Sukses

Kebakaran Hebat Hanguskan Harapan Warga Manggarai Rayakan HUT ke-79 RI

Segala macam bentuk persiapan lomba sudah direncanakan sebagai bentuk perayaan HUT Kemerdekaan RI musnah terbakar.

 

Liputan6.com, Jakarta - Peringatan HUT ke-79 RI tinggal menghitung hari saja. Semestinya moment peringatan tersebut menjadi momentum bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Namun tidak bagi warga di Gang Remaja 5 Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan. Mereka mau tidak mau harus mengurungkan niatnya setelah insiden kebakaran yang menimpa pada Selasa (13/8) pukul 2.42 WIB dini hari tadi.

Segala macam bentuk persiapan lomba sudah direncanakan sebagai bentuk perayaan HUT Kemerdekaan RI musnah terbakar.

"Sudah hampir 90 persen, tinggal puncaknya 17'an deh," kata Sukiman Ketua RT 02 RW 06 kepada merdeka.com di lokasi kejadian.

Namun puncak perlombaan, rangkaian acara memang sudah dilaksanakan terlebih dahulu seperti catur, tenis meja, jalan sehat, dan lain sebagainya. Sedangkan puncak acaranya disimpan pada saat 17 Agustus nanti. Tapi semua lenyap ketika si jago merah melahap semua persiapan yang ada.

"Pas kebakaran akhirnya tertunda semua. Kan panggung serba gunanya kebakar," kata Sukiman sambil sedikit tertawa.

Namun rasa kekecewaan masih terlihat jelas di raut wajahnya sambil meratapi rumah dia beserta warganya yang hangus akibat kebakaran Manggarai. Satu opsi yang tersisa hanya tinggal melaksanakan upacara peringatan HUT RI tanpa diadakan lomba sama sekali. Bahkan para pemenang dari rangkaian acara yang sudah dilaksanakan terancam gugur.

'Itu sudah terlaksana dan ada juara. Namanya musibah kita enggak ada yang tahu," tutur dia.

"Yang penting kita semua pada sehat, selamat dari RT 1 sampai 15, yang penting ada perhatian dari pemerintah buat warga yang kebakaran," imbuhnya.

 

2 dari 3 halaman

Kronologi Kebakaran Manggarai

Pada Senin (12/8) dini hari, warga Gang Remaja 5, Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan, tengah terlelap dalam tidur, bersiap menyambut hari yang baru dengan rutinitas mereka.

Udara malam yang sejuk merayap masuk melalui celah-celah tembok dan suara kipas angin yang berputar menambah kenyamanan tidur mereka. Malam kemudian terus berlanjut dengan sesekali diselingi suara langkah para petugas ronda yang berjaga. Suasana tetap sepi dan tenteram.

Namun, sekitar pukul 02.42 WIB, ketenangan itu pecah ketika suara dengkuran warga yang tertidur tiba-tiba berubah menjadi teriakan minta tolong.

Denger lah itu suara orang minta tolong 'kebakaran-kebakaran', saya langsung bangun" cerita Abi yang merupakan salah satu korban kebakaran, Selasa (13/8/2024).

Ketika membuka pintu rumahnya, hanya dalam jarak 5 meter, ia melihat nyala api kuning ke jinggaan mulai merambat ke atap rumah warga, disertai hawa panas yang langsung menyergapnya.

 

3 dari 3 halaman

Awal Muncul Api

Rumah itu adalah titik awal kebakaran, yang ternyata milik tetangganya sendiri.

"Api muncul dari lantai satu rumah itu kan, abis ngerambat ke atas karena diatasnya bangunan kayu terus ada kasur gitu jadi makin gede dah itu" ceritanya sambil menunjuk asal muasal titik api.

"Karena ada kipas angin meleduk kan terus juga Handphone yang lagi ngecas konslet gitu, akhirnya kebakaran," sambung Abi.

Tanpa rasa ragu sedikitpun, Abi langsung membangun keluarga bergegas menyelamatkan barang seadanya saja. Nahas api yang sudah kepalang membesar dan menjalar rumah sekitar, hanya badannya saja dan pakaian bekas dia tertidur semalam.

Sementara anggota keluarga lain menjauh dari lokasi kejadian, Abi ditemani warga lain berupa memadamkan. Ember demi ember yang berisikan air dari rumah-rumah warga untuk memadamkan api tidak membuahkan hasil.

Reporter: Rahmat Baihaqi

Sumber: Merdeka.com

 

Â