Liputan6.com, Jakarta Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) menjadi perhatian utama bagi Generasi Z di Indonesia, yang melihatnya sebagai peluang besar untuk karir dan masa depan mereka. Menurut survei yang dilakukan Byond Research and Advisory mayoritas Gen Z menyatakan tertarik dan mendukung proyek pemindahan ibu kota baru ini.
Byond Research & Advisory, Zagy Berian mengatakan, hasil survei menunjukkan bahwa 60 persen Gen Z tertarik untuk segera pindah ke IKN, sementara 40 persen lainnya belum memutuskan.
Baca Juga
Dari mereka yang tertarik pindah, 45 persen melihat adanya peluang bisnis dan karir yang menjanjikan, dan 15 persen lainnya tertarik karena sudah memiliki pekerjaan atau bertugas sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di sana.
Advertisement
"Responden yang belum tertarik pindah umumnya merasa belum mendapatkan informasi yang cukup," tambah Zagy dalam keterangan yang diterima Liputan6.com, Jumat (9/9/2024)
Sementara itu, sebanyak 56 persen responden berharap IKN akan dibangun sebagai smart city yang mengadopsi teknologi untuk memudahkan aktivitas mereka, sedangkan 30 persen lainnya menginginkan IKN dibangun sebagai forest city.
Survei tersebut juga menunjukkan, mayoritas responden tertarik untuk pindah ke IKN pada fase 3 pembangunan, yaitu antara tahun 2030 hingga 2034. Pada fase itu, pembangunan utilitas terintegrasi dan kawasan industri telah selesai, serta penguatan kota cerdas dan investasi telah dilakukan.
"Pada saat itu, Gen Z akan berusia 27-37 tahun, banyak di antaranya yang sudah menikah dan memiliki keluarga kecil, sehingga memerlukan infrastruktur yang baik untuk kehidupan yang nyaman,” kata dia.
Inginkan Pemimpin IKN Sosok Berintegritas
Survei juga mengungkapkan harapan Gen Z terhadap pemimpin di IKN. Mereka menginginkan pemimpin yang berintegritas (55 persen), memiliki latar belakang akademisi (50 persen), berpenampilan berwibawa (86 persen), dan berkomitmen pada pembangunan berkelanjutan (33 persen).
"Generasi Z melihat IKN sebagai kesempatan untuk membangun masa depan yang lebih baik," tutup Zagy Berian.
Survei yang berlangsung pada rentang 3 hingg 5 Agustus 2024 tersebut melibatkan 470 responden Gen Z dari seluruh Indonesia, berusia 20-21 tahun, dengan 83 persen telah menyelesaikan pendidikan SMA, 16 persen sudah lulus kuliah, dan 96 persen masih lajang.
Survei ini menggunakan metode kombinasi kuantitatif dan kualitatif, dengan pertanyaan yang diajukan melalui platform online. Tingkat kepercayaan hasil penelitian mencapai 95 persen dengan margin of error sebesar 5 persen.
Advertisement