Sukses

Novita Hardini Sebut Batik Trenggalek Punya Filosofi Luar Biasa, Ini Penjelasannya

Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini, menyebut bahwa batik Trenggalek memiliki filosofi yang luar biasa.

Liputan6.com, Jakarta Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini, menyebut bahwa batik Trenggalek memiliki filosofi yang luar biasa. Filosofi batik Trenggalek memiliki banyak motif seperti unsur padi, cengkeh, turonggo yakso dan lain-lain yang erat dengan Kabupaten Trenggalek.

“Batik bisa bikin siapa saja terlihat makin cantik, tampan dan menawan. Ini juga bisa menunjukkan identitas daerahmu,” sebutnya dalam talkshow “Cerita Wastra: Inovasi Batik Daerah Menjadi Busana Kekinian di Mata Muda,” pada Kamis (8/8/2024).

“Batik ini bukan sekedar baju. Batik ini luar biasa, tapi ini bagian dari bagaimana kita berdiplomasi, mencintai daerah kita. Menceritakan tentang potret identitas daerah kita Indonesia, khususnya Kabupaten Trenggalek kepada dunia luar,” jelas Istri Bupati Trenggalek tersebut.

Novita juga mengungkapkan, terdapat tantangan dalam mengenalkan batik Trenggalek. Ia menyebut, salah satunya adalah soal harga.

“Karena harganya identik mahal, banyak yang kurang minat membelinya, terutama kalangan muda yang belum memiliki pendapatan sendiri,” ungkapnya.

“Namun melalui inovasi baru seperti diciptakan batik tulis, pewarnaannya dengan pewarna alam dan memberikan harga terjangkau, ini memungkinkan semua orang mampu membeli batik,” jelas Novita.

Sebagaimana diketahui, Ketua TP PKK Kabupaten Trenggalek itu telah mewajibkan untuk para Aparatur Sipil Negara (ASN) di wilayahnya untuk mengenakan batik Trenggalek.

“Diharapkan ke depannya batik ini bisa lebih dikenal dan menjadi salah busana andalan semua kalangan,” ujar Novita.

2 dari 2 halaman

Koleksi Batik Trenggalek

Dalam gelaran Parade Wastra Nusantara 2024 pada Kamis (8/8/2024) lalu, batik Trenggalek tampil anggun dengan desain yang elegan nan mewah. Koleksi batik Trenggalek itu dihadirkan oleh desainer Deden Siswanto.

Mengambil tema “Jumantra”, Deden Siswanto pun mengkreasikan kain Batik Trenggalek menjadi 11 koleksi busana. 11 Koleksi busana tersebut menampilkan sentuhan busana yang clean dan elegan, tegas, serta ditambah dengan aksesori gold.

Sebagaimana diketahui, “Jumantara” sendiri memiliki arti langit dan awang-awang yang ditampilkan pada koleksi ready-to-wear deluxe. Memadukan siluet kebaya, sarung skirt style, dan selendang yang menghasilkan tampilan yang apik.

"Untuk kesempatan kali ini saya untuk batik Trenggalek ini ada 11 look di sini, semuanya top and bottom-nya Batik. Jadi sangat beragam warna batik tulis di sini, kemudian saya terinspirasi cabin crew South Asia," ujar Deden Siswanto.

 

(*)