Sukses

Ma'ruf Amin: Konstitusi Jadi Pondasi Kokoh Wujudkan Indonesia Emas

Wapres Ma'ruf Amin mengatakan, perubahan konstitusi hingga amendemen keempat sebagai sebuah keniscayaan dalam pergeseran sistem ketatanegaraan yang lebih demokratis.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengharapkan konstitusi menjadi pondasi yang kokoh untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045. Menurut dia, baik pemerintah, masyarakat, maupun semua pemangku kepentingan harus terus membumikan konstitusi.

"Saya mengajak pimpinan dan anggota MPR untuk terus mengokohkan budaya konstitusi dalam kehidupan bernegara dan menjadikan konstitusi sebagai pondasi yang kokoh untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045," ucap Wapres dalam sambutannya pada peringatan Hari Konstitusi dan HUT Ke-79 MPR RI dipantau secara daring di Jakarta, Minggu (18/8/2024).

Untuk itu, ia meminta bahwa semua pihak harus jeli dan mengerti benar perbaikan apa yang harus dilakukan untuk kemajuan bangsa dan negara.

"Kita semua memahami bahwa hukum, termasuk batang tubuh dari Undang-Undang Dasar 1945 harus mengikuti perkembangan zaman, masyarakat hingga dinamika global," kata Ma'ruf seperti dikutip dari Antara.

Oleh karena itu, sebut Wapres, perubahan konstitusi hingga amendemen keempat sebagai sebuah keniscayaan dalam pergeseran sistem ketatanegaraan yang lebih demokratis.

"Pemerintah sebagai lembaga eksekutif memegang teguh sistem ketatanegaraan tersebut. Menghormati lembaga-lembaga negara, termasuk kekuasaan kehakiman yang mandiri sebagai bentuk checks and balances," ujar Ma'ruf.

Wapres juga meminta agar visi konstitusi perlu terus diperkuat dan juga meningkatkan literasi berkonstitusi bagi generasi muda.

"Perlunya penguatan nilai-nilai kebangsaan kepada penerus masa depan bangsa, terutama dalam menghadapi perkembangan teknologi dan transformasi digital," kata dia.

Menutup sambutannya, ia mengapresiasi peran dan kesejarahan lembaga Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI sehingga sampai saat ini RI tetap kokoh sebagai salah satu negara demokrasi terbesar di dunia.

"Selamat Hari Konstitusi dan Selamat Hari Ulang Tahun Ke-79 kepada Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia," kata Ma'ruf.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bamsoet: Hari Konstitusi Jadi Momentum Evaluasi Praktik Ketatanegaraan

Ketua MPR Bambang Soesatyo mengatakan, peringatan Hari Konstitusi dijadikan momentum untuk mengevaluasi praktik penyelenggaraan kehidupan ketatanegaraan serta merefleksikan perjalanan kehidupan bangsa.

"Apakah sudah selaras dengan tujuan kita dalam bernegara sebagaimana diamanatkan oleh konstitusi," kata Bambang Soesatyo saat memberikan sambutan peringatan Hari Konstitusi dan Hari Ulang Tahun ke-79 MPR RI pada Minggu (18/8/2024).

"Dalam konteks ini rasanya tidak berlebihan bahwa setelah 26 tahun era reformasi kita jalani dan dalam momentum Hari Konstitusi dan Hari Ulang Tahun MPR hari ini sudah waktunya bagi kita untuk merenungkan kembali bermawas diri, dan mengevaluasi bagaimana konstitusi sebagai sumber tertib hukum yang fundamental diimplementasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dan bagaimana kita memaknai peran dan kedudukan MPR khususnya pascaamandemen konstitusi yang ke-4," sambung dia.

Dia mengatakan, konstitusi jangan hanya dimaknai sebagai lembaran dokumen hukum saja karena sejatinya ia mengandung hidup, cita cita, falsafah, nilai-nilai luhur bangsa yang akan bermakna ketika membumi dalam ruang realita.

Pria yang akrab disapa Bamsoet membeberkan sepanjang perjalanan bangsa Indonesia, implementasi konstitusi sebagai dasar negara telah melewati pergumulan sejarah dan dinamika peradaban.

"Pengalaman sejarah di atas mengisyaratkan bahwa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, perubahan adalah sebuah keniscayaan kita tidak akan mungkin berhenti stagnan pada satu titik terminal sejarah," ucap dia.

Dalam konteks konstitusi, kata Bamsoet, banyak negara demokrasi yang melakukan perubahan konstitusinya.

"Negara-negara demokrasi terbesar di dunia pun tidak anti dengan amandemen, sekali lagi tidak anti dengan amandemen atau perubahan konsitusi," ujar dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.