Liputan6.com, Jakarta - Airlangga Hartarto resmi mengundurkan diri dari jabatan sebagai Ketua Umum (Ketum) Golkar. Pengunduran ini disampaikan langsung melalui keterangan video yang diterima, Minggu (11/8/2024).
Airlangga menyinggung pengunduran dirinya adalah untuk menjaga keutuhan golkar dan stabilitas transisi pemerintahan yang akan terjadi dalam waktu dekat.
Baca Juga
"Setelah mempertimbangkan dan untuk menjaga keutuhan Partai Golkar dalam rangka memastikan stabilitas transisi pemerintahan yang akan terjadi dalam waktu dekat, maka dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, serta atas petunjuk Tuhan yang Maha Besar, maka dengan dengan ini saya menyatakan pengunduran diri sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar," kata Airlangga dikutip dari keterangan video.
Advertisement
Airlangga mengatakan, sebagai partai besar yang matang dan dewasa DPP Partai Golkar akan menyiapkan mekanisme organisasi sesuai dengan AD/ART organisasi yang berlaku.
"Semua proses ini akan dilakukan dengan damai, tertib, dan dengan menjunjung tinggi marwah Partai Golkar," ucapnya
Menurutnya, demokrasi harus kita kawal dan kembangkan terus-menerus. Dan partai politik adalah pilar utama demokrasi kita.
"Indonesia adalah negeri besar. Kita harus memastikan bahwa demokrasi kita terus berjalan dari satu generasi ke generasi berikutnya," imbuhnya.
Airlangga Dikabarkan Mundur dari Ketum Golkar, Dito Ariotedjo: Tunggu Info Resmi
Sebelumnya, Airlangga Hartarto dikabarkan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua Umum Partai Golkar, pada Sabtu (10/8/2024) malam.
Berdasarkan informasi yang diterima, keputusan Airlangga mundur akan disampaikan pada rapat pleno yang akan digelar pada Selasa (13/8/2024) mendatang.
Golkar juga dikabarkan menyiapkan Plt atau pelaksana tugas untuk menggantikan Airlangga sebelum menunjuk ketum definitif.
Berdasarkan AD/ART Partai Golkar, jadwal Munas untuk memilih ketum selanjutnya digelar pada Desember mendatang. Namun, jika Airlangga mundur, Golkar harus menggelar Munaslub atau menunggu jadwal Munas pada Desember sembari menunjuk Plt Ketum.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Dito Ariotedjo meminta agar menunggu informasi resmi.
"Kita tunggu ya resminya, Mungkin karena akan fokus di pemerintahan dan tantangan ke depan terkait ekonomi nasional dan global semakin banyak dan kompleks," kata Dito, saat dikonfirmasi, Minggu (11/8/2024).
Advertisement