Sukses

Hasto Ungkap Alasan Banyak Calon Kepala Daerah Minta Dukungan Meski PDIP Nol Kursi

Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengklaim, banyak calon kepala daerah yang berbondong-bondong meminta dukungan ke partainya, meskipun di daerah tersebut PDIP tidak memiliki kursi.

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengungkapkan alasan banyak calon kepala daerah yang berbondong-bondong meminta dukungan ke partainya, bahkan di daerah yang PDIP tidak memiliki kursi sekalipun.

Hal ini disampaikan Hasto dalam pidatonya di acara Pelatihan Nasional (Pelatnas) Tim Pemenangan Pilkada 2024 Gelombang Keempat. Kali ini bertema ‘Bangkit, Bergerak, Menang!’, yang digelar mulai 9-11 Agustus 2024 di Hotel Seruni, Cisarua, Bogor, Jawa Barat.

Hasto mengungkapkan ada banyak alasan yang diungkapkan bakal calon kepala daerah sehingga meminta rekomendasi dari PDI Perjuangan. Saat itu Hasto mengaku sempat menanyakan langsung kepada mereka.

"Ketika kami bertanya kenapa nol kursi PDI Perjuangan kemudian mereka minta dukungan kita," kata Hasto, Jumat (9/8/2024).

Menurut mereka, PDI Perjuangan sudah teruji dari pelbagai sisi. "Karena PDI Perjuangan punya pasukan barisan pemenangan yang militan. Karena PDI Perjuangan solid bergerak untuk Indonesia Raya. Itu dari mereka," ucap dia.

Hasto kemudian meminta seluruh kader tak menyia-nyiakan kepercayaan yang telah dititipkan kepada PDI Perjuangan.

"Mari kita gunakan kepercayaan yang diberikan ini dengan sebaik-baiknya," ujarnya.

Sementara itu, Adian Napitupulu mengatakan PDI Perjuangan telah menyelenggarakan Pelatihan Nasional Tim Pemenangan Pilkada 2024 sampai pada gelombang keempat ini mencapai 252 Kabupaten/Kota, dan provinsi serta diikuti sebanyak 2.680 peserta.

Masing-masing tim pemenangan calon kepala daerah ini bakal diberikan pelatihan guna memastikan strategi pemenangan pada Pilkada 2024 untuk dijalankan secara efektif.

“Kita berharap bahwa semua peserta yang hadir ini menjadi kekuatan tambahan baru untuk partai secara keseluruhan, secara nasional jadi kami berharap akan ada proses merawat selanjutnya agar proses selesai Pilkada, kekuatan yang luar biasa ini tidak hilang,” kata Adian Napitupulu di lokasi.

 

2 dari 3 halaman

Pelatihan Pakai Dana Gotong Royong

Adian juga menyampaikan kepada Sekjen Hasto bahwa sampai pada pelatihan gelombang ketiga ini, seluruh biaya ditanggung bersama atau dengan dana gotong royong dari masing-masing daerah.

Sehingga, Wakil Sekjen PDIP ini berharap seluruh peserta benar-benar memanfaatkan dan tidak menyia-nyiakan pelatihan ini sebagai suatu pembelajaran untuk memenangkan Pilkada 2024.

“Jadi masing-masing daerah berkontribusi untuk acara ini. Artinya kalau teman-teman yang hadir menyia-nyiakan acara ini maka yang disia-siakan adalah dana gotong royong dari masing-masing calon kepala daerah. Nah sampai hari ini kita berharap nanti kita bisa menyelesaikan seluruh gelombang,” ungkap Adian.

Adian juga mengatakan, Tim Pemenangan Pilkada Nasional bakal diterjunkan langsung ke setiap Kabupaten/Kota hingga Provinsi untuk melakukan monitoring langsung di lapangan.

Menurut dia, hal ini penting untuk melihat dinamika yang terjadi serta menyerap aspirasi rakyat terhadap para calon pemimpin daerahnya.

 

3 dari 3 halaman

Terjunkan Kader Muda Terbaik

Dia juga memastikan bahwa Tim yang akan diterjunkan ke daerah merupakan kader-kader muda partai yang bekerja dengan baik.

“Memang semuanya masih muda-muda, ada Pak Mustar sebelah sana, ada Pak Erwin dan lain-lain. dan berikutnya nanti selesai tanggal 27 Agustus pendaftaran, mereka akan berangkat ke setiap provinsi dan rencananya akan living sampai selesai Pilkada,” kata Adian.

“Ini pola baru, kita mau memastikan bahwa mata telinga dari DPP PDI Perjuangan melalui Tim Pemenang Pilkada ada bersama-sama dengan seluruh teman-teman dari masing-masing provinsi, dan mereka akan berkeliling ke setiap Kabupaten/Kota melihat bagaimana pertarungan Pilkada ini,” jelasnya.

Untuk diketahui, sejumlah tokoh senior partai akan mengisi acara pelatihan seperti Pramono Anung, Ganjar Pranowo, Bambang Wuryanto, Panda Nababan, Iwan Setiawan, Bonnie Triyana, hingga Eep Saefulloh Fatah.