Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menanggapi soal bocah asal Nusa Tenggara Timur (NTT) bernama Johannes Ande Kalla atau Joni yang pernah viral karena memanjat tiang bendera setinggi 15 meter saat HUT ke-73 RI pada 2018 silam. Jokowi sendiri pernah menjanjikan Joni menjadi seorang TNI AD.
Awalnya, Jokowi lupa soal sosok Joni yang pernah diundang ke Istana Negara Jakarta usai viral karena aksinya memanjat tiang bendera. Kemudian, awak media pun menjelaskan kepada Jokowi soal sosok Joni.
Baca Juga
"Joni itu siapa?" tanya Jokowi kepada wartawan yang bertanya soal Joni tak lulus seleksi TNI AD.
Advertisement
"Bapak undang ke Istana dan menjanjikan Joni masuk TNI, tapi enggak lolos karena kurang tinggi," ucap salah satu wartawan.
Jokowi pun mengatakan bahwa ada aturan untuk masuk TNI AD. Dia pun menyerahkan kepada Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
"Ya semua ada aturannya lah. Serahkan ke Panglima," tutur Presiden Jokowi menandaskan.
Â
Joni Tagih Janji Jokowi
Johannes Ande Kalla atau yang dikenal dengan nama Joni pernah viral tahun 2018 karena panjat tiang bendera saat Upacara HUT ke-73 RI di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 2018 silam setinggi 15 meter.
Kala itu Joni masih duduk di bangku SMP, kini Joni yang sudah beranjak dewasa dan lulus dari bangku SMA ingin bergabung dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI), namun sayang ia gagal.
Joni gagal masuk TNI karena tinggi badannya hanya 155,8 cm. Joni pun tagih janji ke Presiden Jokowi dan minta diloloskan karena Presiden Jokowi pernah berjanji untuk membantunya.
"Saya mohon bantuan kepada Bapak Presiden sama Bapak Panglima TNI dan juga jajarannya, saya mohon bantuannya untuk luluskan saya menjadi anggota TNI," kata Jon dilansir dari Lifestyle Liputan6.
Advertisement