Sukses

Perjalanan Anies Bersama PKS, Nasdem, PKB yang Buntu di Pilkada Jakarta

Langkah Anies Baswedan untuk menuju kantor KPU Jakarta mendaftarkan diri sebagai calon Gubernur Jakarta kandas. Bagaimana perjalanannya dengan tiga partai yang semula akan mengusungnya, namun pindah haluan bergabung dengan KIM?

Liputan6.com, Jakarta - Langkah Anies Baswedan untuk menuju kantor KPU mendaftarkan diri sebagai calon Gubernur Jakarta kandas. Setelah tiga partai yang sebelumnya siap mengusung, kini berpaling dan bergabung dengan gerbong Koalisi Indonesia Maju Plus.

KIM Plus telah mendeklarasikan secara resmi mengusung pasangan Ridwan Kamil-Suswono sebagai bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta 2024 di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (19/8/2024) siang.

Deklarasi dukungan ini, sekaligus menyapu bersih parpol pendukung di Pilkada DKI Jakarta. Total ada lebih dari 10 parpol pendukung Ridwan Kamil-Suswono. Parpol-parpol pendukung tersebut yaitu, Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat,NasDem, PKB, PKS, Perindo, PSI, dan PPP, Gelora, Garuda dan Partai Prima.

Berikut ini perjalanan Anies Baswedan bersama tiga partai yang sebelumnya akan mendukungnya di Pilkada Jakarta.

Perjalanan dengan PKS

 

Perjalanan dengan PKS berawal saat Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DKI Jakarta, Khoirudin, menyatakan pihaknya telah memutuskan akan mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024.

“Keputusan DPW PKS DKI mengusulkan ke DPP seperti itu (usung Anies),” kata Khoirudin pada wartawan, Kamis 23 Mei 2024.

Meski demikian, Khoirudin menyebut keputusan menerima usulan ada di DPP PKS. “Kewenangan DPP menerima atau menolak,” kata dia. Menurut Khoirudin, Anies sudah bertemu DPW PKS secara informal, dan Anies menyambut hangat keputusan DPW tersebut.

“(Anies menyambut) ya dengan hangat,” kata dia.

DPP PKS Resmi Usung Anies-Shohibul Iman, 25 Juni 2024

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) resmi mengusung Anies Baswedan dan Sohibul Imam sebagai bakal calon gubernur (cagub) dan wakil gubernur (cawagub) untuk diusung maju pada Pilkada Jakarta 2024.

Hal ini diumumkan Presiden PKS Ahmad Syaikhu dalam sambutannya di Sekolah Kepemimpinan Partai bertajuk 'Terus Membela Rakyat' di Hotel Grand Sahid, Jakarta Pusat, Selasa 25 Juni 2024.

"DPP PKS pada rapat di hari Kamis 20 Juni 2024 telah memutuskan mengusung Bapak Anies Rasyid Baswedan sebagai bakal calon gubernur dan Bapak Sohibul Iman sebagai bakal calon wakil gubernur," kata Syaikhu.

Dia menjelaskan, keputusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS untuk mengusung Anies dan Sohibul Iman di Pilgub Jakarta 2024 merupakan pertimbangan dari usulan yang disampaikan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS DKI Jakarta.

Selain itu, kata dia, partainya juga mendengarkan berbagai masukan dari para tokoh, ulama, habaib, tokoh lintas ulama, agamawan, para cendekiawan, serta masyarakat di Jakarta.

Lebih lanjut, Syaikhu meyakini pasangan Anies- Sohibul Iman merupakan pasangan duet yang baik. Menurut Syaikhu, keduanya saling melengkapi untuk Pilkada Jakarta 2024.

"Ada yang sudah mereka-reka juga singkatannya AMAN (Anies-Sohibul Iman), nanti terserah lah apa namanya, (Anies-Sohibul Iman) memiliki kualifikasi yang mumpuni serasi dan bisa saling melengkapi untuk memimpin DKI Jakarta," kata Syaikhu.

