Liputan6.com, Jakarta Ketua MPR RI Bambang Soesatyo angkat bicara soal pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Hal itu disampaikan dia saat pidato sidang tahunan MPR RI tahun 2024 di Gedung Parlemen Senayan Jakarta.
“Di usia yang ke-79, Indonesia juga menyambut babak baru dengan Ibu Kota Negara Nusantara (IKN). IKN menjadi simbol harapan dan tekad kita bersama untuk masa depan,” kata pria akrab disapa Bamsoet di Ruang Sidang Paripurna, Jumat (16/8/2024).
Bamsoet percaya, IKN bukan sekadar sebuah nama atau lokasi di peta, melainkan sebuah halaman kosong dalam buku sejarah yang menunggu untuk ditulis dengan cerita-cerita kebanggaan, keberhasilan, dan cinta yang tak berkesudahan.
Advertisement
“Kita tidak mewariskan sebuah kota, tetapi mewariskan harapan dan cita-cita. Kita mewariskan sebuah tempat dimana anak-anak kita tumbuh dengan mimpi-mimpi besar,” yakin Bamsoet.
Bamsoet pun mengajak, semua pihak untuk terus melangkah maju dengan penuh keyakinan menjadikan IKN sebagai pusat kekuatan dan inspirasi.
“Marilah kita jaga dan rawat warisan ini, agar kelak ketika anak cucu kita memandang langit IKN, mereka tidak hanya melihat kota yang megah, tetap juga merasakan denyut,” Bamsoet menandasi.
IKN Dinilai Jadi Momentum Penting Bagi Pencapaian Indonesia Emas 2045
Forum Bersama untuk Ibu Kota Nusantara (FORSAIKN) bersepakat mengawal pemindahan Ibu Kota Negara ke Nusantara (IKN). Menurut Sekjen FORSAIKN Martin Uung, hal itu diyakini oleh kelompoknya yang percaya IKN akan membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih gemilang.
“Kami melihat proyek IKN sebagai momentum penting yang akan menempatkan Indonesia di jalur menuju pencapaian visi besar pada tahun 2045,” kata Uung seperti dikutip dari keterangan pers, Jumat (16/8/2024).
Uung memastikan, FORSAIKN tidak hanya fokus pada aspek teknis pemindahan ibu kota, tetapi juga membuka ruang bagi kajian ilmiah dan terobosan untuk memastikan pembangunan bukan hanya sebuah relokasi administratif, tetapi juga menjadi titik besar pertumbuhan ekonomi bagi Indonesia di masa depan.
“FORSAIKN berkomitmen untuk menjadi wadah kolaborasi yang menyatukan berbagai elemen masyarakat, profesional, dan individu dalam upaya bersama untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045,” tegas Uung.
Uung meyakini, sejarah panjang pembangunan NKRI sejak kemerdekaan tahun 1945 menunjukkan pertumbuhan yang luar biasa, dengan proyeksi bahwa Indonesia akan menjadi salah satu kekuatan ekonomi terbesar dunia pada tahun 2045.
“Proyeksi ini mencerminkan keyakinan bahwa Indonesia akan mencapai status negara berpendapatan tinggi pada tahun 2038, sesuai dengan RPJPN 2025-2045 Bappenas,” yakin dia.
Advertisement
Visi
Martin optimis, Indonesia 2045 bukan sebatas cita-cita untuk menjadi kekuatan ekonomi global, tetapi juga berambisi menjadi negara yang resilien, sejahtera, inklusif, dan berkelanjutan.
“Visi ini berakar pada nilai-nilai gotong royong dan Bhinneka Tunggal Ika, menekankan pentingnya kerja sama untuk kesejahteraan bersama dan merayakan persatuan dalam keberagaman,” ungkap dia.
FORSAIKN percaya, keberhasilan pembangunan IKN sangat bergantung pada peran aktif dari semua elemen masyarakat, termasuk individu, lembaga, institusi, pemerintah, dan sektor swasta. Dukungan tersebut sangat dibutuhkan untuk mempercepat proses pembangunan Ibu Kota Nusantara yang diharapkan tidak hanya sebagai pusat pemerintahan baru, tetapi juga sebagai simbol identitas nasional, kota berkelanjutan kelas dunia, dan motor penggerak ekonomi Indonesia di masa depan.
"Momen ini akan menjadi kesempatan bagi publik untuk memahami lebih dalam tentang inisiatif ini dan bagaimana mereka dapat berpartisipasi dalam sejarah besar pembangunan IKN," tutur dia.
"FORSAIKN percaya bahwa kolaborasi antara semua pihak akan menjadikan Ibu Kota Nusantara sebagai kota yang tidak hanya modern dan berkelanjutan, tetapi juga berkelas dunia dan sarat dengan identitas budaya Indonesia," imbuh dia menandasi.