementerian

Sebagai informasi, saat ini secara struktural kementerian yang membidangi perempuan terfokus di Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPA). Namun demikian, di pemerintahan Prabowo-Gibran muncul wacana akan bertambahnya jumlah kementerian dari yang saat ini berjumlah 36 akan menjadi 40.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman pada beberapa waktu lalu menyatakan sepakat dengan wacana Presiden terpilih Prabowo Subianto yang dikabarkan akan menambah jumlah kementerian lembaga menjadi 40.

"Kalau memang ingin melibatkan banyak orang menurut saya enggak masalah, justru semakin banyak semakin bagus kalau saya pribadi,” kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen Senayan, Senin (6/5/2024).

Habiburokhman mengaku tak masalah bila kementerian menjadi gemuk, menurutnya Indonesia negara besar sehingga membutuhkan banyak orang untuk membangunnya.

"Kalau gemuk dalam konteks fisik orang per orang itu kan tidak sehat, tapi dalam konteks negara jumlah yang banyak itu artinya besar, besar justru bagus, negara kita kan negara besar, tantangan kita besar, target kita besar, wajar kalau kita perlu mengumpulkan banyak orang berkumpul dalam pemerintahan sehingga jadi besar,” ungkap dia.

Menurut Habiburokhman, pengembangan jumlah Kementerian bukan berarti hanya untuk bagi-bagi jatah ke partai politik. Meski demikian, ia menyatakan masukan dari masyarakat akan tetap menjadi pertimbangan.

3 dari 4 halaman

Luhut: Prabowo Akan Umumkan Kabinet Baru Pada 21 Oktober 2024

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, mengungkapkan rencana Prabowo Subianto untuk mengumumkan susunan kabinetnya pada 21 Oktober 2024. Pengumuman ini akan dilakukan sehari setelah pelantikan Prabowo sebagai Presiden terpilih Republik Indonesia pada 20 Oktober 2024.

Luhut menambahkan bahwa Prabowo akan langsung menggelar sidang kabinet pada 23 Oktober 2024, setelah mengumumkan para menterinya.

"Kemarin dia (Prabowo) bilang, 'Aku dilantik tanggal 20, 21 aku umumkan kabinet itu aku lantik, terus sidang kabinet 23'," ungkap Luhut dalam acara launching buku 'Sea Power Indonesia di Era Indo Pasifik' karya mantan KSAL Laksamana TNI (Purn) Marsetio di Wisma Elang Laut, Jakarta Pusat, Selasa, (6/8/2024).

Mantan Kepala Staf Kepresidenan ini menjamin dukungan penuhnya untuk pemerintahan Prabowo dan optimistis transisi ke pemerintahan selanjutnya akan berjalan mulus. Luhut juga memuji sistematis dan terstrukturnya program yang disusun oleh Prabowo.

"Begitu sudah sistematiknya beliau melakukan, membuat programnya. Jadi saya bilang, 'Nanti kami siapin, Pak, ini semua. Nanti kami koordinasikan dengan timnya Bapak', ya (pemerintahan) dia bisa jalan," jelas Luhut.

"Jadi saya ingin sampaikan kepada kita semua, ayo kita dukung pemerintahan yang akan datang. Ya tentu tidak sempurna, tapi saya optimistis karena saya punya pembanding waktu saya dulu Kepala Staf Presiden 2014 dengan sekarang ini, saya melihat bahwa I am very optimistic bahwa the next administration itu akan bisa jalan lebih cepat," sambungnya.

Luhut juga mengungkapkan pesan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepadanya untuk terus menjalin komunikasi dengan Prabowo. Hal ini dilakukan untuk memastikan kelancaran dan keberlanjutan bagi pemerintahan mendatang.

"Presiden Jokowi selalu ingatkan 'Pak Luhut sama Mas Prabowo tetap komunikasi ya', 'Baik, Pak Presiden' kita share data-data kami. Kalau beliau perlu, kita dipanggil. Kalau anu ya, saya yang minta waktu dan seterusnya," pungkas Luhut.

4 dari 4 halaman

Gibran Rakabuming Raka Bocorkan Progres Penyusunan Kabinet Prabowo-Gibran

Wakil presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka, akhirnya buka suara mengenai proses penyusunan kabinet pemerintahannya bersama Presiden terpilih Prabowo Subianto.

Dalam kunjungannya ke Tangerang pada Selasa, (30/7/2024), Gibran mengungkapkan bahwa pembahasan kabinet telah berlangsung selama tiga bulan terakhir.

"Ini bulan apa? Juli, Agustus, September, Oktober," kata Gibran sambil tersenyum.

Saat ini, kata dia, prosesnya terus berjalan dan sudah memasuki tahap finalisasi.

Gibran juga memberikan sedikit bocoran mengenai calon-calon menteri. "Ya, ini semakin mengerucut ke beberapa nama. Tapi, mohon bersabar, publik akan segera mengetahui hasilnya," ucapnya.

Ketika disinggung mengenai jumlah nomenklatur kementerian dan anggaran yang dialokasikan, Gibran memilih untuk tidak berkomentar. "Belum dilantik kok ya, nanti," tukasnya sambil berlalu.

Sebagai informasi, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dijadwalkan dilantik oleh MPR RI pada tanggal 20 Oktober 2024. Publik pun menantikan siapa saja yang akan mengisi posisi strategis di kabinet pemerintahan baru tersebut.