Jalan Buntu

Pasangan Anies Baswedan-Sohibul Iman (AMAN) menemukan jalan buntu. Dua partai politik yang digadang-gadang bakal mendukung Anies yakni NasDem dan PDI Perjuangan, tak kunjung memberikan rekomendasi.

Juru bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Muhammad Kholid mengatakan PDIP sampai saat ini belum memberikan rekomendasi untuk pasangan AMAN. Dia menilai partai banteng moncong putih itu memiliki keinginan untuk mengusung kadernya sendiri.

"Ya belum terlalu jauh dengan PDIP. Tapi kita tetap bangun komunikasi dengan PDIP," kata Khalid di DPP PKS, Jakarta, Sabtu (10/8/2024).

Khalid menyatakan pihaknya tetap menghormati segala keputusan masing-masing partai, termasuk NasDem. Meskipun partai yang dipimpin Surya Paloh itu sempat menyatakan bakal memberikan dukungan kepada Anies di Pilkada Jakarta 2024.

"Ketika kita berbicara tentang perahu, tiket, maka kita membutuhkan surat rekomendasi yang tertulis. Dan dalam kerangka kerja 25 Juni sampai 4 Agustus, SK yang kita dapatkan hanya SK dari PKS," ujar Khalid.

 

2 dari 4 halaman

PKS Beri Deadline ke Anies

PKS sempat memberikan tenggat waktu atau deadline bagi Anies untuk mencari koalisi agar pasangan Anies-Sohibul Iman (AMAN) dapat maju dalam Pilkada Jakarta. Menurut Juru Bicara PKS M Kholid, Anies telah melewati batas waktu 40 hari yang ditetapkan PKS untuk melengkapi kursi koalisi.

"Sebenarnya, tenggat waktu 40 hari yakni sejak 25 Juni deklarasi pasangan Anies-Sohibul Iman adalah waktu yang seharusnya cukup bagi Mas Anies untuk sama-sama mengusahakan agar tiket ini berlayar," ujar Kholid saat dimintai konfirmasi Kompas.com, Rabu 7 Agustus 2024 malam.

Namun Anies membantahnya. Ia mengaku tak ada batas waktu atau deadline yang ia sepakati dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk mencari dukungan partai politik (Parpol) agar bisa maju di Pilkada Jakarta 2024.

Hal ini disampaikan Anies kepada Ketua DPW PKS Jakarta Khoirudin melalui rekaman suara dengan durasi 9.57 menit yang bocor di media sosial pada 11 Agustus 2024. Anies mengaku terkejut dengan pernyataan Juru Bicara (Jubir) PKS M. Kholid.

"Sama sekali tak ada 40 hari dan lain-lain. Saya kaget aja jubir-jubir PKS di media mengatakan 40 hari, deadline 4 Agustus sebagai deadline cari partai lain, mengapa kaget? Karena memang tak pernah dibahas ya. Dan setahu saya tak pernah ada deadline soal SK dari partai lain," kata Anies dalam rekaman suara tersebut.

Anies menjelaskan, kesepakatan dengan PKS hanya soal apakah setuju atau tidak setuju jika dipasangkan dengan Sohibul Iman di Pilkada Jakarta.

Lebih lanjut, Anies mengungkapkan kronologi lengkap mengenai obrolan bersama PKS yang sama sekali tak pernah membahas ihwal tenggat wakti mencari dukungan parpol untuk Pilkada Jakarta yang dibebankan kepadanya.

PKS Gabung KIM

Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini mengatakan, kepastian partainya untuk bergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) sehingga menjadi KIM Plus akan diumumkan pada 19 Agustus 2024.

"Saya kira nanti tanggal 19 akan diumumkan," kata Jazuli ditemui sebelum dilangsungkannya Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR RI-DPD RI Tahun 2024, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat 16 Agustu 2024

Akhirnya, PKS bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus yang secara resmi mendeklarasikan dukungan kepada Ridwan Kamil dan Suswono sebagai bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta 2024 di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (19/8/2024) siang ini.

