Liputan6.com, Jakarta - Penghargaan Achmad Bakrie kembali digelar. Ketua Penyelenggara Penghargaan Achmad Bakrie XX 2024, Aninditha Anestya Bakrie mengatakan pada tahun ini, ada lima sosok yang mendapatkan penghargaan tersebut. Wanita akrab disapa Ditha tersebut memastikan, penjurian ketat sudah dilakukan secara transparan dan kredibel.
“Para penerima penghargaan dipilih oleh dewan juri yang kompeten dengan berbagai latar belakang dan kepakaran. Untuk tahun ini profil dewan jurinya kami buka agar masyarakat juga dapat mengetahui bahwa para penerima dipilih oleh dewan juri yang sangat kompeten dan kredibel,” kata Ditha melalui siaran pers diterima.
Ditha merinci, mereka yang menjadi dewan juri adalah Rektor Universitas Bakrie Prof. Ir. Sofia W. Alisjahbana M.Sc., Ph.D., IPU., ASEAN Eng. sebagai Ketua Dewan Juri. Sementara anggota Dewan Juri ada Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., IPU, ASEAN Eng. (Rektor UGM 2017-2022 dan Ketua Forum Rektor Indonesia 2021-2022), Dr. Laksana Tri Handoko, M.Sc. (Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional/BRIN, yang juga penerima Penghargaan Achmad Bakrie 2008), Dr. Ninik Rahayu (Ketua Dewan Pers Indonesia 2022 – 2025 dan Komisioner Komnas Perempuan 2006- 2009 dan 2010-2014), Yose Rizal Damuri, Ph.D.(Direktur Eksekutif CSIS), Luthfi Assyaukanie, Ph.D. (Freedom Institute), Nong Darol Mahmada (Freedom Institute).
Advertisement
Menurut Ditha, sejak digelar pertama kali pada tahun 2003, penghargaan Achmad Bakrie telah diberikan kepada 86 penerima yang terdiri dari 82 perorangan dan 4 lembaga atau kelompok.
“Ditambah dengan tahun ini, maka total penerima penghargaan saat ini berjumlah 91 penerima,” ungkap dia.
Ditha menjelaskan, penghargaan Achmad Bakrie merupakan inisiatif Keluarga Bakrie untuk mengapresiasi putra-putri Indonesia yang memiliki pencapaian serta karya inspiratif yang bermanfaat bagi Indonesia, bahkan dunia. Bahkan di tahun ini juga dilakukan rekategorisasi bidang penghargaan menjadi lima bidang, yaitu: Pemikiran Sosial, Seni dan Budaya, Sains dan Teknologi, Kesehatan, dan Penghargaan Khusus.
“Bidang ini akan menjadi kategori tetap untuk penghargaan tahun-tahun berikutnya,” jelas Ditha.
Ditha bersyukur, pada tahun ini semua menerima dan akan menghadiri acara Penganugerahan Penghargaan Achmad Bakrie XX 2024 pada Minggu, 25 Agustus 2024, mulai pukul 19.30 WIB di di Ciputra Artpreneur Theatre Jakarta.
“Kami berharap para penerima terus berkarya dan berkontribusi untuk mendorong Indonesia menjadi negara maju dan sejahtera,” Ditha menandasi.
Sebagai informasi, pada tahun ini, para penerima penghargaan juga akan menerima trofi baru Penghargaan Achmad Bakrie yang didesain khusus oleh seniman dan influencer seni, Nabil Muhdor alias Bill Mohdor.
Diketahui, tropi menggambarkan Trimatra Bakrie: Keindonesiaan, Kemanfaatan dan Kebersamaan sebagai bentuk komitmen pada pembangunan bangsa dan negara Indonesia untuk menghargai karya-karya terbaik, kreatif, dan inovatif yang ditujukan bagi kemajuan dan perkembangan positif bangsa Indonesia.
Profil Pemenang
Berikut Profil dari masing-masing penerima penghargaan:
PEMIKIRAN SOSIAL: Jusuf Wanandi S.H.
Intelektual lintas generasi yang karya-karyanya berpengaruh dalam membentuk tradisi pemikiran sosial di Indonesia, khususnya seputar demokrasi, pemerintahan, dan hubungan internasional.
SENI DAN BUDAYA: SASTRA: D. Zawawi Imron
Sastrawan asal Madura yang puisi-puisinya kerap memotret lanskap alam yang polos dan imaji halus tentang kehidupan pedesaan. Metafora dalam karya-karyanya menghadirkan berbagai segi dan watak manusia yang tak terduga.
SAINS DAN TEKNOLOGI: Afriyanti Sumboja B.Eng., Ph.D.
Periset yang menjadi representasi aktif Indonesia di kancah global dalam bidang riset fundamental dan terdepan di bidang Teknik Material untuk pengembangan baterai generasi mendatang dengan performa penyimpanan energi yang lebih besar.
KESEHATAN: dr. Harapan, DTM&H., M.Infect.Dis., Ph.D.
Virolog dan Pakar Kesehatan Masyarakat asal Aceh dengan kontribusi riset pengembangan kajian epidemiologi molekuler dan investigasi kesehatan masyarakat terkait Arbovirus (virus dengue dan chikungunya), serta ekuitas dan penerimaan vaksinasi di Indonesia.
PENGHARGAAN KHUSUS: ILMUWAN MUDA: Dr. Ir. Grandprix Thomryes Marth Kadja
Ilmuwan Muda (31 tahun) Pengembang Material Nano sebagai Katalis untuk Energi Berkelanjutan.
Advertisement