Sukses

Profil Taruna Ikrar yang Dilantik Jadi Kepala BPOM

Pelantikan Taruna Ikrar sebagai Kepala BPOM dipimpin Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (19/8/2024).

Liputan6.com, Jakarta - Dokter dan ilmuwan Taruna Ikrar menduduki jabatan baru sebagai Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Dia menggantikan Kepala BPOM definitif sebelumnya Penny K Lukito yang tugasnya berakhir pada November 2023.

Pelantikan Taruna Ikrar langsung dipimpin Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (19/8/2024).

Berikut sosok dan latar belakang dari Kepala BPOM Taruna Ikrar yang dihimpun dari berbagai sumber.

Pria kelahiran pesisir pantai di Kota Makassar ini memiliki beragam latar pendidikan kedokteran, diawali Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, Makassar, lalu pendidikan Master Farmakologi (M. Pharm) di Universitas Indonesia.

Sampai akhirnya, pengetahuannya itu membawanya mendapat beasiswa dari pemerintah Jepang (Mombukagakusho) untuk pendidikan Ph.D spesialisasi penyakit jantung di Universitas Niigata, Jepang. Dilanjutkan pada 2008, ia menuntaskan program post-doctoralnya di bidang neurosains di School of Medicine, University of California, Amerika Serikat.

Selain pendidikannya, Taruna Ikrar juga dikenal sebagai satu pemegang paten metode pemetaan otak manusia sejak tahun 2009. Dia juga merupakan anggota tim peneliti obat dan vaksin di ASGCT California, Amerika Serikat.

Dalam keorganisasian, Taruna Ikrar juga cukup aktif dia pernah menjabat sebagai Wakil Ketua PB Ikatan Dokter Indonesia periode 2000-2003. Lalu, menjadi anggota American Cardiology Collage, and Society for Neurosciences, International Heart Research Association, Asia Pacific Hearth Rhythm Association, dan Japanese Cardiologist Association.

Terlepas dari prestasinya, Taruna Ikrar pernah memiliki kontroversi ketika gelar profesornya harus dicabut Pada tanggal 30 Agustus 2023. Pencabutan sesuai Keputusan Mendikbudristek RI Nomor 0728/E.E4/RHS/DT.04.01/2023 tentang Penyetaraan Jabatan Akademik Dosen.

Pada saat itu, alasan pencabutan gelar profesor terhadap Taruna Ikrar. Karena terdapat kecurangan dalam usulan penyetaraan Guru Besar kepada Taruna Ikrar pada Universitas Malahayati, Bandar Lampung.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jokowi Lantik Kepala BPOM, Kepala Badan Gizi Nasional, dan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan

Presiden Joko Widodo atau Jokowi melantik tiga kepala badan baru di kabinetnya. Mereka adalah, Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, dan Kepala Badan Gizi Nasional.

"Sebelum saya mengambil sumpah, sebagai Kantor Komunikasi Kepresidenan, Kepala Badan Gizi Nasional, Badan Pengawasan Obat dan Makanan, terlebih dahulu saya akan bertanya dulu kepada saudara-saudara, bersediakah saudara diambil sumpah?," tanya Jokowi kepada mereka di Istana Negara Jakarta, Senin (19/8/2024).

"Bersedia," jawab mereka.

"Saya bersumpah/berjanji bahwa saya akan setia kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darma bakti saya kepada bangsa dan negara. Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya, dengan penuh rasa tanggung jawab," ucap Presiden mendiktekan sumpah jabatan.

Usai bersumpah, mereka yang dilantik pun menandatangani surat pelantikan di hadapan Presiden Jokowi secara bergiliran.

Sebagai informasi, mereka yang dilantik adalah Hasan Nasbi sebagai Kepala Kantor Komunikasi Presiden, Dadan Hindayana sebagai Kepala Badan Gizi Nasional, dan Taruna Ikrar sebagai Kepala BPOM.

 

 

 

Reporter: Bachtiarudin Alam

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini