Liputan6.com, Jakarta Kebakaran yang terjadi di permukiman warga Manggarai, Selasa (13/8/2024) sekitar pukul 02.49 WIB dipastikan tidak mengganggu operasional perjalanan commuter line.
"Dapat kami sampaikan bahwa seluruh perjalanan commuter line yang melalui Stasiun Manggarai aman sesuai dengan jamnya," kata Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus dalam keterangan tertulis, Selasa (13/8/2024).
Baca Juga
Menurut Joni, petugas commuter line memberikan informasi bahwa telah terjadi kebakaran di rumah warga yang terletak di samping gudang Depo Overhaul KAI Commuter di Manggarai pada pukul 02.49 WIB. Di area tersebut terdapat commuter line Bandara Soekarno-Hatta (Basoetta).
Advertisement
"Atas kejadian ini semua Commuter Line Bandara Soetta dikeluarkan dari Depo Overhaul Manggarai tadi pagi. Sebagai antisipasi apabila api menyebar sampai ke area depo kami," ucap Joni.
Menurut Joni, saat ini kondisi pelayanan di Stasiun Manggarai tetap kondusif dan aman, kendati dipadati oleh warga terdampak yang mengungsi di pintu barat Stasiun. Akibatnya, pengaturan keluar dan masuk pengguna saat ini diarahkan melewati pintu timur Stasiun Manggarai.
"Untuk pintu barat stasiun petugas kami tetap berjaga agar tetap tertib oleh pengungsi sehingga tidak menutup akses pengguna yang akan keluar-masuk melalui pintu tersebut," jelasnya.
KAI Commuter mengimbau kepada para pengguna untuk mengikuti aturan dan arahan petugas baik di dalam commuter line maupun saat berada di stasiun. Selain itu, penumpang juga diminta untuk mengutamakan keselamatan.
"Untuk informasi atau update tentang commuter line dapat melalui media sosial @commuterline dan kontak center 121," ujar Joni.
2.000 Orang Terdampak Akibat Kebakaran di Manggarai
Kebakaran melanda hunian padat penduduk di Gang Remaja 5, Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan pada Selasa (13/8/2024). Petugas pemadam kebakaran harus berjibaku untuk memadamkan api sejak pukul 02.42 hingga saat ini.
"Saat kejadian sekitar 2.42 WIB sampai saat ini sudah proses pendinginan," kata Kasudin Gulkamart DKI Jakarta Satriadi di lokasi kejadian.
Satriadi mengatakan pada awal mula kebakaran, sebanyak enam unit mobil damkar dikerahkan untuk langsung menuju lokasi. Api kemudian membesar seiring berjalannya waktu di RW 06 dan RW 12.
Melihat kondisi si jago merah yang kian membesar, tim pemadam kemudian mengirimkan tambahan unit damkar ke lokasi.
"Kemudian kami coba lokalisir. Tapi karena memang posisinya padat hunian dan sudah membesar, akhirnya kita coba penambahan unit lagi tuh. Hingga saat ini sudah 35 unit yang kita kerahkan, sekitar 125 personel," ucap Satriadi.
Proses pemadaman pun sempat kendala mengingat lokasi kejadian pada kawasan padat penduduk dan akses untuk ke lokasi kejadian yang sempit. Belum lagi sumber air yang cukup jauh dan akses yang terbatas.
"Karena itu kan memang untuk sampai ke titik sumber apinya itu kita harus membobol tembok yang jadi halangan kita. Nah itu menjadi satu akses buat kita biar efektif untuk pemadaman gitu," Satriadi menegaskan.
Dari dua RW yang terdampak, paling parah terjadi di RW 6 yang menyebabkan 15 RT terdampak. Sementara di RW 12 hanya 4 RT saja.
"Yang pasti kemungkinan korban yang terdampak cukup luas tadi saya sampaikan ada 15 RT ditambah 4 RT, itu sekitar jiwanya sampai 2.000 jiwa yang terdampak," kata Satriadi.
Hingga saat ini proses pendinginan masih terus dilakukan untuk menetralisir titik asap yang diperkirakan akan timbul.
Advertisement