Baca Juga
Liputan6.com, Jakarta - Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia bakal menjadi calon tunggal Ketua Umum Partai Golkar. Keputusan itu disampaikan berdasarkan dari hasil verifikasi oleh panitia Rapimnas dan Munas Partai Golkar.
Advertisement
“Berkas pendaftaran bakal calon atas nama Bahlil Lahadalia dinyatakan lengkap dan memenuhi persyaratan sebagai calon ketua umum pada Munas ke XI Partai Golkar tahun 2024,” kata Ketua Steering Committee Rapimnas dan Munas Partai Golkar, Adies Kadir di kantor DPP, Jakarta, Senin (19/8/2024).
Sementara untuk kandidat lain, yakni Politikus senior Partai Golkar Ridwan Hisjam yang juga sempat mendaftar dinyatakan tidak lolos verifikasi karena ada beberapa syarat yang tidak terpenuhi.
“Dari 7 persyaratan ada 2 persyaratan yang tidak terpenuhi. Yang paling ini adalah surat dukungan,” ujar Adies.
Oleh sebab itu, Adies mengatakan saat Munas XI nanti secara prosedur Bahlil akan menjadi calon tunggal ketua umum. Namun, sebelum penetapan akan lebih dahulu mendengarkan pandangan -pandangan dari pemilik suara dukungan.
“Ya, jadi kita lihat besok pandangan umum dari pemegang hak suara, itu saja kuncinya di situ, pemegang suara ini bagaimana pendapatnya tentang bakal calon yang telah diverifikasi oleh steering committee,” kata dia.
“Jadi kita tunggu besok pandangan umum. Kalau tidak salah besok malam, sekitar jam 9-10 padangan umum dari pemegang hak suara, kita dengarkan besok saja. Bisa aklamasi bisa juga tidak aklamasi, tergantung para pemegang hak suara,” ujarnya.
Bahlil Soal Daftar Caketum Golkar
Sebelumnya, Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia menyatakan tidak khawatir apabila nanti dalam proses perebutan kursi Ketua Umum Partai Golkar terjadi kompetisi saat Munas XI nanti.
Pernyataan itu disampaikannya setelah resmi mendaftarkan diri menjadi calon ketua umum (caketum) Partai Golkar di kantor DPP, Jakarta Barat, Senin (19/8) malam.
“Kebetulan mazhab saya mazhab saya mazhab kompetisi. Tidak pernah jabatan pemberian dan seluruh jabatan kita kompetisi,” kata Bahlil usai pendaftaran.
Terlebih, Politikus Partai Golkar itu memandang dalam dinamika pada partai Berlogo Beringin itu memang selalu menyajikan berkompetisi. Hal itu dianggapnya sebagai suatu yang wajar dalam persaingan.
“Yang mengikuti kompetisi selain saya, itu saya pikir dalam demokrasi di Golkar, itu biasa-biasa saja. Tidak usah untuk diperdebatkan (soal siapa kandidatnya),” kata Bahlil.
Bawa Sekitar 80 Suara DPD
Sementara itu, Bahlil dalam kesempatan pendaftaran tadi sangat percaya diri, karena datang tidak dengan tangan kosong. Namun membawa berkas setebal 20 cm berisi 469 suara dukungan dari DPD I dan DPD II atau sekira 80 persen suara.
“Saya membawa SK saya, saya enggak pernah menjadi pengurus DPP, tapi saya pernah menjadi pengurus DPD Golkar Provinsi Papua 2009-2014. Dan SK nya ditandatangani Pak Aburizal Bakrie dan Pak Idrus Marham,” kata Bahlil.
“Kedua, saya membawa dukungan 469 suara pemilih suara dari total 558, artinya sudah melebihi dari hampir 80 persen. Saya juga membawa surat pernyataan tidak pernah masuk di partai lain dengan mengikuti PDLT,” tambah dia.
Reporter: Bachtiarudin Alam
Sumber: Merdeka.com
Advertisement