Deklarasi dukungan ini, sekaligus menyapu bersih parpol pendukung di Pilkada DKI Jakarta. Total ada lebih dari 10 parpol pendukung Ridwan Kamil-Suswono. Parpol-parpol pendukung tersebut yaitu, Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat,NasDem, PKB, PKS, Perindo, PSI, dan PPP, Gelora, Garuda dan Partai Prima.

Dengan dukungan dari sembilan partai, Ridwan Kamil mengantongi total 90 kursi di DPRD DKI Jakarta.

3 dari 4 halaman

Perjalanan dengan Nasdem

Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Nasdem Willy Aditya mengatakan partainya siap mendukung Anies Baswedan maju sebagai calon gubernur (cagub) dalam pilkada DKI Jakarta 2024.

Willy menyebut, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh bahkan sudah menyampaikan hal tersebut secara langsung kepada Anies Baswedan. Komunikasi tersebut disampaikan ke calon presiden nomor urut 01 itu pada 18 Maret 2024.

"Komunikasi sudah. Tapi kita cek ombak sama Mas Anies, 18 Maret itu Pak Surya menyampaikan politik ini kan kartu tidak boleh mati. Kalau Bung Anies mau maju pilkada, monggo Nasdem siap," kata Willy di Nasdem Tower, Jakarta Pusat, Senin 15 April 2024.

Resmi Usung Anies

Partai NasDem resmi mengusung Anies Baswedan sebagai calon gubernur pada Pilkada Jakarta 2024. Hal itu disampaikan Sekjen Partai NasDem Hermawi Taslim di NasDem Tower, Jakarta.

Hermawi menjelaskan, keputusan tersebut diambil usai menggelar rapat yang dipimpin langsung oleh Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh.

"Pilkada DKI Pak Surya Paloh yang mimpin rapat langsung menetapkan (Anies Baswedan) sebagai calon gubernur DKI dari Partai NasDem," kata Hermawi, saat konferensi pers di Kantor NasDem, Jakarta, Senin 22 Juli 2024.

Hermawi menjelaskan, untuk calon wakil gubernur akan diserahkan sepenuhnya kepada Anies untuk menentukan. Dia menyebut, partai NasDem akan memberikan deklarasi secara resmi jika Anies telah menentukan pasangannya pada 22 Agustus 2024 atau bisa secepatnya.

Sahroni Sebut Dukungan Bisa Dicabut

Bendahara Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Ahmad Sahroni mengaku belum mengetahui dan membaca surat rekomendasi dukungan terhadap Anies Baswedan. Apalagi, memang dirinya bukan bagian dari Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) NasDem.

Sebelumnya, Anies telah diusung oleh NasDem menjadi Bakal Calon Gubernur (Bacagub) Jakarta untuk maju di Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2024 mendatang.

"Sampai hari ini semua orang bertanya, mana sih suratnya (rekomendasi dukungan ke Anies), mana sih suratnya. Kita sebagai orang NasDem aja belum tahu, gue sebagai orang NasDem belum tahu karena bukan di Bappilu gue. Jadi semua sangat dinamis," kata Sahroni kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin, 29 Juli 2024.

Menurutnya, rekomendasi bisa saja diberikan oleh partai. Akan tetapi belum tentu didaftarkan dan bisa dicabut rekomendasi tersebut.

"Jadi ini jangan kecele, rekomendasi bisa aja dikasih, tapi tahu-tahu enggak didaftarin. Bisa dicabut, bisa saja tidak dilanjutkan untuk pendaftaran," ujarnya.

Batal Usung Anies

DPP Partai NasDem memastikan tidak akan mendukung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024. Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya mengatakan, Anies sudah memahami situasi dirinya ditinggalkan NasDem.

"Pak Anies kemarin ke DPP, NasDem itu kan rumahnya Pak Anies jadi anytime Pak Anies datang ngobrol berdiskusi. Pak Anies sudah memahami situasi yang ada ini. Keputusan diambil secara bersama-sama bukan bertepuk sebelah tangan," kata dia di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat 16 Agustus 2024.

Willy mengklaim keputusan NasDem meninggakan Anies dan akan mendukung Ridwan Kamil itu sudah dibicarakan bersama Anies secara langsung.

