Sukses

Kapolda Metro Minta Anggota Waspadai Ancaman Teror Selama Pilkada 2024

Menurut Karyoto, berkaca dari 2019 terdapat ancaman teror yang bisa terjadi kapan pun. Hal itu harus menjadi perhatian dengan berkoordinasi bersama Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri.

Liputan6.com, Jakarta - Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto meminta seluruh jajaran anggota beserta stakeholder terkait untuk mewaspadai beberapa potensi ancaman yang bisa mengganggu proses jalannya Pilkada 2024 di Jakarta dan sekitarnya.

Menurutnya, berkaca dari 2019 terdapat ancaman teror yang bisa terjadi kapan pun. Hal itu harus menjadi perhatian dengan berkoordinasi bersama Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri.

“Hanya saja di kami ini ada kita koordinasi dengan Densus wilayah hukum jakarta informasi-informasi itu sebagai warning itu selalu diberikan,” kata Karyoto usai apel Ops Mantap Praja Jaya, di Cikeas, Bogor, Selasa (13/8/2024).

Meski begitu, lanjut Karyoto, beberapa kasus yang sudah berlalu telah berhasil dicegah dengan gerak cepat petugas menangkap sejumlah teroris sebelum mereka melakukan aksi teror.

“Misalnya seperti kemarin ditangkap di daerah mana. Kita warning dan kemarin ada beberapa kali ya sebelum Pilpres memang ada yang ditangkap di wilayah hukum ditangkap,” kata dia.

“Tapi memang dia belum melakukan aktivitas. Penyelidikan yang secara jaringan mereka sudah ditangkap duluan,” tambahnya.

Selain itu, Jenderal Bintang Dua Polri ini juga berbicara terkait dengan kerawanan wilayah yang masuk dalam cakupan beberapa Tempat Pemungutan Suara (TPS) terkait potensi bencana alam dan lain sebagainya.

“Ya memang di masing-masing daerah ada (TPS rawan) tapi jumlahnya tidak terlalu banyak. Kerawanan itu misalnya kerawanan karena cuaca, karena jaraknya jauh atau mungkin daerah-daerah yang dari sisi geografis,” ucapnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pengamanan Pileg-Pilpres 2024 Lancar

Kendati demikian, Karyoto memastikan untuk kerawanan gangguan kamtibmas perihal ancaman sejauh ini tidak ada. Hal itu terlihat dari pelaksanaan Pileg dan Pilpres 2024 kemarin yang berjalan lancar.

“Tapi kalau rawan secara ancaman gangguan dari pengalaman 2024 Pileg dan Pilpres Alhamdulillah tidak ada. Ini kita pastikan bersama bahwa pemilu yang kemarin PSU (Pemungutan Suara Ulang) karena kemarin kebanyakan adalah faktor alam dan karena banjir,” kata dia.

“Jadi Alhamdulillah tidak ada yang rawan dari sisi ancaman entah adanya sabotase TPS dan lain-lain. Alhamdulillah tidak ada,” tambahnya.

Adapun untuk diketahui pengamanan Pilkada 2024 nanti, Polda Metro Jaya bersama Kodam Jaya/Jayakarta beserta stakeholder lain telah menggelar pelaksanaan Operasi Mantap Praja Jaya 2024.

Operasi yang digelar selama 140 hari sejak 14 Agustus sampai 31 Desember, memiliki tiga cakupan wilayah dari tiga pemilihan gubernur DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.

Lalu ada empat pemilihan Walikota di Kota Depok, Kota Tangerang Selatan, Kota Tangerang, serta Kota Bekasi. Kemudian Tiga Kabupaten di Kabupaten Bogor, Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Tangerang.

Selain waktu dan wilayah pengamanan, operasi kali ini juga turut melibatkan sebanyak 88.365 personel terdiri dari 6.991 personel TNI, 17.448 personel Polri, serta didukung oleh 63.936 personel Linmas. Semuanya akan disebar ke dalam 31.963 TPS yang ada di wilayah hukum Polda Metro Jaya.

 

Reporter: Bachtiarudin Alam

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini