Liputan6.com, Jakarta - Panas dingin hubungan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) terus bergulir. Pertanyaanya, motif apa yang mendorong PBNU menggoyang PKB.
Menurut pengamat politik Hendri Satrio, sebagai organisasi masyarakat (ormas), PBNU seharusnya fokus mengurus umat ketimbang sibuk dengan PKB.
Baca Juga
"Harusnya stay di jalur umat, mengurus umat, tidak berpolitik. Biarkan PKB berpolitik," kata pria karib disapa Hensat ini, seperti dikutip Jumat (9/8/2024).
Advertisement
Hensat menilai, saat ini PKB sukses menjadi partai besar karena hasil pengelolaan yang baik. Karenanya, lanjut Hensat, PBNU bisa bekerja sama dengan PKB untuk menyampaikan aspirasi rakyat.
"Karena jalurnya PBNU untuk masuk politik itu lewat PKB. Tapi, untuk berpolitik praktis (PBNU) itu tidak ada," jelas dia.
Lebih Bijak
Selain itu, Hensat juga menyoroti respons PBNU melalui GP Ansor yang terkesan resisten ketika menghadapi demonstrasi di depan Kantor PBNU. Dia menyebut respons tersebut melewati batas.
"Ada pengerahan Banser, Ansor, kalau datang mau digebuk. Polisi saja enggak main gebuk begitu," heran dia.
"Sebaiknya, lebih bijaknya PBNU dalam mengurus umat. Kalau sekarang dapat konsesi tambang, mengurus tambangnya untuk umat," imbuhnya menutup.
Advertisement