Sukses

Puan Maharani Serukan di Balik Pentingnya Konsumsi Bahan Pangan Lokal

Hal itu dikatakan Ketua DPR Puan Maharani untuk mendorong Pemerintah sebagai langkah menurunkan angka diabetes pada anak yang semakin melonjak.

Liputan6.com, Jakarta Gerakan mengonsumsi bahan pangan pertanian lokal yang memiliki kandungan sehat dan bergizi, perlu disosialisasikan oleh Pemerintah. Hal itu dikatakan Ketua DPR Puan Maharani untuk mendorong Pemerintah sebagai langkah menurunkan angka diabetes pada anak yang semakin melonjak.

"Meningkatnya diabetes pada anak menuntut pengawasan ekstra dari banyak pihak, khususnya orang tua. Pentingnya sosialisasi dan konsumsi bahan pangan lokal juga sangat diperlukan untuk mencegah diabetes pada anak," ujar Puan, Rabu (7/8).

Di tengah gempuran pilihan minuman tinggi gula dan makanan ultra-proses yang ‘menggoda anak’, legislator dari dapil Jawa Tengah V itu menilai bahan pangan hasil pertanian lokal dapat menjadi alternatif. Puan mencontohkan salah satunya adalah singkong sebagai makanan sumber karbohidrat yang bagus untuk kesehatan.

"Selain mudah diolah menjadi bahan makanan dengan banyak kreasi untuk menggantikan nasi sebagai karbohidrat, bahan pangan lokal seperti singkong dan umbi-umbian memiliki banyak manfaat baik untuk tubuh, karena tidak melalui proses pengawetan sehingga lebih segar dan nutrisinya terjaga," ujar Puan. 

Tak hanya itu, mengonsumsi bahan pangan lokal bisa mengurangi emisi sebanyak 20%sekaligus bermanfaat untuk menghindari ancaman penyakit diabetes. Memanfaatkan hasil pertanian juga sekaligus mendukung upaya kedaulatan pangan.

"Hebatnya singkong yang mudah ditemukan sehari-hari ini juga diminati pasar internasional untuk dibuat tapioka dan bahan pangan lain. Tidak hanya membantu mencegah diabetes, langkah ini juga mendukung petani lokal dalam hal produksi dan distribusi makanan alami hasil pertanian Tanah Air," ujar cucu Bung Karno itu.

Mantan Menko PMK itu juga menyebut kalau singkong dapat dikembangkan menjadi produk pangan strategis. Itu karena dapat diunggulkan sebagai pendukung gerakan penganekaragaman konsumsi pangan. Termasuk sebagai upaya mewujudkan ketahanan pangan nasional dan mendukung produktivitas pertanian dalam negeri.

 

 

 

(*)