Sukses

Hasto Jelaskan Soal Status Konsultan saat Dipanggil KPK di Kasus DJKA

Hasto mengaku secara keahlian, dirinya adalah seorang insinyur teknik kimia yang berpengalaman membangun pabrik amonia yang merupakan bahan baku pupuk urea.

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan, kapasitas dirinya sebagai saksi dalam kasus DJKA Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dikarenakam statusnya sebagai konsultan.

Menanggapi hal itu, Hasto menjelaskan status konsultan merujuk pada dokumentasi pekerjaan yang tertuang di KTP. Namun dia mengaku, dirinya bukanlah seorang konsultan untuk proyek perkeretaapian. 

"Kalau konsultan itu di KTP,  bukan saya menjadi konsultan kereta api,” ujar Hasto di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (15/8/2024).

Hasto mengaku secara keahlian, dirinya adalah seorang insinyur teknik kimia yang berpengalaman membangun pabrik amonia yang merupakan bahan baku pupuk urea.

“Saya ini konsultan project manajemen. Saya ini teknik kimia, punya kemampuan merancang pabrik, pabrik umonia, urea, dan lain-lain,” tegas dia.

Maka dari itu, Hasto meyakini dan percaya dirinya tidak terlibat dalam kasus yang tengah diusut oleh KPK terkait DJKA.

“Saya enggak ada kaitannya dengan konsultan kereta api," Hasto menandasi.

Diberitakan sebelumnya Hasto mendatangi Gedung Merah Putih KPK untuk diperiksa sebagai saksi. Namun pemeriksaan itu batal dikarenakan penyidik KPK berhalangan.

Hasto pun bersepakat untuk dijadwalkan pemeriksaan ulang. Rencananya, pekan depan pada tanggal 20 Agustus 2024 Hasto akan kembali datang memenuhi panggilan penyidik KPK.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penyidik KPK Terlalu Sibuk

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) batal memeriksa Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto hari ini, Kamis (15/8/2024). Sedianya, Hasto akan diperiksa sebagai saksi dalam kasus korupsi DJKA Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Menurut Hasto, batalnya pemeriksaan disebabkan penyidik KPK terlalu sibuk sehingga belum siap untuk memeriksa dirinya. 

“KPK rupanya sangat sibuk dan kami memaklumi hal tersebut,” kata Hasto usai keluar dari Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (15/8/2024).

Diketahui, KPK sebelumnya menjadwalkan pemeriksaan terhadap Hasto pada 16 Agustus 2024.

Namun karena Hasto mempunyai agenda pribadi yakni menyimak pidato kepresidenan dan menghadiri kegiatan bedah buku di Serang yang sudah dijadwalkan sejak dua pekan lalu, maka dia bersurat untuk diperiksa hari ini, Kamis (15/8/2024).

“Senin kemarin saya berkirim surat untuk memohon agar bisa dijadwalkan pada hari ini, dimajukan satu hari,” Hasto menandasi.

Sebagai informasi, usai batal diperiksa KPK, Hasto pun bergegas kembali ke Kantor DPP PDIP. Dia akan menghadiri focus group discussion (FGD) yang membahas terkait ketahanan dan kedaulatan pangan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.