Liputan6.com, Jakarta - Perhatian publik, terutama kalangan pengamat politik maupun pemerhati ekonomi tertuju ke Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta. Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan 2 pidato kenegaraan di Sidang Tahunan Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD pada Jumat 16 Agustus 2024.
Saat pidato kenegaraan terakhir menjelang perayaan Hari Ulang Tahun atau HUT ke-79 RI, Jokowi memamerkan berbagai pencapaian selama 10 tahun memimpin Indonesia. Presiden ke-7 RI itu juga menyinggung keberlanjutan cita-cita Indonesia Emas 2045.
Baca Juga
"Saya yakin dan percaya dengan persatuan dan kerja sama kita, dengan keberlanjutan yang terjaga. Indonesia sebagai negara yang kuat dan berdaulat akan mampu melompat dan menggapai cita-cita Indonesia Emas di tahun 2045," ucap Presiden Jokowi.
Advertisement
Jokowi sekaligus menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh rakyat Indonesia. Termasuk kepada mereka yang mungkin merasa kecewa atau harapannya belum terpenuhi.
Presiden juga memaparkan Nota Keuangan. Di antaranya mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia selalu terjaga di kisaran 5,0 persen. Lebih tinggi ketimbang rata-rata pertumbuhan global yang sebesar 3,4 persen.
Adapun dalam pidato pengantar Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau RAPBN 2025, Jokowi menekankan pentingnya peran APBN untuk memperkuat lompatan kemajuan Indonesia. Salah satunya, Indonesia diharapkan lepas dari perangkap middle income trap atau negara berpendapatan menengah.
Apa saja pemaparan penting pidato kenegaraan terakhir Jokowi di Sidang Tahunan MPR 2024? Apa saja poin penting Nota Keuangan dan RAPBN 2025? Simak selengkapnya dalam rangkaian Infografis berikut ini:
Infografis Poin Penting Pidato Kenegaraan Terakhir Jokowi di Sidang Tahunan MPR 2024
Advertisement