Sukses

Zulfikar Golkar: Menurut Aturan, Penunjukkan Plt Ketum Harusnya Didelegasikan kepada Kahar Muzakir

Zulfikar menyebut, untuk menjaga agar keberlangsungan internal partai tetap berjalan secara kondusif, perlu segera ditetapkan Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Bidang Organisasi DPP Partai Golkar Zulfikar Arse Sadikin, menjelaskan usai Airlangga Hartarto mundur dari Ketua Umum Partai Golkar, maka yang patut menggantikan adalah Kahar Muzakir.

Zulfikar menyebut, untuk menjaga agar keberlangsungan internal partai tetap berjalan secara kondusif, perlu segera ditetapkan Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar.

"Terkait dengan penunjukan Plt Ketua Umum DPP Partai Golkar, berdasarkan aturan organisasi dan mekanisme yang telah baku dan berjalan di internal partai, maka penunjukan Plt dilakukan dalam Rapat Pleno DPP Partai Golkar," kata Zulfikar, kepada wartawan, Minggu (11/8/2024).

Berdasarkan AD/ART, Peraturan Organisasi No: 08 Tahun 2020 Tentang Pergantian Antar Waktu, Pentunjuk Pelaksanaan (Juklak No. 01/2020) Tentang Tata Kerja DPP Partai Golkar serta kelaziman yang berlaku selama ini, Plt Ketua Umum DPP Partai Golkar adalah Koordinator Bidang-Bidang Kepartaian, dalam hal ini Wakil Ketua Umum Koordinasi Bidang Kepartaian.

Zulfikar menyebut, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Bidang Kepartaian Kahar Muzakir.

"Sesuai aturan organisasi dan kelaziman yang berlaku selama ini, penunjukan Plt diinternal GOLKAR selalu didelegasikan kepada Koordinator Bidang-Bidang Kepartaian Bapak Kahar Muzakir," ujar dia.

"Semoga hal ini dipahami dan dilaksanakan seluruh pengurus dan kader Partai Golkar di seluruh Indonesia," imbuhnya.

2 dari 2 halaman

Airlangga Mundur dari Kursi Ketum Golkar

Sebelumnya, Airlangga Hartarto menyatakan mengundurkan diri sebagai ketua umum Partai Golkar. Dia mengatakan, sudah mundur dari jabatan tersebut sejak 10 Agustus 2024.

"Saya menyatakan pengunduran diri sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar. Pengunduran diri ini terhitung sejak semalam, yaitu Sabtu, 10 Agustus 2024," kata Airlangga melalui video diterima redaksi dari DPP Partai Golkar, Minggu (11/8/2024).

Airlangga mengaku, sudah mempertimbangkan keputusan tersebut. Alasannya, demi menjaga keutuhan Partai Golkar dalam rangka memastikan stabilitas transisi pemerintahan yang akan terjadi dalam waktu dekat.

Airlangga memastikan, sebagai partai besar yang matang dan dewasa, DPP Partai Golkar akan segera menyiapkan mekanisme organisasi sesuai dengan ketentuan AD/ART organisasi yang berlaku.

"Semua proses ini akan dilakukan dengan damai, tertib, dan dengan menjunjung tinggi marwah Partai Golkar," kata dia.

Airlangga berharap, Partai Golkar bisa terus maju dan berkarya. Selanjutnya mekanisme pergantian ketua umum mengikuti aturan kepartaian yang berlaku.

"Hiduplah Golongan Karya! Semoga Tuhan selalu melindunginya," tandas Airlangga.

 

 

Reporter: Alma Fikhasari

Sumber: Merdeka.com