Nasdem Gabung KIM Tinggalkan Anies

Nasdem akhirnya bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus yang secara resmi mendeklarasikan dukungan kepada Ridwan Kamil dan Suswono sebagai bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta 2024 di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (19/8/2024) siang.

Deklarasi dukungan ini, sekaligus menyapu bersih parpol pendukung di Pilkada DKI Jakarta. Total ada lebih dari 10 parpol pendukung Ridwan Kamil-Suswono. Parpol-parpol pendukung tersebut yaitu, Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat,NasDem, PKB, PKS, Perindo, PSI, dan PPP, Gelora, Garuda dan Partai Prima.

Dengan dukungan dari sembilan partai, Ridwan Kamil mengantongi total 90 kursi di DPRD DKI Jakarta.

4 dari 4 halaman

Perjalanan dengan PKB

Ketua Dewan Pengurus Wilayah Partai Kebangkitan Bangsa atau DPW PKB Jakarta Hasbiallah Ilyas mengumumkan dukungan kepada mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan untuk maju di Pilgub Jakarta pada Juni 2024.

"Kami menyatakan dukungan kepada Anies Baswedan untuk calon sebagai gubernur DKI jakarta periode 2024-2029," kata Hasbiallah di kantor DPW PKB Jakarta, Rabu, 12 Juni 2024.

Hasbiallah mengungkap bahwa dukungan kepada Anies diberikan usai jajak pendapat yang dilakukan partainya dari tingkat ranting, cabang, hingga wilayah. Dia juga menyebut PKB telah meminta restu jajaran ulama dan tokoh masyarakat sebelum mantap mendukung Anies.

Jalan Tidak Mulus

Wakil Ketua Umum DPP PKB Jazilul Fawaid mengakui, jalan untuk mendukung Anies Baswedan kini tidak mulus. Saat ini, dinamika politik bergerak sangat cepat dan cair.

"Bukan menarik dukungan, artinya usulan dari DPW PKB DKI belum mulus. Awalnya kan mulus sekali, ternyata cuaca menunjukkan perubahan," kata Jazilul di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (12/8/2024).

Jazilul mengakui, dinamika yang berkembang belakangan terkait rencana PKB merapat ke koalisi pemerintah mendatang atau bergabung bersama Partai Gerindra.

Baru Usulan DPW PKB

DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) belum memutuskan pilihan terkait pencalonan di Pilgub Jakarta terhadap Anies Baswedan. Wasekjen PKB Syaiful Huda mengatakan, dukungan terhadap Anies untuk maju sebagai calon gubernur Jakarta sebatas usulan dari tingkat DPW PKB Jakarta bukan DPP.

Huda menerangkan, DPW memang memiliki kewenangan untuk mengusulkan calon kepala daerah. Namun, keputusan resmi tetap diambil tingkat pusat.

"kewenangan memutuskan ada di DPP PKB dan saya pertegas lagi desk Pilkada belum memutuskan terkait Pilkada Jakarta," kata Huda di kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Selasa 13 Agustus 2024.

PKB Merapat ke KIM

Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus secara resmi mendeklarasikan dukungan kepada Ridwan Kamil dan Suswono sebagai bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta 2024 di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (19/8/2024) siang ini.

Deklarasi dukungan ini, sekaligus menyapu bersih parpol pendukung di Pilkada DKI Jakarta. Total ada lebih dari 10 parpol pendukung Ridwan Kamil-Suswono. Parpol-parpol pendukung tersebut yaitu, Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat,NasDem, PKB, PKS, Perindo, PSI, dan PPP, Gelora, Garuda dan Partai Prima

Untuk itu, PKS, PKB, dan NasDem yang sebelumnya mendukung Anies Baswedan sebagai calon Gubernur Jakarta, kini telah berpaling dan bergabung dengan gerbong KIM plus untuk mendukung Ridwan Kamil.

Dengan dukungan dari sembilan partai, Ridwan Kamil mengantongi total 90 kursi di DPRD DKI Jakarta. Sementara itu, hanya PDIP yang tidak ikut dalam gerbong pendukung Ridwan Kamil-Suswono.