Sukses

Program Makan Bergizi Gratis Dinilai Mampu Perluas Efek Ekonomi saat Kolaborasi

Program Makan Bergizi Gratis tersebut mampu menciptakan multiplier effect yang besar.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Terpilih 2024, Gibran Rakabuming Raka terus bersafari ke sejumlah titik yang menjasi lokasi uji coba Program Makan Bergizi Gratis.

Pada kesempatan itu, Gibran berkolaborasi dengan stake holder pendukung seperti GoTo dan TikTok dengan melibatkan mitra UMKM dan ojek online (ojol) dan mampu menjangkau sekitar 1.100 siswa sekolah dasar dalam menjalankan program unggulannya tersebut.

Menanggapi langkah kolaborasi Gibran, Ekonom INDEF, Izzudin Al-Farras mengapresiasi hal tersebut. Dia menilai, program tersebut mampu menciptakan multiplier effect yang besar.

“Kemitraan antara perusahaan layanan pesan-antar makanan dengan UMKM akan memberikan pendapatan tambahan untuk UMKM serta pengemudi ojek online,” kata Izzudin seperti dikutip dari keterangan diterima, Selasa (13/8/2024).

Izzudin optimis, program yang nantinya akan dijalankan pada pemerintahan Prabowo-Gibran mampu meningkatkan kapasitas produksi UMKM dan membuka lapangan pekerjaan bagi tenaga kerja lokal di sekitar.

2 dari 3 halaman

Kolaborasi

Sebagai informasi, kolaborasi yang dilakukan sudah terjadi di Bekasi, Jawa Barat pada 23 Juli 2024. Saat itu, putra sulung dari Presiden Jokowi ini memastikan, makanan yang disediakan dalam programnya sesuai dengan anggaran yang direncanakan, Rp 14.900 per porsi dan memenuhi kebutuhan nutrisi siswa di sekolah.

Diketahui, ada tiga sekolah di Bekasi yang dikunjungi Gibran, yaitu SDN Teluk Pucung VII, SDN Teluk Pucung VIII, dan SDN Teluk Pucung XI. Adapun menu yang disediakan, nasi, ayam goreng, sayur buncis, pepaya, dan susu, yang dipesan dari UMKM sekitar sekolah dan kemudian diantarkan oleh pengemudi ojol ke sekolah masing-masing.

3 dari 3 halaman

Apresiasi

Gibran pun mengapresiasi pihak sekolah yang telah mewajibkan para siswa untuk membawa alat makan mandiri untuk meminimalisasi sampah.

Selain itu, para siswa juga didorong untuk membuang sampah berdasarkan jenisnya.